20

795 45 6
                                    

5 tahun kemudian.....

"Papaaaaaaa!!!"

Lengkingan suara itu terdengar di seluruh penjuru rumah. Izuna berlari dengan kecepatan penuh menghampiri Sasuke yang baru saja pulang. Sasuke berlutut dan membuka kedua tangannya lebar, memeluk sang putra lalu mengayunkannya di udara.

"Hai jagoan, merindukan papa?"

"Huum. Papa lama sekali pulangnya. Padahal aku kan sudah menunggu dari tadi"

Izuna melipat kedua tangannya dan memasang wajah kesal. Bukannya merasa terancam Sasuke justru terkekeh melihat tingkah putranya yang begitu menggemaskan.

"Maafkan papa hm? Papa kan harus bekerja agar bisa membelikan Izuna banyak mainan. Lihat ini papa bawa apa?"

Sasuke menurunkan Izuna lalu memamerkan paperbag yang ia bawa. Izuna melonjak senang ketika melihat Sasuke membawakannya mainan baru.

"Waaaah, Miniatur kereta! Aku suka sekali! Terima kasih papa!!"

Izuna segera sibuk dengan mainannya. Putranya itu sekarang sedang senang dengan mainan berbentuk alat transportasi. Mulai dari mobil-mobilan, motor, bahkan pesawat semuanya Izuna punya. Koleksinya semakin bertambah karena Sasuke dan Fugaku selalu membelikannya mainan baru setiap waktu dan membuat Naruto memarahi mereka karena terlalu memanjakan Izuna.

"Dimana Mama, sayang?"

Izuna yang sedang merakit mainan keretanya melirik Sasuke sebentar sebelum menjawab.

"Ummm, sedang tidur? Mama bilang perutnya sakit"

Sasuke yang mendengarnya segera menuju kamar istrinya setelah menitipkan Izuna pada para pelayan. Benar saja, istrinya tengah berbaring di atas ranjang dengan posisi menyamping.

Cup

"Sayang, aku pulang"

Naruto mengerjakan matanya lalu tersenyum lemah. Ia sebenarnya tidak tidur, hanya sedang beristirahat.

"Selamat datang, papa" ucap Naruto pelan.

Sasuke segera berbaring di sebelah Naruto tanpa mengganti pakaiannya terlebih dulu. Ia lalu memeriksa suhu tubuh Naruto untuk memastikan istrinya itu tidak demam.

"Sayang, Izuna bilang perutmu sakit. Kau baik-baik saja? Apa kita perlu ke dokter?"

Naruto menyadarkan kepalanya di dada bidang Sasuke. Suara detak jantung Sasuke membuatnya semakin tenang.

"Mmm, tadi sakit sedikit. Sekarang sudah tidak. Baby sepertinya sudah tidak sabar untuk keluar"

Ya, Naruto sedang mengandung anak ke duanya. Tidak perlu ditanya anak siapa yang sedang ia kandung, sudah pasti Fugaku adalah jawabannya.

Sasuke mengusap perut buncit Naruto lalu mengecupnya pelan.

"Apa kau sudah tidak sabar untuk bertemu dengan mama, papa dan kakak hm sampai membuat perut mama sakit?"

Sasuke berbicara dengan nada lucu seolah ia tengah berinteraksi dengan anak dalam perut Naruto. Tanpa di duga, bayi dalam perut Naruto menendang sekali lagi.

Dug

"Aduh"

Sasuke mengusap wajah Naruto yang meringis. Anak ke duanya ini benar-benar sangat aktif. Sasuke kembali teringat saat Naruto mengandung Izuna 5 tahun lalu. Ia masih terbayang bagaimana keadaan istrinya kala itu. Dan karena hal itu pula Sasuke sangat protektif saat tahu Naruto hamil lagi.

Ia melarang Naruto melakukan pekerjaan berat, bahkan memindahkan kamar Naruto ke lantai bawah dan melarang Naruto bepergian seorang diri. Bayang-bayang menakutkan dimana istrinya terluka dan nyaris tak selamat begitu menghantui Sasuke bahkan setelah 5 tahun berlalu.

MilikkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang