Chapter 2

5.1K 159 13
                                    

Hinata menatap sayu wajah tampan pria yang berada diatasnya. Tubuh setengah telanjangnya direbahkan begitu saja diatas rumput dengan tubuh besar Ishakan yang kini menindih tubuh mungilnya.

Ishakan mengelus lembut wajah cantik Hinata menekan bibir ranum itu yang telah membengkak karena ulahnya dengan ibu jarinya.

"Hyuga memang sangat pintar menyembunyikan permata indahnya." Bisik Ishakan pelan

Ia memasukkan jarinya perlahan kedalam mulut Hinata, merasakan bagaimana basah dan hangat lidah lembut milik gadis cantik itu.

Wajah Hinata memerah padam saat merasakan bagaimana jari panjang pria itu yang mulai menggoda lidahnya membuat Hinata tidak tahan dan langsung mengulum jari panjang itu dengan mulutnya.

Ishakan menyeringai, sudut bibirnya tertarik keatas melihat bagaimana gadis cantik itu yang menghisap jarinya dengan sensual.

"Kau terlihat seperti wanita penggoda." Bisiknya pelan memasukkan satu jarinya lagi kedalam mulut Hinata

Wajahnya ia dekatkan pada wajah memerah Hinata dan Ishakan langsung menjulurkan lidahnya menjilat pipi chubby itu sebelum menghisap dengan pelan membuat Hinata yang merasakan lidah basah itu yang menyentuh pipinya langsung menutup kedua matanya.

Ishakan menyeringai lidahnya terus bermain pada pipi Hinata sebelum berakhir tepat didepan bibir ranum itu. Ia mengeluarkan dua jarinya yang telah dipenuhi saliva Hinata, menatapnya sebentar sebelum menghisapnya tanpa rasa jijik.

Manik amethys indah Hinata terlihat semakin berkabut saat melihat pemandangan sensual yang ditunjukkan Ishakan.

Kenapa setiap pergerakan yang pria itu lakukan malah membuat pria itu terlihat semakin seksi dan menggoda. Dan hal itu berhasil membuat Hinata yang melihatnya semakin merasa bergairah.

Perlahan satu tangan mungil Hinata terjulur mengelus wajah tampan itu, sudut bibirnya sedikit tertarik keatas saat kini giliran Hinata yang menyentuh bibir tipis itu dengan ibu jarinya.

Ishakan tersenyum, menjilat ibu jari Hinata dengan sensual.

"Apa kau pernah melakukan hal ini sebelumnya?" Tanya Hinata pelan dengan suara yang nyaris seperti bisikan

Ishakan mengulum pelan jari Hinata membawa tangan mungil itu untuk semakin turun membelai tubuh dan dada bidang miliknya.

"Apa itu penting?"

Hinata tidak menjawab, namun mendengar pertanyaan yang pria itu ajukan sudah memberikan jawaban yang jelas jika pria yang sedang mengukung tubuhnya ini pasti sudah pernah melakukannya dengan gadis lain.

Memikirkan hal itu membuat Hinata entah kenapa merasakan kesal.

Ishakan menyeringai kembali menjilat bibir ranum Hinata menyesapnya pelan "Apa yang kau pikirkan hm?"

Hinata tidak menjawab namun manik amethys-nya menatap lekat manik emas menggoda milik pria itu. Kedua tangan Hinata perlahan mulai mengalung indah dileher Ishakan menekan wajah tampan itu untuk semakin mendekat dengan wajahnya.

"Cium aku." Bisiknya pelan

Ishakan tersenyum tangan kanannya meremas lembut pinggang ramping Hinata sebelum naik untuk meremas payudara besar itu berhasil membuat Hinata mendesah tertahan.

"Kau memerintahku?"

Hinata mengangguk dengan manik amethys indahnya yang masih menatap sayu wajah tampan Ishakan yang berada diatasnya.

"Cium aku dan masukkan penismu sekarang juga." Perintahnya lagi

Sudut bibir Ishakan semakin tertarik keatas, tangan besarnya kian kuat meremas payudara besar Hinata.

One Night Stand ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang