Louis POV
Kami menetap dirumah harry. Lebih tepatnya milik ayah harry. Perjalanan kesana lumayan nyaman karena di kanan kiri bus terhampar rerumputan hijau yang indah.
Sesampainya dirumah Harry, kami masuk dan hmm i think this house is a mess. Debu dimana-mana. Lalu harry mengajak kami ke suatu ruangan yang lumayan luas dan termasuk agak bersih dibandingkan saat kami masuk kerumahnya."Uh okay jadi karena sekarang kita berkelompok, ayahku menyarankan agar tempat untuk tidur kita dijadikan satu ruangan. Setuju semua?" Kata Harry.
"It'll be fun" kata Liam. Disusul dengan anggukanku , Zayn, dan Niall.
"Okay then, aku tinggal sebentar untuk membersihkan rumah ini. Ada yang mau membantuku?" Tanya Harry
"I can help you" ucapku
"Good, follow me tommo" katanya seraya memberiku senyuman.Rumah ini tak bertingkat tetapi luas dan bisa dibilang 'besar'. Sayangnya sepertinya rumah ini jarang ditempati keluarga Harry karena this such a mess.
"Rumah ini jarang kau tempati?" Tanyaku kepada Harry
"Oh iya. Rumah ini hanya aku tempati jika keluargaku sedang berlibur kesini. Kenapa? Berantakan ya?" Ujarnya
"A little bit. This house is quite sick! But you need a little effort to make this sicker" dia tertawa kecil mendengar ucapanku
To be honest, yeah this house is sick. There's a huge tv in living room, and there's an x-box, ps4, and so many cd games. Dan di halaman belakang, ada tempat untuk api unggun, bbq, dan halamannya sangat luas. Dan yang membuatku sangat senang adalah disana ada ring basket dan gawang. We're gonna spend time together like 3 weeks dan aku akan sangat betah disini.
"Yap aku akan membersihkan dapur, ruang tamu dan semua ruangan dirumah ini. Mungkin kau bisa membersihkan ruang tengah dan halaman belakang." Kata Harry
"Aye aye captain!" Ujarku.
***
"Boys!! Care to join me?" Aku berteriak dari halaman belakang dengan maksud meminta tolong kepada Niall, Zayn dan Liam.Mereka langsung turun dan membantuku membersihkan halaman belakang. Karena aku masih mempunyai tugas untuk membersihkan ruang tengah, maka aku meninggalkan mereka bertiga di halaman belakang dan pergi ke ruang tengah. Aku mengambil kemoceng dan vacuum cleaner untuk memudahkan pekerjaanku disini.
Banyak debu disini sehingga aku harus memakai masker. Pekerjaanku diruang tengah hampir selesai. Aku hanya perlu menghilangkan debu di bingkai-bingkai foto ini yang ternyata foto keluarga harry. Dan sebagian ada fotonya dengan seorang perempuan yang kurasa adalah saudaranya. Aku mengambil satu bingkai yang didalamnya ada foto Harry saat dia masih kecil. Aku melihatnya sekaligus membersihkannya dengan jari-jariku. Dia terlihat lucu dengan muka polosnya. Tak kusangka aku tersenyum seperti orang idiot dan-
"Aku lucu kan?" Aku tak sadar akan kehadiran Harry dibelakangku.
"Yeah, kemana perginya muka polosmu yang dulu, Harry?" Tanyaku menggodanya
"Oh no Louis. Bukannya aku masih terlihat polos sekarang?" Kami berdua sama-sama tertawa.
Is it just me or harry's eyes get more attractive?
***
Malam pun datang, kami berlima membuat api unggun di halaman belakang. And we're having such a fun night to get to know about each other. Aku jadi lebih tau tentang empat teman baruku ini. Baru sehari aku bersama mereka, tetapi rasanya sudah lama mengenal mereka. They're such a nice lads. Hari semakin larut, kami mengambil kasur yang tadi siang sudah kami bersihkan dan menaruhnya di kamar kami.
"Good night" ucapku yang langsung tertidur.
-------------------------
Hii i know this is a short part but i promise i'll update soon! Keep vomment bc ily xx
(5 votes and comment for next chapt)P.s : this story is based on 1D's story when they were in x-factor but this story is not exactly the same with what happen. that's why this called "fan-Fiction" k? xx
![](https://img.wattpad.com/cover/31278223-288-k619388.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Let us love.
FanfictionThey love each other. But some people can't accept it. Love is equal. Love is same. ⚓️LS⚓️