part 10

26 8 26
                                    


" Puan Auliya ? " panggil Puan Dawisyia sebelum membuka pintu pejabat milik Auliya.

" Fck. Habislah aku. Sorok-sorok. " bisik Raz sambil memandang sekeliling untuk mencari tempat penyembunyiannya.

Puan Dawisyia menolak pintu pejabat itu dengan perlahan dan melangkah masuk ke dalam.

" Dia keluar tak bagitahu pun ? " bisik Puan Dawisyia.

" Dia boleh terima ke kalau aku cakap aku yang..." Puan Dawisyia terhenti apabila telefonnya berdering.

" Hello, yes may i help you ? " jawab Puan Dawisyia berlari keluar dari pejabat Auliya.

Raz mengeluh kasar dan terfikir kembali ayat yang keluar dari mulut Puan Dawisyia.

" Terima apa ? Dia buat apa dekat Auliya ? " bisiknya seorang diri. " Ahh lantak lah. Better aku siapkan before harimau tu balik terkam aku. "
______________________________________________

Aku daripada gelak tidak ingat dunia terus berhenti selepas mataku menjeling ke arah jam di tanganku.

" Eh korang. Dah pukul 6 dah ni. Aku balik dulu lah. Nanti umi aku marah. " pintaku sebelum mengangkat punggungku dari kerusi untuk pulang ke rumah.

" Awalnya kau nak balik Qairil ? Bukannya abah kau takde dekat rumah pun. " balas Zafril.

" Aku risaulah. Takut apa-apa jadi. " balasku lagi.

" This is the real anak sulung ya guys ! " ujar Mahera selamba.

" Ish kau ni Mahera. Mentang-mentanglah anak tunggal. " jawabku menjulingkan matanya.

" Janganlah jeling aku bangang. Mentang-mentang mata tu lawa. " marah Mahera.

" Sudahlah aku nak balik dah. Bye ! " laungku yang sudah semakin menjauh dari mereka semua.

Ting !

" Andai kau wizurai yang ingin bertakhta, izinkan aku yang pertama bertakhta dikalbumu. "

- unknown number

" Dia lagi ? " bisikku hairan seperti biasa. " Nasib aku ni baik tahu, kalau tak aku dah buat report polis. " bisikku dengan nada sedikit marah.
___________________________________________

6:45 p.m.

Auliya kembali ke syarikatnya dan terus menuju ke lif.

" Wait! " jerit satu suara seperti meminta Auliya untuk menahan pintu lif tersebut.

" Siapa pula ni. Aku dahlah nak cepat. " bisik Auliya sambil menahan pintu lif menggunakan kakinya.

" T-t-than-thank you. " balas lelaki itu tercungap-cungap.

Auliya hanya hmm kan sahaja.

" Maafkan saya kalau saya mengganggu awak. Saya Zefri. Awak pula siapa ? " soal Zef lembut.

" Auliya, Auliya Natalyia. " balas Auliya singkat.

" Oh, umm saya sebenarnya bukan pekerja di sini. " ujar Zef sambil menunduk.

Auliya hanya memandang Zefri atas bawah dan berbisik di dalam hatinya.

" Oh patutlah tak pernah nampak. "

" By the way, bolehkah awak bawa saya berjumpa dengan bos awak ? Tadi saya sudah bertanya pada secretarynya Puan Dawisyia dan dia kata datang pukul 10 tapi saya ada urusan lain di rumah. " sambung Zef lagi.

𝐇𝐄𝐑 : 𝒑𝒆𝒓𝒔𝒐𝒏𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒊𝒔𝒕𝒂𝒏𝒕 (In Editing) Where stories live. Discover now