Kayra dan Jane sedang menunggu pesanan mereka yang sudah dipesan Ana sedari tadi. Ana kembali membawa sebuah nampan berisi tiga mangkok bakso dan tiga gelas es jeruk. Ana menaruh nampan itu di atas meja lalu memberi pesanan Kayra dan Jane yang sudah sedari tadi mereka tunggu.
Jane tersenyum senang, "Makasih anak buah."
Ana menoyor kepala Jane, "Pala lo anak buah!"
Jane meringgis, "Gue bercanda anjir."
Kayra menggeleng kecil. Ia memotong kecil-kecil bakso nya menggunakan sendok lalu memakannya. Jane langsung saja mengeluarkan gosip hangatnya di saat mereka sedang menyantap makanan. Dari gosip tentang sebuah couple goals yang sudah menjalin hubungan lama tetapi kandas karena sebuah perselingkuhan sampai membicarakan tentang gaya foto bu Wanda yang berpose sarangheo tetapi jari telunjuknya terlalu kepanjangan. Kayra menggeleng melihat tingkah Jane yang menurutnya sangat langka.
"Sumpah, gue liat di status wa Bu Wanda. Ngakak banget anjir." Ucap Jane dengan tertawa terbahak-bahak.
"Nanti kualat anjir." Sarkas Ana.
Uhuk! Uhuk! Uhuk!
Ana tertawa puas melihat Jane yang tersedak bakso. Ana langsung memberikan Jane minum yang langsung diteguk habis oleh Jane. Wajah Jane memerah yang membuat Ana dan Kayra semakin menertawakan Jane.
"Kan udah gue bilang ntar lo kualat, kualat beneran kan." Ucap Ana dengan tertawa puas.
"Lo kok ikut ketawa juga sih, Ra?" Kesal Jane.
"Muka lo lawak banget soalnya, nggak kuat gue." Ujar Kayra.
Jane mencebik, "Jahat!'
Mata Jane langsung terfokus pada empat orang siswa yang baru masuk ke area kantin. Jane tersenyum saat melihat mereka yang membuat Ana dan Kayra mengikuti arah pandangnya. Ana terkekeh pelan menyenggol lengan Jane.
"Terpesona sama Fatur, ya?" Ledek Jane.
Wajah Jane semakin memerah yang membuat Ana semakin gencar menggodanya, "Kalau suka dikejar dong!" Ujar Ana.
"Emang Fatur mau sama dia?" Ledek Kayra.
"Gue rasa sih nggak." Celetuk Ana yang membuat Jane memanyunkan bibirnya.
"Nyebelin banget sumpah!" Kata Jane.
Kayra terkekeh pelan, "Udah dua tahun lo ngejar dia dan apa yang lo dapat? Nggak ada sama sekali."
Ana mengangguk setuju dengan ucapan Kayra, "Dari instagram yang nggak di follback, dari dm yang nggak dibales, dari nomor wa yang nggak di save, dari hadiah ulang tahun yang nggak diterima, dari gift yang dibuang sia-sia, dan lo masih mau ngejar dia? Kali ini lo benar-benar udah kelewat batas, Jane."
Jane menghela nafas berat, "Lo nggak tau rasanya kalau udah jatuh cinta sedalam itu sama seseorang."
"Berhenti nggak bisa kalau berjuang juga sia-sia."
Ana tersenyum melihat Jane, walaupun Jane mempunyai sifat jahil dan keras kepala tetapi Jane juga mempunyai sifat yang sabar dan selalu pantang menyerah, mereka bertiga mempunyai sifat yang saling melengkapi satu sama lain, hal itu lah yang sangat mempengaruhi persahabatan mereka bertiga.
"Kalau dapet Fatur gue request mobil Pajero satu ya."
"Apa yang nggak buat lo sih, Na." Jane mengedipkan matanya yang membuat Ana bergidik ngeri.
"Kalau nggak bisa dapat Fatur jangan belok ya anjir." Ucap Ana.
"Kok lo gitu sih, Na." Kesal Jane.
"Bodo amat, Jane. Bodo amat."