02. Handkerchief

4.9K 726 34
                                    

Suasana di gedung agensi ballet itu terlihat ramai. Orang-orang terus berlalu lalang dan sibuk mendekorasi hampir semua sudut gedung. Banner adanya pertunjukan ballet untuk memperingati hari ulang tahun perusahaan pun sudah berbaris rapih dan meja-meja pun sudah mulai di dekorasi dengan sedemikian rupa.

Sedangkan di lantai atas atau lebih tepatnya di ruangan CEO, CEO sementara itu sedang berbincang dengan sekertaris dari pewaris utama agensi tersebut, dia merasa tidak suka dengan kehadiran Myung Min karena menurutnya kehadiran Myung Min sangat mengganggu waktunya tapi dia tetap bersikap seramah mungkin.

"Cepat sekali anda datang, bagaimana kabar anda tuan Kim?" Tanya si CEO.

"Besok adalah hari peringatan meninggalnya orang tua Jennie." Jawab Myung Min tanpa menyahut ucapan si CEO.

"Saya tahu, lantas?" Jawab si CEO.

Myung Min membuang nafas lemah, "Haruskah acara ulang tahun di adakan besok? Bukankah seharusnya acara di adakan minggu depan?" Jawabnya.

"Apa Jennie akan datang?"

"Nyonya Seo!" Tegur Myung Min.

Seo Ye Ji tersenyum, "Dia sudah mengurung diri selama 3 tahun lamanya, dia tidak pernah peduli pada agensi dan acara yang agensi adakan. Selama ini, saya sudah bekerja keras untuk menjaga agensi ini dan itu bukanlah hal mudah, apa anda tidak tahu? Saya sengaja mengundangnya secara resmi agar dia keluar dari rumah, agar dia bisa melihat bagaimana usaha yang saya lakukan sejauh ini untuk mempertahankan agensi yang terbengkalai, sayangnya dia tidak bisa melihat semuanya.. hah, keponakanku yang malang."

Myung Min membuang nafas secara kasar, Jennie buta lantas bagaimana bisa Jennie melihat semuanya? Dia yakin ada maksud lain di balik semua ini, mempermalukan Jennie? Mungkin itu adalah salah satunya.

Suami Ye ji adalah adik dari ayah Jennie, seharusnya dia yang mengendalikan tapi malah Ye Ji yang mengendalikan agensi ballet itu semenjak ayah Jennie pergi tapi tetap saja jabatannya sementara karena setelah Jennie sembuh, Jennie akan mengambil alih jabatan itu. Sayangnya.. Sampai detik ini Jennie belum sembuh dan belum bisa mengendalikan agensi yang ayahnya dirikan.

Ucapan Ye Ji membuat Myung Min geram, dia berdiri dan bersiap untuk pergi tapi sebelum itu dia menoleh dan sedikit menunduk menatap Ye Ji yang masih duduk di sofa.

"Jennie tidak bisa menghadiri acara besok, dia tidak akan datang." Ucap Myung Min.

"Saya mengundangnya secara resmi, bukankah seharusnya dia menghargai itu?" Jawab Ye Ji.

"Bukankah ini sangat janggal? Tiga tahun sudah berlalu, rasanya aku ingin tahu kenapa dia belum mendapatkan donor kornea. Dia selalu berhasil mendapatkannya tapi selalu saja di batalkan di detik-detik terakhir kornea itu dia dapatkan." Ucap Myung Min.

Ye Ji menegang tapi dia mencoba untuk tenang, "Lalu? Aku rasa memang selnya tidak cocok. Dia memang tidak beruntung" Jawabnya.

"Berkat itu kau berhasil mempertahankan jabatanmu sebagai CEO, bukan?" Sindir Myung Min.

Ye Ji berdiri karena merasa tidak terima, "Apa maksudmu berbicara seperti itu, tuan Kim?"

Kim Myung Min tersenyum, "Ini menarik, kemalangan seseorang bisa menjadi keberuntungan bagi orang lain."

Selesai berbicara Myung Min berlalu begitu saja, dia meninggalkan Ye Ji yang merasa sangat kesal dan marah padanya tapi saat di ambang pintu dia berhenti melangkah meski pintu sudah terbuka.

"Aku akan menyuruh polisi untuk mengusut pembatalan donor kali ini." Ucap Myung Min tanpa menoleh.

Ye Ji gelagapan, "Apa maksudmu? Jangan membuat keributan, kau menuduhku--"

BALLERINA - JENLISA [G!P] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang