Taman kota

46 4 0
                                    

𓆏

Minggu pagi sekitar pukul 6, sella sudah bersiap-siap dengan pakaian olahraga dan sneakers nya. Tadi malam haikal mengajaknya ke taman kota, mau jalan-jalan katanya. Awalnya sih dia menolak soalnya dadakan banget. Apalagi mumpung minggu mending tidur nggak sih, ya walau kerjaan di itu enggak terjadwal senin-jumat/sabtu kayak orang kantoran.

Minggu tuh tetep hari paling ditunggu-tunggu buat liburan gitu, ya siangnya paling tetep kebutik kalau banyak yang harus dikerjain. Kalau nggak sebanyak itu dia sih bisa lebih santai, jadi tinggal nunggu laporan dari pegawainya aja. Contohnya ya kayak hari ini, rada longgar lah kerjaannya.

Sella berjalan menuju keparkiran untuk mengambil mobilnya, Ia harus menjemput haikal dulu soalnya mau nebeng katanya. Udah ngajak minta tumpangan lagi, haduhh. Tapi ya nggak papa lah dari pada dia nunggu disana lama, mending sekalian aja biar nggak sendirian nunggu kayak orang bego.

Sebenarnya janjiannya jam 7, cuma jarak dari apart ke komplek tuh lumayan, belum lagi nanti kalau macet, haikal yang masih belum siapa, dan kendala lainnya. Jadi ia berangkat lebih awal aja, Ia segera menjalankan mobilnya ke rumah haikal.

Saat di lampu merah Ia menelfon haikal.

_

Calling..

" Halo... " Sapanya dari sebrang sana terdengar serak khas orang bangun tidur, Ia sudah menduga.

" Baru bangun? "

" Iya huamm kenapa? "

" Cepet siap-siap, gue udah otw " Lampu merah beralih kekuning kemudian ke hijau. Ia melajukan mobilnya dengan masih tersambung dengan telfon haikal.

"Mau ap-- jancok Eh-eh anjir gue lupa! " Katanya dengan panik terdengar grusak-grusuk.

" Kebiasaan, gue tunggu dirumah ayah. Lo nanti nyusul kesana. bye! " Ia mematikan telfonnya sepihak tanpa menunggu jawaban haikal.

Sesampainya dirumah, sella memarkirkan mobilnya. Terdapat mobil milik Jovan juga ternyata, sepertinya formasinya lengkap.

Ia memasuki rumah, ada pasutri baru dari seminggu yang lalu. mbak Kayla sama mas kiano diruang TV Lagi nonton sinetron.

" Eh pulang dek? " Sella menghampiri mereka kemudian menyaliminya.

" Iya mau ke taman kota, nunggu haikal dulu lagi siap-siap " Mereka ber-ohria sebagai jawaban.

" Katanya mau ke bali, nggak jadi? "

" Jadi, nanti sore berangkatnya. " Sella menganggukan kepalanya.

" Ayah sama bunda dimana mbak? "

" Masih dikamar "

Sella meninggalkan pasangan muda-mudi itu kemudian menuju kekamar jovan, biasanya jam segini sih belum bangun kalau lagi dirumah ayah. Nggak kerja apa? Pikirnya. Eh tapi kan... Yaudahlah serah abangnya aja.

" Bang... Abang-abang... Bang-bang-bang.." Panggilnya dengan nada yang dibuat-buat. Tidak ada sahutan dari dalam, ia menarik gagang pintu kamar

Who's The Last One? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang