01.Insiden

327 8 0
                                    

Seorang gadis dengan rambut hitam yang dibiarkan terurai berlari menelusuri koridor sekolah setelah mendapatkan kabar jika salah satu saudarinya baru saja mengalami sebuah insiden. Tanpa mengetuk pintu ruangan kepala sekolah terlebih dahulu, Yeshi segera masuk ke dalam sana.

"Maaf pak" Ucapnya dengan sopan lalu duduk tepat di hadapan seorang pria setengah baya yang sendari tadi menunggunya.

Pria itu menatapnya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. "Julia sedang ditenangkan di unit kesehatan, jadi kamu tidak perlu khawatir. Saya memanggil kamu kesini untuk menyampaikan beberapa hal terkait insiden tadi"  Tutur Pak Adrian, kepala sekolah SMA Bakti Jaya, tempat dimana Yeshi dan keempat adiknya menempuh pendidikan saat ini.

"Selama 15 tahun saya menjadi kepala sekolah, saya tidak pernah menemukan insiden seperti ini. Bahkan jika kamu telusuri lebih dalam, di sekolah kita tidak pernah terjadi hal aneh seperti itu. Ini pertama kalinya dan saya tidak ingin reputasi sekolah hancur karena hal ini. Publik tidak boleh tahu tentang ini. Kamu pahamkan maksud saya? Pastinya kamu paham setelah mencernah semuanya"

"Bapak masih bisa berkata demikian setelah melihat kejadian tadi?" Tanya yeshi yang tidak habis fikir dengan isi kepala pria itu.

"Saya dan Ayahmu adalah teman baik. Tapi bukan berarti saya harus merelahkan segalanya untuk seorang teman seperti dia kan? Ayahmu itu bukan apa-apa Yeshi. Harusnya kamu sadar kalau masih ada langit diatas segala langit. Jadi yang kamu harus lakukan sekarang adalah tutup mulut dan tidak membeberkan ini pada publik ataupun pihak berwajib" Ucap Adrian dengan senyuman liciknya. Mendengar itu, emosi Yeshi makin tidak stabil dan bisa meledak kapan saja.

"Jika kamu melakukan hal itu, saya tidak akan segan-segan untuk mengeluarkan kamu dan juga saudarimu itu dari sekolah ini. Dengar baik-baik Yeshi. Tidak akan ada satu sekolah pun yang akan menerima kalian setelah mendengar tentang insiden itu" Lanjutnya dengan nada yang sedikit berbisik.

"Saya permisi pak" Pamit Yeshi lalu segera meninggalkan ruangan itu.

📦📦📦

Setelah meninggalkan ruang kepala sekolah, Yeshi segera melangkah menuju ruang unit kesehatan sekolah untuk menemui saudarinya.

Saat masuk ke dalam ruang itu, ia dapat bernafas lega karena melihat Lia yang sudah ditenangkan oleh Chava dan Selin yang merupakan saudarinya.

"Yes kebetulan lo ada disini. Joanne baru aja keluar buat ngejar pelakunya. Lo buruan susulin, gue takut ada apa-apa" Ucap Chava dengan wajah yang terlihat panik. Mendengar itu, Yeshi segera berlari meninggalkan ruangan dan menelusuri hampir seluruh sisi sekolah untuk menemui adiknya itu.

Julia baru saja mendapatkan sebuah kotak hitam yang berisikan potongan jari beserta dengan cairan darah kental berbau amis di dalam lokernya. Berita itu tentu saja membuat satu sekolah menjadi heboh. Namun Adrian berhasil menutup mulut semua peserta didik hingga berita ini tidak ada yang tahu termasuk orang tua peserta didik sendiri. Pria itu memang licik dan semua orang tahu itu.

"JOA" Teriaknya histeris saat melihat Joanne yang sudah tersungkur di lantai.

"Pelakunya kabur yes. Gue sempat nahan, cuma dia emang gesit banget. Padahal hampir aja maskernya kebuka sama gue" Jelas Joanne yang merasa kesal pada dirinya sendiri.

"Udah gak papa. Sekarang yang penting lo dan Lia baik-baik aja" Ucap Yeshi mencoba untuk menenangkan gadis itu.

"Lo sendiri gimana yes? Pak Adrian gak ngomong yang macam-macam kan sama lo? Gue takut kalau orang tua bangka itu ngomong yang aneh-aneh sama lo" Ujar Joanne dengan raut wajah yang terlihat begitu khawatir.

"Lo ternyata bisa ngomong sepanjang ini yah? Gue baru tau kalau lo bisa sepanik ini" Mendengar itu, wajah Joanne yang semula terlihat begitu cemas seketika berubah menjadi datar tanpa ekspresi. Melihatnya, Yeshi terkekeh pelan karena berhasil menggoda adiknya itu. "Okey, sorry. Kita bahas di rumah aja yah? Papa dan yang lain harus tau. Gue bingung kalau harus jelasin dua kali sama kalian"

Who's The FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang