Chapter 1

7 2 3
                                    

6 tahun sudah berlalu dari insiden itu.

Namun...
surat Lucas untuk Gabriel masih berada di tanganku.

Tidak ada petunjuk.

Kala itu setelah polisi mengunjungi TKP tidak ada yang mengenal jasad, barang korban juga tidak ada untuk bisa dijadikan petunjuk. Wajahnya juga hancur. Aku yang satu-satunya saksi mengalami trauma berat, akibatnya aku tidak bisa diintrogasi.

Umurku kini sudah beranjak 24 tahun dan kasus itu sudah ditutup. Tidak ada titik terang, Lucas di makamkan tanpa adanya pihak keluarga korban.

Dan kini aku di sandra oleh janji.
Wajah Lucas yang tampan dengan mata tajam yang terlihat sendu, bulu mata tipis yang lentik, hidung yang mancung serta bibir tebal yang pucat. Walau aku mengingat mata,bibir,dan hidungnya aku tak mampu mengenali Lucas lagi. Sosoknya tergantikan dengan wajah hancur yang terakhir kali. Sosoknya yang sekarat begitu teringat jelas dan membekas dalam jiwaku.

Lucas...
aku tak bisa melupakanmu.

Kania meletakkan 4 tangkai bunga mawar diatas makam Lucas

Kania kembali teringat ucapan Lucas yang berkata impianya adalah masuk surga setelah bunuh diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kania kembali teringat ucapan Lucas yang berkata impianya adalah masuk surga setelah bunuh diri.

"Aku harap impianmu terkabul."

Setelah meletakkan bunga itu, Kania berjalan sempoyongan.
Di kepalanya begitu banyak pertanyaan

Lalu setelahnya apa?

Bagaimana caraku memberikan surat Lucas pada adiknya?

Siapa manusia yang bernama Gabriel?

Apakah tidak ada petunjuk?

"Arrghh" Kania mengacak-acak rambutnya.

***

"Pagi bu Kania" ucap salah satu pegawai kantor Magic Realms Publishing yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan buku dan novel fiksi tempat Kania Artasty bekerja.

"Pagi bu Sri" ucap Kania membalas sapaan Sri, yang Kania kenal dari tim Distribusi.

Sudah menjadi kebiasaan kantor para staf diwajibkan saling menyapa ketika berpapasan. Ini adalah salah satu upaya menciptakan suasana kantor yang lebih menyenangkan. Walaupun sebagian karyawan ada yang menyapa dengan ketus.

Kania memasuki ruangan tim penulis dimana dia bekerja sebagai penulis di Magic Realms Publishing.

Penulis yang bekerja di perusahaan tersebut, bebas datang kapan saja. Berbeda dengan tim lainya yang bekerja dari hari senin-jumat, seperti Tim Editorial, Tim Desain Grafis, Tim Pemasaran, Tim Penjualan, Tim Administrasi dan Tim Distribusi.

"Aaah"
Kania menghela nafas sembari meletakkan bokongnya di kursi kerjanya.

"Bu Kania, apa kabar?"

Kania tersentak kaget mendengar suara pak Yoga yang merupakan rekan kerjanya yang duduk tepat di samping kanan Kania.

"Allahuakbar, saya kaget pak"

"Hehe maaf bu, soal e cuma ibu yang jarang masuk. Saya jadi menggebu-gebu gini" ucap pak Yoga me'ddok khas logat jawa.

"Baik alhamdulillah, kalau bapak?" Ucap Kania ramah

"Alhamdulillah baik bu, monggo dilanjutkan bu, novel ibu lagi naik daun loh. Saya juga sebenar e lagi baca buku novel ibu iki"

Yoga menunjukkan buku novel yang berjudul "The Lost World of Mythos" yang merupakan novel karya Kania.

Kania tersenyum, dia senang karya novelnya lagi booming.

"Makasih pak, selamat membaca saya juga ada ide mau melanjutkan season duanya sebenarnya."

"Wah gak sabar. Semangat bu Kania"

"Iya bapak juga"

Yoga kembali meletakkan buku novel tersebut dan meluruskan pandanganya pada layar komputer miliknya.

Tringg(suara notifikasi)

Kania memfokuskan menatap layar komputernya dan membaca 1 pesan baru di platform instagram miliknya.

ga_briellc : Anda tidak ada niatan merilis animasi movie karya novel anda?

Deg..

Jantung Kania berdetak kencang saat membaca nama Gabriel. Mungkinkah dia adalah adik Lucas?

Refleks Kania stalking akun anonim tersebut


Akunya private batinnya.

Kania berniat ingin bertemu dengan pemilik akun ini. Siapa tahu dia adalah Gabriel adik Lucas?

artastyknya : Boleh kita bertemu?

Tringg (suara notifikasi)

ga_briellc : ?

Karakter dia seperti ini ya, baiklah.

artastyknya : Saya memang berencana membuat cerita novel saya menjadi film animasi. Saya butuh saran dan masukan dari fans sebelum membuat animasinya, hal ini bertujuan agar ekspektasi para penggemar sesuai dengan yang mereka bayangkan.
.
.
.
.
.
10 menit kemudian

Tringg(suara notifikasi)

ga_briellc : Ok.

Kania kesal dibuatnya, bagaimana bisa dia secuek itu pada seorang penulis terkenal.

Tringg(suara notifikasi)

ga_briellc : Aneris Senior High School. Anda bisa ke sini sekarang, saya berada di kelas Q1.

Bocah SMA atau Guru?

Kania berdiri dari duduknya

"Pak saya pamit dulu"

"iya bu hati-hati"

.
.

Harapan adalah luka untuk membunuh realita, namun harapanku kini berharap kepada takdir_permudahkanlah jalanya.

~Janjiku~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Promised When I 18 Yers OldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang