Dua

81 17 7
                                    

.
.
.
.
.
.
.


Happy Reading




Flashback!

Kembali ke Era Joseon....

Wuuusss

Hembusan angin musim semi yg sejuk, menerbangkan beberapa kelopak bunga-bunga musim semi. Salah satunya mendarat diatas meja tempat rumah makan, yg sekarang diduduki oleh seorang pemuda tampan berpakaian seperti bangsawan terpelajar. Dengan beberapa buku disamping atas meja pemuda itu.

"100 KEBAIKKAN APA SAJA YG HARUS DILAKUKAN, UNTUK BISA MENCAPAI BATAS YG DITUJUH??"

"Itu apa?? Kuis kah?? Tp itu pertanyaannya aneh??!"

"...?!"

Ucapan seseorang dibelakang pemuda itu, membuat pemuda itu langsung menoleh kebelakang punggungnya.

Dan seketika, angin musim semi berhembus lagi. Menerbangkan beberapa anak rambut dari seorang gadis dibelakang pemuda tadi.

Rambut peraknya yg digerai tanpa riasan rambut apa pun dirambut kepalanya, seperti berkilau saat sedikit terkena sinar cahaya matahari. Mata biru keabu-abuan yg cantik memandang kedepan dengan tatapan minta maafnya, begitu indahnya diliat dengan bulu mata lentiknya saat gadis itu memandang. Kulit putih yg begitu putih bersih, terliat halus bila dirasakan oleh kulit tangannya nanti klo dipegang.

Dan itu semua, membuat sang pemuda itu terpana akan parasnya yg begitu cantik dan indah disaat bersamaan saat diliat pertama kali. Walau diliat dari pakaian gadis itu, terliat hambok biasa aja. Gak ada sulaman apa pun dipakai nya, hanya warna putih gading polos. Tp dimata pemuda itu, dia tetap begitu cantik dan indah dengan auranya sendiri.

"Ah, maaf tuan!... klo saya lancang, membaca buku yg sedang tuan baca." Ucap gadis itu sopan sambil membungkukkan badannya pada pemuda itu. Membuat pemuda itu tersadar dari lamunannya.

"Ah, gwaenchana, gwaenchana!..."

"...."

"...ini tuan, makanan pesanan tuan!..." Dengan pelan gadis itu menaruh mangkuk makanan pesanan pemuda itu dengan beberapa makanan yg lainnya, saat sadar gadis itu masih membawa baki makanan-makanan pesanan pemuda itu.

Pemuda itu diam meliat saja saat gadis itu menaruh pesanan makanannya.

"Silakan dinikmati tuan..."

Dengan pelan gadis itu undur diri dari depan pemuda itu. Membuat pemuda itu tersadar, dan langsung memegang tangan gadis itu dengan refleks.

Mereka saling tatap dalam diam, dengan hembusan angin musim semi berhembus kembali, menerbangkan beberapa kelopak bunga-bunga beterbangan dan salah satunya mendarat diatas kepala gadis itu.

"Ah, mianhae!" Ucap pemuda itu tersadar kembali sambil melepaskan pegangan tangannya pada tangan gadis itu.

"Ah, itu!... dirambut kepalamu, ada kelopak bunga." Lanjut pemuda itu sambil menunjuk rambut kepalanya pada gadis itu bergantian.

GUMIHONEUN JASIN-UI SARANG-EUL CHAJGO ISSGO GUMIHONEUN NAE SARANG-IBNIDA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang