"Liz, Tih. Main yuk" ajak Rifad
"Main mulu" ucap Jaliz
Fatih menaikkan satu alisnya "Gak mau? Ya udah! Orang besok udah gak ketemu lagi"
"Iya-iya ayok" mendengar ucapan Fatih, Jaliz hanya bisa pasrah dengan ajakan mereka berdua. Jaliz menghadap ke istrinya "Aku izin keluar dulu ya"
Razly mengangguk "Iya"
"Zau aku juga mau keluar dari ndalem ya" Ucap Fatih yang tak mau kalah dengan Jaliz
"Iya Hubby, hati-hati ya. Tapi yang di hati jangan pergi" ucapan Hafidzah yang membuat Fatih tersenyum
"Asyiapp"
Fatih, Jaliz, dan Rifad pun keluar untuk main. Seperti anak kecil yak. Sementara semuanya masih berkumpul disitu. 30 menit kemudian
"Kyai, Bu nyai, semuanya. Ana izin untuk pulang sekaligus ke Arab na'am" Ucap Jaliz
"Iya hati-hati ya le. Semoga diberi kelancaran dalam setiap perjalanan" Ucap Abi
"Amiin.."
"Yaaa udah saatnya deh" Ucapan Dio yang membuat Fatih dan Rifad cemberut
Dio yang merasa Fatih dan Rifad cemberut, ia bukan malah kasihan. Malah membuat cemberut lagi
"Masa ini pertemuan terakhir sih?" Ucap Dio
"Udah jauh deh" Ucap Hafidz
"Udah beda negara sekarang" ucap Adli
Mendengar semua ucapan itu membuat Jaliz tidak bisa berjauhan dengan sahabatnya, sedangkan dirinya juga sudah mempunyai istri. Dari pada tetap disini, Jaliz memutuskan untuk segera berangkat
Bukan ingin menghindar atau tidak peduli lagi dengan sahabatnya. Sebab Jaliz kalau sudah terlanjut kangen dan terus saja memikirkan itu, dia tidak ingin berangkat ke Arab. Seribu cara mereka lakukan untuk membujuk Jaliz agar mau ke Arab, namun semua itu hanya lah sia sia
"Ana pamit dulu, Assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam"
Fatih dan Rifad membuntuti Jaliz sampai depan ndalem
"Liz tunggu..." Suara Rifad sedikit berteriak karena menganggap Jaliz sudah jauh dari ndalem
Merasa dirinya dipanggil, Jaliz berbalik badan menghadap kedua sahabatnya yang tengah berdiri di ambang pintu ndalem "Apa?"
"Liz" Ucap Fatih sambil memeluk Jaliz. Rifad pun ikut memeluknya juga
Jaliz membalas pelukan Rifad dan Fatih. Jaliz juga mengelus punggung Fatih dan Rifad "Gua bakal kesini lagi kok, tenang aja" Fatih dan Rifad melepas pelukannya
"Masa?" Rifad masih tidak percaya dengan ucapan Jaliz yang akan kembali lagi kesini
"Iya, jarang tapi. Paling juga kesini 2 kali dalam se tahun" Melas Fatih
"Gak ya" Ucap Jaliz
"Udah gua mau pulang dulu. Ntar ditunggu lagi ama nyokap we"
"Ya udah sono" Usir Rifad
"Lu ngusir?" Tanya Jaliz
"Udah jelas diusir, pake nanya" Fatih menghembuskan nafas panjangnya
"Ya udah deh. Assalamualaikum" Ucap Jaliz
"Wa'alaikumussalam"
"Hati-hati dijalan. Selalu inget ama kita ye, jangan sibuk mulu alesannya" Fatih melihat punggung Jaliz yang mulai menjauh darinya
![](https://img.wattpad.com/cover/354304609-288-k72707.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seorang Gus Dan Ning (ENDING)
SpiritualAssalamu'alaikum semua..... Hafidz dan Hafidzah adalah anak kembar yang sama-sama pintar agama serta penghafal Al-Qur'an. Bunda dan Ayah mereka juga seseorang yang faham agama. Lantas mereka pantas bersanding dengan orang yang memiliki ilmu agama ya...