Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝓷𝓸𝓷 𝓶𝓪𝓰𝓲𝓬 𝓯𝓪𝓶𝓲𝓵𝔂
***
Gadis itu mengerjap selama 10 kali ketika ia telah bangun dari kesadarannya, layaknya kertas dari buku yang sedang melanjutkan halamanya ia melihat disekelilingnya terdapat beberapa orang yang mengenakan jubah hitam sedang sibuk melakukan tugasnya masing-masing
Ia tak tahu keberadaannya bahkan ia tak bisa memikirkan hal itu untuk saat ini, dadanya begitu sesak, kepalanya berputar hebat dan penglihatannya yang buram membuat ia terasa tak seharusnya bangun dari tidurnya
Gadis itu memandang pada pintu besar yang tak jauh dari tempat tidurnya yang sedang terbuka menampakkan lelaki sebayanya yang sedang berjalan menuju kearahnya
Lelaki itu berdiri tepat didepannya, dan gadis itupun kebingungan dengan situasi tersebut. Mereka para berjubah hitam yang sibuk, kini dalam sekejap dapat mengelilingi gadis itu dengan rapih
"kudengar obat bius ini akan berjalan dengan lebih baik jika ditelan oleh Mudblood sepertimu" Ucap lelaki itu yang bahkan gadis itu sendiri kenal
Draco, suara yang pelan dan berat membuatnya terdengar berbeda dan menakutkan. "Draco...."
Draco yang menunduk mensejajarkan gadis itu kini berdiri tegap "kerahkan mantra untuk menyadarkannya, Malfoy. kita tak mempunyai waktu yang banyak untuk–"
Ucapan seseorang itu berhenti tepat dimana tangan Draco terangkat mengisyaratkan untuk diam "aku lebih tahu, kalian keluarlah dan aku yang akan menanganinya"
"tapi Malfo–"
"apakah ada yang lebih tahu tentangnya selain diriku?" Tegas Draco sembari menatap gadis itu
Mereka yang berjubah hitam itupun keluar dengan teratur melewati pintu kecil yang disediakan untuk mereka tanpa melewati pintu utama
"oh darling"
"you son of a bitch" Ucap Aletta gadis yang sedari tadi tak sadar akan keberadaan dan penglihatannya
Mata itu menajam kearah Draco, penglihatannya mulai jelas untuk sekedar memperhatikan Draco dari ujung kepala hingga ujung kaki
"who am i?"
"a Mudblood"
Aletta menghela nafasnya tak nyaman, ia baru menyadari bahwa tanganya diikat pada rantai yang kuat. "kau benar-benar tak bisa keluar dari sini, maafkan aku"
