" P r o l o g "

90 40 2
                                    

Assalamu'alaikum
Minna san Konbamwa🤗

Nana balik lagi nich dengan cerita baru. Cerita yang di ambil dari kisah nyata pribadinya Nana sendiri 🤭

Tapi karena ini cerita buat ngenangin someone spesial jadi Nana ubah total dari kisah aslinya😉

Semoga kalian suka yach sama cerita kali ini. Sebelumnya Nana udah infoin di cerpen seblah yach kalau Nana mau buat cerita ini silahkan cek aja👈

So tanpa berlama-lama dan banyak cincau Nana mulai ceritanya dengan Prolog dulu nich

I hope you guys enjoi'it and like'it💟

I hope you guys enjoi'it and like'it💟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


☆ P E T A P A ☆



Bandung, Februari 2024

Kenangan kelam itu datang lagi. Hampir 14 tahun lamanya rasa itu selalu menghantui setiap saat. Rasa menyesal yang tidak akan pernah hilang. Kata andai yang terus bergema di kepalaku semakin membuat sakit hati ku. Memori ingatan itu terus berputar dikepalaku bak kaset rusak yang tidak akan pernah berhenti. Kita berbeda. seharusnya aku sadar dan bukan sabar untuk menunggunya kembali. Hati ku selalu berteriak "Lana kau dan dia itu berbeda. Tuhan kalian beda dan seharunya kau sadar bahwa kalian tidak mungkin bersama"

Kepergiannya yang tidak bisa ku cegah membuat ku selalu berpikir andai waktu bisa ku putar mungkin saja kejadian itu tidak akan terjadi. Sekarang aku sudah menginjak usia 21 tahun dan aku sudah duduk di bangku kuliah di salah satu Universitas terkenal di Jogja. Kota impian ku sejak dulu dan juga kota impiannya.

Siang itu ku datangi tempat yang biasa kita duduk bersama dan bercanda tawa menghabiskan waktu bersama hanya untuk mengenang kembali indahnya waktu itu. Sunggu bahagia sekali rasanya kala itu. Andai kau tau aku sudah lama menyukaimu, tapi aku hanya bisa bungkam sampai kau benar-benar pergi.

Tempat dan suasanya masih sama seperti 14 tahun yang lalu tidak ada yang berubah sama sekali. Tempat dimana pertama kali kita bertemu dan berkenalan. Tanpa sadar air mataku jatuh ketika memoriku berputar untuk mengingat semuanya.

Suara seorang wanita parubaya membuyarkan lamunan ku.

"Anak cantik kenapa menangis sendirian disini?" Tanya wanita parubaya itu, tapi aku tak menggubris dan terus saja menangis sampai terisak bahkan aku tidak berbalik dan melihat wajah wanita tua itu.

Suaranya lembut, halus dan sedikit bergetar mungkin karena usianya. Suaranya mirip sekali dengan Ibunya Rexa yah bahkan sangat mirip.

Perlahan aku balikan tubuh ku dan benar saja ternyata wanita tua itu adalah Ibu dari Rexa. Beliau sudah sangat tua dan rentan bahkan berjalan saja sudah menggunakan tongkat. Nama beliau adalah Rantioka Danzia Siguntang aku biasa memanggil beliau dengan sebutan Bunda Oka. Siguntang adalah marga dari Ayahnya Rexa sayangnya beliau sudah meninggalkan mereka entah kemana.

Aku: "Bundaaaa🥺 Lana kangen Eca"

Tangis ku yang sudah tidak bisa lagi ku bendung mengalir dengan derasnya. Bunda Oka hanya memeluk ku sambil mengusap punggungku. Usapannya sangat lembut sekali dan hal itu membuat ku sedikit tenang. Bunda Oka tidak mengatakan apapun pada ku, tapi usapannya mengisyaratkan bahwa aku harus kuat dan tegar. Aku tau bahwa yang paling merasa kehilangan adalah Bunda Oka sendiri. Wanita yang paling Eca sayangi dan hormati.

Setiap kali aku pulang ke Bandung Bunda Oka selalu bilang

"Melihatmu membuat Bunda teringat dengan Eca"

Kata katanya itulah yang selalu membuat ku juga teringat dengan Rexatio Danzel Siguntang. Panggilan Eca adalah panggilan khusus yang hanya aku dan keluarganya yang boleh memanggilnya dengan panggilan itu begitu juga dengan panggilan Lana hanya Eca, keluarganya dan keluargaku yang boleh memanggilku Ana.

Sebelum kepergian Eca 9 tahun yang lalu, kami sempat berantem kecil dan dia hanya menitipkan surat kecil untuk ku sebelum dia pergi ke Bali untuk berlibur bersama Club Basket. Aku selalu menyesal setiap kali mengingat kenangan itu. Hanya sakit yang selalu aku rasa jika mengingat ngingat hal itu.

Setelah berbincang dan bersapa kangen dengan Bunda Oka aku memutuskan untuk pulang ke Rumah. Rumah ku juga menjadi tempat aku dan Eca bermain waktu kecil. Eca sering menginap di Rumah ku dan aku juga sering menginap di rumahnya.

Dia akan memakai baju ku jika menginap di Rumah ku dan tidur bersama ku juga di kamar ku. Dia sudah seperti Kaka laki-laki ku. Dia sering main dengan Abang ku juga kalau dia menginap di Rumah. Sering bantu Ayah buat cuciin motor dan mancing sama-sama dan itu dulu.

Oh iyah aku sampai lupa menjelaskan bagaimana rupa dan sikap dari Eca. Eca adalah anak yang baik sangat amat baik. Dia anak yang ceria, superaktif, lucu dan imut sekali. Dia memiliki pipi yang sangat cabi sekali. Pipinya gembul seperti bapaou. Aku dan Kaka ku sering menyubit pipinya karena kenyal seperti kulit bapaou bahkan sampai pipinya memerah karena cubitan kami. Dia memiliki postur tubuh yang tinggi dan berisi. Kalau aku dan dia berdiri seperti jari kelingking dan jari tengah sangat berbeda jauh sekali bukan.

Karena itu dia masuk ke Club basket dari SD sampai SMA. Dia hobby bermain Futsall, badminton dan juga Volly. Bisa di bilang Eca multitalent. Dia juga jago masak loh dan masakannya enak banget. Kira-kira gitu deh gambaran seorang Rexatio Danzel Siguntang. Ayahnya seorang Kapten dari kapal Pesiar yang selalu saja jarang berada di rumah, tapi Eca dekat dengan Ayahnya dan juga Bundanya pastinya. Pada saat beranjak SMP Ayahnya pergi meninggalkan Eca dan Bunda Oka tanpa memberikan alasan menghilang begitu saja bak ditelan bumi.

Sesampainya di Rumah aku langsung bergegas ke kamar untuk istirahat sejenak karena sangat lelah sekali. Setelah berangkat dari stasiun menuju Bandung aku langsung bergegas ke taman bermain tempat dimana semua kenangan itu bersarang. Aku langsung terlelap tidur tanpa mengganti pakaian. Menangis sampai sesenggukan membuat mata ku berat sekali. Sudah lama aku tidak merasakan tangisan semelelahkan ini sejak 9 tahun yang lalu.

☆ P E T A P A ☆

Di kesempatan ini aku hanya memberikan gambaran bagaimana itu Rexa dan juga keluarganya. Kalau sudah masuk part 1 aku akan menjelaskan bagaimana kehidupan ki dan Rexa serta keluargaku juga. Aku hanya ingin kalian mengenal lebih dekat dulu soal Rexa kalau dengan ku bisa nanti saja. Alur ceritanya aku menggunakan alir maju mundur. Aku akan menjelaskan lebih dulu soal masa lalu kami dan kemudian berakhir dengan masa depan ku.

Ini prolog pertama ku kalau kalian suka jangan lupa klik bintang dan berikan komen. Karena itu mempengaruhi semangat dan mood ku sebagai penulis. So sampai jumpa di part 1 minggu depan.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Gimana guys untuk prolog singkat ini

Maklum baru pertama kali nulis prolog jadi agak amburadul dan singkat🥲

Kalau kalian suka jangan lupa vote dan komen yach biar Nana semangat up nya🤗

Segitu dulu aja

See you next chapter
&
Papay👋

_Nanananonoga🦕_

30 Januari 2024📍

"P E T A P A" (HIATUS SEMENTARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang