Tiga tahun kemudian...
Tookk...tokkk...tookkk...
Obrolan serius yang terjalin diantara seorang pria dan wanita dewasa tersebut terhenti karena suara ketukan pintu kamar rumah sakit dimana sang anak dirawat. Lebih tepatnya anak si pria tersebut. Ia sedikit penasaran karena biasanya dokter maupun suster yang bertugas disini tak akan menunggu dibukakan pintu untuk masuk.
Pria tersebut nampak matang dan berkarisma dengan kemeja yang ia gulung sebatas siku dan celana bahan berwana hitam yang ia kenakan. Ia segera beranjak dari duduknya. Sementara si wanita nampak membolak-balikan kertas dihadapannya dengan serius.
Pintu perlahan dibuka dan menampakan seorang wanita yang tak pernah ia bayangkan akan datang lagi didalam kehidupannya. Ya, wanita itu adalah Yerin. Sedangkan pria yang nampak terkejud tersebut adalah Kim Taehyung.
Ia tak bisa melarikan diri lagi ketika mendengar putranya sudah dua hari ini dirawat dirumah sakit karena demam tinggi.
Taehyung masih bingung menyambut kedatangan Yerin karena jujur wanita itu selalu penuh dengan kejutan. Datang dan pergi semaunya sendiri
"Tae..."
"Masuklah." Hanya itu yang dia katakan. Taehyung masuk terlebih dahulu dan diikuti Yerin dibelakangnya berjalan dengan gugup karena ini adalah kali pertama pertemuannya dengan sang anak setelah tiga tahun yang lalu ia pergi dari kehidupan mereka berdua.
Yerin sedikit terkejud saat tak sengaja melihat seorang wanita tengah duduk di sofa kamar tersebut. Wanita itu juga terlihat sama terkejudnya dengan kedatangan Yerin
"Oh iya perkenalkan dia adalah Jennie. Teman kuliyah ku dan Jungkook dulu." Begitu menyadari mereka saling pandang dengan ekspresi canggung karena tak saling kenal, Taehyung berinisiatif untuk mengenalkan satu sama lain. Meskipun ia yakin mereka saling tau walaupun tidak pernah bertegur sama. Terutama Jennie yang dari awal tak menyukai Yerin.
"Senang bertemu denganmu. Namaku Yerin." Yerin tersenyum seraya mengulurkan tangannya lebih dulu. Ia tetap mengenalkan dirinya meskipun ia sudah tau wanita itu siapa. Yang Yerin tau, Jennie adalah sahabat Jungkook dan Taehyung karena dulu waktu kuliyah pertemanan mereka terlihat cukup intens.
"Senang juga bisa bertemu denganmu Yerin-ssi. aku sudah mengenalmu karena kau adalah istri sahabatku. Aku ingin menyampaikan turut berduka atas kepergian Jungkook." Jennie teringat kebodohannya dulu karena terus menyalahkan Yerin. Ia menjadi merasa bersalah karena dulu ia sempat membenci Yerin.
"Maaf juga karena aku tidak bisa datang dihari pemakamannya karena waktu itu bertepatan juga dengan keberangkatanku ke jepang." Ujarnya lagi. Tapi memang benar karena dihari ia gagal membawa Taehyung untuk pergi bersamanya, sore harinya ia memutuskan untuk berangkat ke jepang sendiri.
"Tidak apa-apa. Aku faham Kau pasti punya banyak kesibukan sendiri."
"Sayang sekali ya Yerin-ssi kita tidak bisa bicara banyak karena sepertinya aku harus pulang sekarang." Jennie pamit undur diri karena ia merasa keberadaannya saat ini tidak tepat. Ia berfikir pasti mereka ingin menghabiskan waktu bersama setelah sekian lama berpisah. Karena sampai saat ini Jennie yakin bahwa sahabatnya itu masih mencintai Yerin.
"Oh. Kita bisa bertemu lagi lain waktu" jawab Yerin tersenyum lalu dibalas senyuman juga oleh Jennie
"Taehyung, kita lanjutkan sisanya lain waktu bersama Namjoon. Dan semua hanya tinggal menunggu keberangkatan kita saja ke Jepang."
Sebenarnya Yerin tak perduli dengan apa yang mereka bicarakan tapi saat mendengar kata jepang otomasit raut wajahnya merengut tak suka.
"Iya. Kau harus istirahat. Jangan sampai kelehan dan hati-hati saat mengemudi." Keduanya nampak akrab dan Taehyung terlihat sangat perhatian sekali Membuat Yerin berfikir mungkinkah mereka menjalin sebuah hubungan serius? Jika benar begitu berarti ia datang diwaktu yang tidak tepat. Ia menjadi merasa bersalah karena membuat Jennie pergi. Tapi disisi lain dia juga merasa tidak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twisted Love [KTH-JYR] [END]
FanfictionA SHORT STORY! Meskipun sudah lima tahun usia pernikahan Jung Yerin dan Jeon jungkook tapi belum juga dikaruniai seorang anak. Tapi tak mengurangi keharmonisan keluarga kecil mereka meskipun jauh dilubuk hati mereka yg paling dalam tetap merasakan a...