Dua bulan berlalu setelah pesta yang Taehyung hadiri saat itu. Semenjak saat itu Taehyung tak pernah lagi berinteraksi dengan Yerin dan Jungkook secara pribadi. Dikantor pun Taehyung terkesan menjaga jarak dengan boss nya.
"Kau yakin ingin melakukan ini semua." Jennie berusaha menanyakan tentang keyakinan Taehyung yang memutuskan ingin pindah. Tentunya dengan bantuan Jennie dan ayahnya yang bersedia menarik ke perusahaan miliknya di jepang. Jennie sangat bersyukur meskipun ia tau Taehyung menjadikannya pelarian karena ingin lepas dari bayang-bayang Yerin, ia sangat senang
Karena kesempatan untuk memiliki Taehyung akan segera ter-realisasikan. Ia yakin cepat atau lambat Taehyung akan mencintainya"Aku sudah sangat yakin. Apa yang kau katakan memang benar, aku adalah orang yang paling munafik didunia ini. Aku selalu bersikap seolah tak perduli dengannya tapi hati kecilku masih berharap bisa bersamanya." Taehyung terkekeh menertawakan dirinya sendiri yang terkesan seperti seorang pecundang yang menyedihkan.
"Kau sudah mengambil jalan yang benar karena biar bagaimanapun Yerin sudah bahagia dengan rumah tangganya. Sedangkan masa depanmu masih panjang untuk bisa menemukan kebahagiaanmu sendiri."
"Iya kau memang benar Jennie-ssi. Tolong bantu aku supaya bisa lepas dari bayang-bayang Yerin."
"Kau bisa mengandalkanku Tae, aku akan membuatmu mengenal apa itu cinta yang sesungguhnya."
"Yasudah pesawat kita akan berangkat dua jam lagi, kita harus berangkat sekarang karena harus check-in terlebih dahulu. Aku tidak ingin terlambat."
Jennie dan Taehyung keluar dari appartement yang selama ini Taehyung huni. Semenjak malam dipesta pernikahan ayah Jennie dua bulan yang lalu, Jennie sama sekali tidak pernah menyerah mendekati pria yang masih dicintainya itu
Meskipun reaksi Taehyung tidak seperti yang diharapkan. Namun lambat laun Taehyung menyadari bahwa tidak selamanya ia bisa seperti ini terus. Ia berfikir mungkin Tuhan mengirimkan Jennie untuk membuatnya bisa melupakan Yerin sepenuhnya. Ia akan berusaha sepenuhnya merelakan Yerin
"Selamat tinggal Yerin, selamat tinggal cintaku, kali ini aku akan ikhlas melepaskan kalian...tapi setidak ada bagian penting dalam diriku yang akan selalu bersamamu. Yaitu anak kita."
"Kau tenang saja Taehyung sayang, aku akan membuatmu bahagia dengan cinta yang kuberikan. Akan kupastikan tidak akan ada ingatan tentang Yerin sedikitpun di dalam hatimu karena sepenuhnya hanya akan ada aku. Aku seorang!"
***
Sementara saat ini Yerin sangat resah karena berita tentang pengunduran diri Taehyhung sudah sampai ditelinganya. Bahkan tidak sampai disitu saja, Taehyung juga berencana pindah ke-Jepang hari ini. Ia mendapatkan berita itu Tentunya bukan dari suaminya, tapi dari seseorang yang bisa dia percaya.
Ia tahu, tak sepantasnya ia punya pikiran seperti itu tapi hati kecilnya merasa sangat sedih dan tak rela kehilangan Taehyung untuk yang kesekian kalinya.
"Ini semua tidak benar. Apa yang sedang kupikirkan? Tidak-tidak aku harus berhenti memikirkannya." Gumamnya sambil menggelengkan kepalanya
"Ayolah Yerin fokus saja pada persalinanmu satu minggu lagi." Gumamnya lagi berbicara pada dirinya sendiri.
"Apanya yang tidak benar?" Jungkook yang mendengarpun menimpali kalimat Yerin barusan. Dia keluar dari kamar dengan membawa dasi ditangannya
"Aa- itu semakin kesini aku semakin merasa takut dan khawatir dengan persalinanku nanti. Jadi aku pikir itu semua tidak benar karena aku harus berani menghadapinya nanti." Untung saja Yerin bisa memberikan alasan yang masuk akal
"Jangan khawatir kau hanya perlu mempercayakan semua pada Tuhan dan suamimu ini." Ucap Jungkook yang dibalas senyuman manis Yerin
"Apa tidak bisa yang berangkat hanya ibu dan pak Lee saja. Aku tidak mau kamu pergi." Tutur Yerin sambil memasangkan dasi yang sudah menjadi ritual wajibnya setiap pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twisted Love [KTH-JYR] [END]
FanficA SHORT STORY! Meskipun sudah lima tahun usia pernikahan Jung Yerin dan Jeon jungkook tapi belum juga dikaruniai seorang anak. Tapi tak mengurangi keharmonisan keluarga kecil mereka meskipun jauh dilubuk hati mereka yg paling dalam tetap merasakan a...