Prolog

15 1 0
                                    

Bisik-bisik terus terdengar di kekaisaran Orland.Kehadiran seorang pembunuh bayangan menjadi hal yang kerap kali tak pernah hilang dari pembicaraan rakyat kekaisaran terbesar didunia afargos.Dunia yang dimana sihir menjadi hal yang biasa.

"kudengar pembunuh bayangan itu sudah sampai di ibukota" Kata seorang pria pada temannya.

"Apa benar begitu?Apa ibukota tidak lagi aman bagi kita?" Kata pria yang lainnya

"Kurasa mustahil jika dia benar-benar sudah sampai di ibukota.Kaisar menaruh penyihir-penyihir terbaik untuk berjaga,jika dia bisa masuk pastinya dia sedang sekarat atau bahkan berakhir tewas." Kata pria lainnya yang sedari tadi hanya diam.

Sementara itu ditempat hutan dekat ibukota, seseorang yang mereka bicarakan sedang menatap seorang pria yang terbaring karena sekarat.

Sssh
Desis pria itu, kesakitan.

"Tolo..ng..sa...ya"Ucap pria itu lirih dan terbata.

Tapi sayangnya,pria itu salah meminta pertolongan.Dia adalah pembunuh bayangan,bukan bantuan yang diterima oleh pria itu tapi dinginnya pedang yang berada dilehernya,bergerak sedikit saja leher pria itu akan terluka.

"Aku tidak menolong orang"

Wajahnya tak bisa dilihat oleh pria itu, karena ia menggunakan jubah yang bertudung sehingga menutup hampir seluruh wajahnya.Hanya bagian mulutnya saja yang terlihat dibalik jubah besar itu.

Kondisi pria itu sudah sangat memprihatinkan, ditambah tak adanya pertolongan.Sekalipun saat ini ada seseorang yang bersama dengannya, tapi apa yang bisa diharapkan dari pembunuh bayangan?Yang ada bukan diobati,dia akan mati terbunuh.

Lihat saja sekarang,bukan bantuan yang dia terima tapi ujung pedang yang dingin.
Sekalipun pria itu belum menyadari bahwa seseorang yang bersamanya adalah pembunuh bayangan,tapi aura membunuh dari seorang yang bertudung itu sangatlah terasa dengan jelas.

Tak berapa lama,pedang itu kembali disarungkan.Dan dia berlalu pergi.

Hampir saja pria itu mengira bahwa dia telah pergi, kalau saja dia tidak kembali.

Dia kembali dengan tangan sebelahnya yang terulur.Dengan telapak tangan mengarah keatas dan ada sehelai daun yang melayang diatas telapak tangannya.

Dia melangkah mendekat kearah pria itu,dan berjongkok tepat didekat kepala sang pria yang terbaring.Mata pria itu sudah tidak lagi terbuka dengan benar,hanya terbuka sedikit.

Daun yang awalnya diam kini berputar sangat cepat dan berubah menjadi serat-serat hijau.
Tak lama,sebuah pertanyaan meluncur dari dia.

"Kau dari kekaisaran?"

Tak ada sahutan,membuat dia kesal karena merasa diabaikan.

Plakk
Bunyi tamparan terdengar.Sudah pasti tamparan itu disebabkan oleh dia,siapa lagi jika bukan dia?
Tapi itu bukan tamparan yang dilakukannya secara langsung,tapi melalui sihir anginnya.

"Jawab, jika mau kuobati"bukan bentakan,tapi suara datar yang mengintimidasi.

"Iya" Ditengah kesadarannya yang menipis dan seseorang yang mencoba mengintimidasi,ia berusaha menjawab.

"Apakah betul jika dikekaisaran terdapat banyak pohon apel?"Lagi-lagi pertanyaan keluar dari dia.

Dan pria itu menjawabnya lagi dengan terpaksa."iya"

Tanpa menunggu lama, pakaian pria itu sudah menghilang entah kemana, menyisakan tubuh bagian atasnya yang tanpa baju dan penuh luka.Serat hijau dari daun kini sudah menempel di setiap luka pria itu.Dan dengan bantuan sihir luka pria itu perlahan-lahan sembuh dan juga racun yang ada,ikut sembuh. Yah, keberadaan racun ditubuh pria itu dapat dia rasakan.
Karna sangat aneh jika hanya luka seperti itu,bisa membuat seorang penyihir sekarat atau mungkin mati.

RanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang