Siswa-siswi estrakulikuler renang sudah berkumpul untuk melakukan latihan. Seperti biasa latihan diawali dengan pemanasan dan pemberian arahan di pinggir kolam. Saat yang lain seksama dengan arahan para coach sekaligus guru olahraga mereka, Radika justru sibuk mencermati Gisha yang makin hari makin membuatnya tergila-gila. Tak tahu sejak kapan rasa ini ada, tiba-tiba Radika sangat suka memerhatikan gadis itu.
"Saya ingin kalian latihan full untuk mengikuti seleksi ajang nasional nanti. Sebelum itu saya sudah memilih kandidat yang akan saya latih untuk maju seleksi, tapi sekolah kita hanya menyediakan 1 kuota saja. Jadi, saya minta kalian untuk berlomba dan latihan dengan giat agar memasuki kriteria terpilih." Ucap salah seorang coach renang pria bernama Farhan yang sudah lama mengajar di sekolah ini dan pernah berhasil membawa anak didiknya menjuarai ajang nasional, tetapi gugur saat di ajang internasional.
Danira Althea—si gadis cantik yang beruntung di dalam seluruh aspek kehidupan apabila dilihat dari luar. Tak sedikit orang yang menginginkan diri untuk memiliki kehidupan seperti Danira yang bergelimang harta, wajah cantik, tubuh langsing, dan keberuntungan selalu menghampiri. Namun, tak sedikit pula yang membenci Danira karena sifat sombongnya.
Kesombongan itu dapat dilihat saat coach Farhan memberi mereka arahan justru gadis itu malah sibuk mengobrol dengan teman-teman dekatnya sejak SMP. Gadis itu memang sering sekali tidak menghargai orang yang lebih tua darinya, tapi entah mengapa guru-guru tidak pernah memarahi atau menghukumnya. Hal itulah yang membuat Gisha merasa bahwa cara kerja dunia sangatlah curang.
"Tanpa latihan keras pun lo bakalan kepilih, Ra." Lirih salah seorang teman berambut sebahu di sebelah Danira, namanya adalah Vio.
Hal itu disambut anggukan oleh teman di sebelah kiri Danira yang artinya menyetujui ucapan Vio. Dia adalah Tasha, tak kalah cantik dari Danira. Kalau kata siswa-siswi SMA Dharmawangsa, mereka adalah circle maut. Kadang bisa membuat keributan dimanapun dan kapanpun ketika mereka menjumpai orang-orang yang tak mereka sukai. Justru saja hal itu akan mengganggu kenyamanan orang lain, tetapi mereka sama sekali tak peduli asal kepuasan di dalam diri mereka terbayarkan.
Gisha hanya menghela napas mendengar obrolan ketiga anak orang kaya itu. Tidak, bukan ketiga, tetapi kedua. Vio tidak sekaya Danira dan Tasha, entah mengapa gadis itu bisa menjadi teman Danira. Padahal sejak SMP Danira tidak suka berteman dengan orang-orang yang lebih rendah darinya.
Arahan telah selesai, mereka diminta untuk bersiap-siap melakukan latihan gerakan kaki. Danira menghampiri Gisha yang telah mengambil posisi karena dia dan beberapa teman lain mendapat giliran pertama untuk memperagakan.
"Heh, orang susah! Menurut gue lo gak perlu latihan deh, karena lo pasti udah tau kalau bakalan kalah dari gue." Ucap Danira.
Gisha yang tak tahan mendengar celotehan Danira pun menjawab. "Menurut gue, lo latihan aja yang bener, gak usah ngurusin orang lain."
"Songong banget sih lo!" Tukas Danira. "Asal lo tau ya Gishaira Manawari, lo gak akan pernah menang dari gue sekeras apapun lo latihan. Jadi stop berharap lo bakalan kepilih wakilin sekolah kita untuk ke ajang nasional! Lo gak inget tahun lalu latihan sampai tengah malam tapi tetap gue yang kepilih?"
"Gue latihan keras karena gak mau hidup dalam kecurangan. Lo menang karena curang dan lo bangga?" Gisha kembali mencibir.
"Gak usah sok tau lo! Tau apa lo tentang hidup gue?"
"Gue jauh lebih tau hidup lo daripada lo sendiri." Setelah mengatakan itu, Gisha turun ke kolam membiarkan Danira yang masih geram.
Memang benar adanya bahwa Gisha lebih mengetahui Danira dibanding dirinya sendiri. Gisha mengetahui hal yang Danira tidak ketahui, hal yang membuat Gisha merasa bahwa semua orang akan ada saatnya dicurangi oleh kehidupan.
Bersambung...
Salam
#Ibun
***
Don't forget to vote, comment, and share🫶🏻
Kalau kalian ingin kenal aku lebih dekat, jangan lupa follow akun instagram aku ya @olyfiaafinanta
[HAVE A GREAT DAY, EVERYONE!]
KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet [HSS 1]
Short StoryHanya kisah cinta klasik antara Gisha dan Arsen yang terlahir dari kasta berbeda.