"Emma, apa kamu yakin akan masuk ke kabin itu?"Big Three- Catharina, Anna dan Emma berdiri di depan kabin Hades sejak 15 menit yang lalu. Anna dan Catharina enggan masuk ke kabin masing-masing karena khawatir meninggalkan temannya. Emma meneguk ludah. Aura kabin miliknya begitu menyesakkan dada. Entah memang dalamnya yang seperti rumah hantu atau dirinya yang parno, yang jelas, ia sedikit takut. Momen ini sedikit lucu, Anna dan Catharina ingin sekali mengejek Emma karena mendapat kabin yang sedikit aneh. Namun melihat wajah Emma yang biasanya tengil menjadi muram mereka mengurungkan niat.
"Apa kalian hendak tidur setelah ini?," tanya Emma basa-basi.
"Yah..niat awalku sih begitu, tapi aku tak yakin bisa langsung nyaman di tempat baru," jawab Anna yang diangguki Catharina.
"Ayo jalan-jalan," ajak Catharina
"Boleh juga," balas Anna dan Emma bersamaan.
Mereka memutuskan untuk berjalan-jalan sejenak sembari beradaptasi. Barangkali mereka menemukan teman-teman baru atau hal menarik di tempat yang kini mereka sebut rumah. Catharina menyuruh dua "adik tingkatnya" untuk meletakkan barang-barang mereka terlebih dahulu. Anna langsung melesat menuju kabinnya, entah antar tidak mau diminta mengantar Emma atau memang terlalu bersemangat.
Catharina beralih pada Emma.
Emma menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "eee..." Ya, jawabannya sudah jelas, ia takut.
"Antarkan aku," Emma nyengir."Tidak ada anak Hades yang takut pada hantu. Aku kalau jadi ayahmu pasti tidak akan mengakui mu sebagai putriku," sarkas Catharina yang lantas meninggalkan Emma sendirian.
"KALAU LAMA AKAN KU TINGGALKAN!," teriak Catharina yang sudah masuk ke kabinnya.Pada akhirnya Emma meratapi nasibnya sambil berjalan gontay ke arah kabinnya. Dipandangnya kabin itu sekali sambil meneguk ludahnya kasar sebelum akhirnya masuk ke dalam kabin.
"Oke, persetan dengan hantu, akan ku taklukkan mereka semua," dialognya.
Emma berjalan di lorong pendek yang gelap dan sempit. Firasatnya semakin buruk. Di depannya terdapat sebuah tirai berwarna merah darah. Dengan tangan gemetaran ia meraih tirai itu dan membukanya. Alangkah terkejutnya dia saat mendapati pemandangan dibalik tirai. Luas, besar, kilauan cahaya perak dan emas tampak memantul-mantul, menerangi ruangan yang didominasi warna gelap itu. Api perapian membara dengan ganasnya, membuat semerbak bau kayu bakar memenuhi ruangan. Dinding-dinding nya dihiasi hiasan tengkorak makhluk hidup, manusia, hewan, dan beberapa bentuk yang tak ia kenali.
Yah, setidaknya penampakan dalam kabin tak seseram dugaannya. Bahkan berbanding terbalik dengan rupa luarnya.
"Not bad."
.
.
.
"WOAH!"
Catharina mendudukkan dirinya di pinggir danau kabin Poseidon. Jernihnya air tampak memantulkan cahaya matahari. Indah. Ia mencelupkan kakinya, airnya begitu sejuk, membuat rasa lelahnya lenyap seketika. Ia berdiam disana cukup lama lantas beranjak untuk memasuki dalam kabin. Lukisan-lukisan dan beberapa kerajinan berbentuk hewan-hewan laut memenuhi ruangan yang didominasi warna biru gelap itu. Terasa seperti menyelam ke dasar laut, udaranya juga sejuk dan segar.
Catharina menatap ikan-ikan yang digantung di langit-langit ruangan. Bukan digantung tapi melayang. Sesekali bergerak karena diterpa angin.
"Ini hebat!"
.
.
.
Beralih pada Anna, ia sudah selesai merapikan barang-barangnya sejak tadi. Ia melihat terdapat dua kamar yang satunya telah diisi, maka dia berasumsi bahwa kamar satunya adalah miliknya.

YOU ARE READING
AMOR FATI: The Myth Of Demigod
Narrativa Storica"Untuknya yang terjebak dalam lingkaran takdir serta Kepadanya yang hilang dan melebur dalam keabadian." Start: 20-11-2023 End: - Warning ⚠️: • Random cast • Harsh words • Imagination • Non baku • Baku Tahap revisi.