7. Kamar

25 3 1
                                    

1 Minggu yang Lalu.

================================

Yoshiko (Name) POV's











Malam yang gelap. Aku terbangun, dan saat itu, kamarku masih terang dan aku tidak tertidur di ranjang. Aku tertidur di meja belajar, dengan bantalan buku dan kertas lirik dan not lagu yang berserakan disekitar sana.

Aku mengerjap dan menggerang sedikit. Aku membuka mata sepenuhnya, setelahnya rasa pusing menyertaiku. Ah, pasti darah rendahku kumat malam ini.

Aku akhirnya membenarkan posisiku. Meski pusing itu tetap menusuk kepalaku, aku memaksa. Aku harus bangun, apa yang terjadi sehingga aku tidur disini?

Aku mengucek mataku sebentar. Aku melirik ke sekeliling, aku masih ada di kamar. Kamarku masih terang, lampunya belum dimatikan.

Artinya, aku ketiduran saat membuat lagu sambil mengerjakan tugas dari Pak Ego.

Aku melirik jam kecil disamping meja belajarku. Jam menunjuk pukul duabelas malam, pas. Tengah malam.

Aku menghela napas. Karena lapar, akhirnya aku turun ke dapur dengan keadaan setengah mengantuk.

****

Dapur

Aku meraih gagang lemari es dan membukanya. Berfikir apa yang bisa kumakan dari sekotak susu dan roti tawar. Sepertinya mereka berdua boleh juga.

Jadi, aku mengambil dua makanan itu dan akhirnya duduk di meja makan, mencelupkan roti ke segelas susu cokelat itu.

Sembari makan, telingaku mendengar suara pelan, se-pelan serayu yang berhembus. Aku menaruh roti ditanganku. Aku melirik ke sekeliling, nampaknya ada dua orang yang sedang berbicara di lantai bawah.

Aku menghabiskan susu di gelasku dan mengikat kembali bungkusan rotinya. Aku berjingkrak menuju titik awal tangga berada.

"Bukan di lantai satu." Pikirku. Aku lanjut berjingkrak menuju kamarku, sebelum itu aku berhenti disamping dinding yang memisahkan koridor kamarku dengan koridor dapur ke lantai bawah. Suara bisikan itu makin terdengar jelas. Dan aku tahu, milik siapa suara itu.










"Apa (Name) sudah tertidur?" Bisik salah satu dari dua orang itu. Suara seseorang yang tidak asing. Yang kerap kali menjadi pembawa acara di seluruh macanegara. Ibuku, Yoshiko Iruha.

Aku mendengarkan dengan seksama percakapan Mami dengan pria disampingnya.

"Ya, aku sudah menyuruh pelayan memasukkan obat tidur di kopi miliknya saat mengerjakan tugas. Harusnya dia sudah tidur." Bisik seorang pria disamping Mami. Ya, Yoshiko Kyosuke. Papi.

Aku tak tahu kalau kopi milikku mengandung obat tidur.

"Baiklah, mari kita mulai."

Mami mengeluarkan kunci rumah dari sakunya. Aku mengamati kunci yang diambilnya.

Mami lalu beranjak ke Kamar Tamu, kamar disamping kamarku. Mereka yang bilang itu kamar tamu.

Mami membuka kunci kamar itu.

"Aku sudah lama tak menginjakkan kaki ke Kamar Harumi."














Kakakku?

Harumi Yoshiko?

Kakakku itu?

Itu kamar Kakakku?

Kebohongan apa yang sebenarnya mereka rancang?











================================

3rd person POV



























(Name) membolak-balik catatan ditangannya. Konyol. Buku itu hanya berisi makian dari orang yang dahulu sangat dekat dengannya.

"Ternyata bintang memang memiliki sudut yang tak orang tahu."

(Name) terkekeh dan membuka halaman paling akhir. Ah, s*alan. Ia benci kejadian ini. Kepalanya selalu pening saat mengingat kejadiannya.

"Well, aku harus membacanya."

(Name) terkekeh dan membaca keseluruhan 4 halaman itu. Berisi sebuah rencana jahat padanya, makian yang makin banyak dan juga.

"Hah, melelahkan. Rencana apalagi yang akan dia lakukan? Apalagi, dengan dua orang itu?"

(Name) terkekeh. "Gadis bodoh, dia tidak bisa membunuhku dengan tangannya sendiri."


















Sorry baru up, habis dihantam tugas makalah :V

𝐒𝐓𝐀𝐑'𝐒 𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 [ Blue Lock ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang