Jangan pernah berfikir untuk meninggalkanku Hyung
Sudah tiga hari Seok Jin mengalami koma, Jungkook sudah sangat khawatir dengan keadaan Jin, dia masih tetap setia menemani Seok Jin dirumah sakit, sementara yang lain bergantian datang untuk menemani Jungkook, Irene juga selalu ada untuk mengecek kemajuan Soek Jin
"Nuna bagaimana keadaan Jin hyung, mengapa dia belum sadar juga nuna?" tanya Jungkook saat Irene tiba dikamar Jin
Irene yang baru tiba tersenyum melihat betapa Jungkook mengkhawatirkan adiknya,Irene juga sebenarnya sangat khawatir mengapa Jin belum juga menunjukan tanda tanda kesadaran, disaat Irene memeriksa semua tanda Vital Seok Jin semua nya berjalan baik
"Jungkookie nuna juga belum tahu mengapa Jin belum mau bangun, kalau dilihat dari tanda vital nya seharusnya Seok jin sudah sadar, kita hanya bisa berusahaan dan berdoa saat ini Jungkookie, semoga Seok Jin mampu melewati masa kritisnya" ujar Irene berusaha menenangkan Jungkook
"Tapi..Nuna bagaimana bagaimana kalau ..."
"Jangan berfikir terlalu jauh Jungkookie, kita fokus saja untuk terus berusaha menemani Jin melewati masa kritisnya oke" ujar Irene memotong ucapan Jungkook, Irene mengerti kemana arah pikiran dan ucapan Jungkook maka dari itu Irene ingin membuang pikiran Jungkook dan hanya fokus pada pemulihan Seok Jin
"Jungkook , Nuna ingat katanya meski Jin tidak sadar namun alam bawah JIn tetap sadar dan dia bisa mendengarkan kita, maka sering sering lah ajak Jin berbicara agar dia kembali sadar"
"Baik Nuna akan aku usahakan"
"Kau ..tidak sebaiknya pulang dulu Jung, sudah beberapa hari ini kau tidur dirumah sakit, kau juga butuh istirahat yang cukup "
"Tidak apa apa nuna disini juga sudah nyaman , terimakasih Nuna telah menambahkan ranjang untukku" ujar Jungkook membungkuk pada Irene, ya Irene berinisiatif menambah kan ranjang untuk Jungkook saat Jungkook berkeras tidak ingin pulang dan selalu menemani Jin.
"Bagaimana dengan pakaianmu ada yang perlu nuna bawa dari apartemenmu?? Nuna bisa singgah kesana kalau kau mau"
"Tidak nuna baju gantiku sudah dibawakan oleh Taehyung dan yang lainya, aku tidak kekurangan apapun Nuna, terimakasih sekali lagi nuna"
"Nuna yang harusnya berterima kasih kepadamu Jungkookie, kau selalu setia menemani Jin, rasanya Jin bisa bertahan juga karena ada Jungkookie yang menemaninya" ujar Irene sambil memandang kearah Jin yang masih saja terlelap dalam tidurnya
"Maafkan Kokkie Nuna, ini semua gara gara Kokie, gara gara ingin menyelamatkan Kokkie Jin hyung jadi menderita seperti ini ,dia dipukuli habis habisan padahal Jin hyung bisa melawan" ujar Jungkook mulai terisak mengingat bagaimana Jin dipukuli habis habisan sementara dia tidak bisa berbuat apapun untuk membantu Jin
"Jangan merasa bersalah, JIn tahu apa yang harus diperbuatnya , dan Nuna yakin sampai Jin berbuat seperti itu berarti dia bisa bertahan , jangan merasa bersalah lagi oke, JIn akan baik baik saja hingga Seok JIn sadar kau juga harus menjaga kesehatanmu jangan sampai kau yang jatuh sakit karena merawat Seok Jin" ujar Irene mengelus lembut pundak Jungkook
Irene tidak berbohong dia tahu pasti sikap dan watak keras adiknya maka dari itu Irene tidak menyalahkan sedikitpun Jungkook atas semua yang terjadi pada JIn, irene yakin seok jin akan bertahan
"Kau sudah makan? bagaimana kalau kita makan dulu" ajak Irene menarik tangan Jungkook agar beranjak dari samping tempat tidur Jin untuk menyantap makanan yang dibawanya tadi, dia yakin Jungkook belum makan maka Irene membeli beberapa macam makanan agar mereka bisa menyantap makan sambil menunggu Soek Jin
Sembari menikmati santapan yang dibawa Irene, Irene dan Jungkook bercerita tentang apa saja, lebih tepatnya sebenarnya Irene menceritakan masa kecil Jin dengan segala prestasinya yang membuat Jungkook semakin kagum dengan Jin , pada saat itu Jungkook dan Irene mendengar suara lenguhan memanggil mereka refleks Jungkook dan Irene menoleh kearah Jin dan mendapatkan pria itu telah sadar