07 : Perkara masakan

1.9K 108 17
                                    

Apa kabar yeoreobunnnnn

Sehat2 yah dimana pun kalian berada

Komen 'next' buat lanjut part selanjutnyaaa

🧊🧊🧊

Sinar mentari pagi memaksa masuk menerobos gorden kamar bernuansa serba putih, sampai membuat siempu pemilik kamar terpaksa membuka mata nya yang berwarna coklat gelap.

"Hoammm."

Anila sesekali menguap, lalu setelah kesadaran nya terkumpul sempurna ia bergegas mandi.

Tak butuh waktu lama Anila menyelesaikan semua rutinitas pagi nya. Kini Anila menuju dapur untuk membuat sarapan. Walaupun om Gio dan tiga anaknya tidak bilang secara langsung tapi Anila paham jika mereka hanya ingin makan masakan dirinya. Tapi yah gitu gengsi, gengsi kok di pelihara!

Anila bahkan sudah meminta para pelayan untuk mengerjakan pekerjaan rumah lain saja, urusan dapur biar Anila yang mengerjakan, yah kecuali jika Anila ada halangan seperti sakit hari kemarin, dan hari dimana ia mengerjakan tugas kantor Alfagio.

"Kamu sudah sehat?" suara bariton itu membuat Anila menoleh disela-sela memasak nya.

"Udah lumayan enakan." Anila kembali lagi ke pekerjaan nya, dan setelah itu pun tidak ada lagi perbincangan.

"Bentar yah om, ini bentar lagi selesai kok makanan nya."

Anila akhirnya membuka suara, setelah dirasa agak lama ia memasak, atau Alfagio yang kecepetan ke ruang makan yah? Karena anak-anaknya pun belum keluar dari persembunyian nya.

"Hmmm itu nanti akan ada rekan kerja saya dari Italy akan berkunjung kesini, jadi nanti kamu masak makanan yang enak, saya sudah buat list makanan yang harus kamu buat ini daftar nya, kamu jangan sampai mempermalukan saya didepan mereka."

Anila mengambil daftar makanan Italy itu, "Oke, gue gak bakal malu-maluin om."

🧊🧊🧊

Siang ini setelah pulang dari kampus Anila langsung memasak makanan untuk suami dan anak nya, ia simpan di tempat lauk pauk susun, baru untuk tamu Alfagio.

"Lagi ngapain lo?" Vincent membawa air dingin dari kulkas dan melirik sebentar kearah masakan yang sedang Anila buat.

"Tanpa gue jawab pun lo tau gue lagi ngapain." Anila masih fokus dengan masakan nya.

Setuju bukan jika seseorang punya point plus-min nya? Min-nya Anila memang selalu ceroboh, tapi Anila juga punya point plus-nya yaitu pintar memasak.

"Yaelah gue cuma basa-basi biasa aja kali!" Vincent pergi meninggalkan dapur.

"Lama banget lo cuma ambil air dingin, ini mulut gue udah panas anjir. Siniin!" Victor langsung merebut air dingin itu untuk meredakan lidah nya yang panas karena asal meminum kopi Vikram yang baru saja di seduh.

"Gue basa-basi dulu ke si Anila." Vincent mendudukan dirinya di sofa milik Vikram, bersebelahan juga dengan pemilik nya.

"Anila? Dia udah balik ngampus?"

"Ya kalo udah di rumah berarti udah bang!"

"Dia lagi ngapain di dapur?" Vikram lagi lagi bertanya.

"Masak, tapi makanan Italy gitu, gue liat tadi ada pasta terus apa lagi yah? Gue lupa soalnya lumayan banyak."

"GUE INGET BRO!!"

"Ngagetin lo bang!" Vincent memukul lengan Victor.

"Dengerin gue dulu ege,"

ALFAGIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang