6.

127 15 0
                                    

Setelah sampai di rumah sakit Gyuvin langsung menggendong adiknya itu dan berlari kedalam rumah sakit.

"Dokter suster tolong adik saya". Suara Gyuvin menggelegar di ruangan serba putih itu.

Tak lama kemudian Yujin di bawa masuk keruang UGD. Setelahnya Gyuvin langsung menghubungi mama nya.

"Hallo ma"

"Tumben nelfon, ada apa kak?"

"Yujin masuk rumah sakit ma" ucap Gyuvin lirih

"Adek kenapa kak? Kok bisa sampai masuk rumah sakit". Mama langsung panik saat mendengar ucapan anak sulungnya itu.

Setelah beberapa menit mama akhirnya sampai di rumah sakit dan langsung menghampiri Gyuvin.
Gyuvin yang melihat kehadiran mamanya langsung berlari dan menghamburkan tubuhnya kedalam pelukan mamanya.

"Maafin kakak ma, kakak ga bisa jaga adek"
Gyuvin akhirnya menangis didalam pelukan sang mama

Sebelum mamanya menjawab, pintu ruangan itu terbuka dan keluarlah seseorang berjas putih dan terdapat nametag yang bertuliskan Dr. Jiwoong.

"Keluarga pasien?" Tanya dokter tersebut

"Iya dok, saya mamanya"

"Mari ikut saya sebentar Bu"

Tanpa berlama lama akhirnya wanita paruh baya tersebut mengikuti kemana dokter itu pergi.

"Bagaimana keadaan anak saya dok?"

"Anak ibu sepertinya akan mengalami trauma yang untungnya tidak parah"

"Tapi bisa hilang kan dok traumanya"

"Bisa bu, tapi pesan saya jangan biarkan anak ibu berada di ruangan sendirian karena itu bisa menyebabkan traumanya semakin parah".

"Kalau anak ibu sering mengeluh sakit kepala segera bawa ke rumah sakit dan menemui saya, terdapat luka bagian dalam kepala. Tapi ibu jangan khawatir luka itu tidak akan mempengaruhi ingatan anak ibu". Sambung dokter itu dan dapat dipastikan bahwa wanita itu sedikit syok.

_______________•••••••••••••••••••••________________

Ruangan putih itu terbuka menampilkan Gyuvin yang berjalan menuju brankar Yujin.
Gyuvin tidak tega melihat adiknya itu terbaring lemah dan terdapat banyak luka di wajah dan juga kepalanya. Laki laki tinggi itu duduk di samping Yujin.

"Maafin kakak dek, kakak ga bisa jagain kamu. Kaka janji bakal bales semua rasa sakit yang kamu alami". Sorot mata Gyuvin menatap sayu kearah Yujin.

Saat Gyuvin memegang tangan adiknya, dia merasakan tangan itu bergerak dan tak lama kemudian laki laki di depannya itu mulai membuka matanya sedikit demi sedikit untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.

"Akh..". Yujin meringis kesakitan sambil memegang kepalanya

"Yujin dek kenapa? Apanya yang sakit? Bentar kakak panggilan dokter dulu"

Gyuvin langsung memencet tombol yang terdapat di atas brankar. Tak lama kemudian dokter itu datang dan di ikuti oleh mamanya.

Dokter itu lantas mengecek keadaan Yujin, dan memastikan bahwa anak itu baik baik saja.

"Gimana dok keadaan anak saya"

"Tenang Bu, anak ibu tidak apa apa. Ini hanya sakit kepala efek bius tadi"

Setelah memastikan Yujin dalam keadaan baik baik saja, dokter itu lantas berpamitan untuk meninggalkan ruangan.

"Adek mau minum ga?". Tanya mamanya saat di lihatnya bibir anaknya yang pucat dan kering

Yujin hanya mengangguk sebagai balasan, di sangat lemas bahkan untuk bicara saja rasanya tidak kuat. Gyuvin membantu adiknya itu untuk duduk, agar lebih enak saat minum. Yujin langsung meminum air itu karena tenggorokannya sangat kering.

Setelahnya ruangan itu menjadi hening. Kemudian setelah beberapa menit  suara dari mama mereka memecah keheningan di dalam ruangan itu.

"Mama mau beli makan dulu ya, adeknya di jagain ya kak"

"Siap ma"

Setelah mamanya pergi dari ruangan itu, entah kenapa kini suasananya menjadi canggung untuk kedua kakak beradik ini.

"Emm makasih ya kak udah nolongin Yujin, dan mau bawa Yujin ke rumah sakit. Maaf kalo Yujin ngerepotin kakak."

"Kamu ngomong apasih, harusnya kakak yang minta maaf karena ga bisa jagain kamu, kakak juga minta maaf kalau selama ini Kaka banyak salah sama kamu. Kakak sadar kalo selama ini kakak itu kakak yang paling buruk yang pernah ada di dunia ini"
Ucap Gyuvin sambil menggenggam kedua tangan Yujin.

"Yujin ga pernah benci sama kakak kok, Yujin tau Yujin banyak kurangnya makanya kakak malu kan kalo temen temen kakak tahu kalo aku itu adeknya kakak"

Jlep..

Ucapan Yujin rasanya menusuk hati Gyuvin. Apakah sejahat itu dia kepada Yujin.

"Maafin kakak dek, maafin kakak". Ucap Gyuvin sambil memeluk tubuh adiknya
"Mulai saat ini, kakak bakal jagain kamu terus, di sekolah juga kakak bakal nemenin kamu kemana mana"

Yujin mengangguk dan membalas pelukan kakanya itu.

_________________•••••••••••••••••________________




TBC.

Yeyyy aku update, maaf ya update nya lama hehe. Maaf juga kalo alurnya ga jelas soalnya aku udah agak lupa sama alur" sebelumnya wkwk





APA SALAHKU? || Han YujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang