prolog

108 27 10
                                    


Suara ramai terdengar diantara taman sepi, disalah satu meja dengan dua bangku. Terlihat lima orang remaja yang sedang berkumpul.

"Menurutku, tidak ada yang abadi di dunia ini!" celetuk salah satu gadis dengan iris mata ungunya.

Seorang perempuan tengah menyendiri di balkon kamarnya, dia memandang langit dengan tatapan sendu.

"Aku benci hidup, tapi aku benci kematian."

Ditengah kamar yang berantakan, seorang gadis tengah menangis di sana. Air matanya seolah berlomba-lomba untuk keluar.

Dia mengacak acak rambutnya dengan kasar, lalu dia menatap bingkai foto keluarganya yang pecah.

"Aku ingin kehidupan bahagia dan bebas."

Disebuah tempat sepi, dimana tempat para manusia dimakamkan, seorang lelaki tengah menatap sebuah nisan.

"Manusia adalah makhluk egois, kabar buruknya aku juga manusia," ucap lelaki itu lalu berdiri dan melangkah pergi dari sana.

Seorang lelaki tengah berada di ruang keluarga yang sangat ramai. Bagaimana tidak, adik laki-lakinya tengah berlari kesana kemari sambil terus berteriak karena dikejar oleh kakaknya.

"Sampai kapan kamu mau terus terusan mendapat nilai jelek? contoh kakakmu itu," ucap seorang wanita disampingnya.

Rasanya dia sudah muak dengan ucapan sang Ibu, dia berdiri dari sofa dan memilih pergi kedalam kamarnya.

'Mereka cuma ngelihat hasil tanpa ngelihat usaha,' batinnya

Seorang wanita tengah menangis sedih di kamarnya, sang anak yang berada disampingnya hanya bisa mengusap usap kedua tangan ibunya.

"Aku benci melihat takdir mereka yang menyedihkan."

Seorang pria tengah berada di hutan yang sangat lebat. Matanya menatap sosok yang berada didepannya. Dengan napas yang tak beraturan dia sudah lelah dengan semua ini.

"Hidupku, sampai disini saja?"

Ditengah ruang keluarga, seorang anak perempuan tengah melihat film kartun. Anak perempuan itu tak berhenti kagum saat melihat sang tokoh utama yang sedang menyelamatkan dan melindungi banyak orang.

"Aku mau melindungi semua orang!" teriak gadis itu dengan bangga.
































Cerita ini akan membawamu ke dunia imajinasimu.

Hai hai hai!!
Ini bukan cerita pertamaku di wattpad, tapi ini cerita pertamaku yang ku publis!
Aku masih pemula, jadi kalian bisa memberiku saran dengan bahasa yang sopan! (Aku kurang nyaman dengan kalimat yang kasar 😔)
Panggil aku Za!

EDELSTENEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang