02.Siapa dia sebenarnya?

5 1 0
                                    

"Siapa kau?"

Kaisar sudah tidak lagi berbaring.Dia duduk menatap ke asal suara.Tepat pada seseorang yang berdiri didepannya.

"Ternyata tempat ini benar-benar tempat 'wanita rendahan'."
Kata-kata merendahkan keluar dari mulut kaisar.

Apakah aron tidak melaksanakan tugasnya dengan baik?Atau tempat ini sedang mencoba mencari kesempatan untuk memperkaya pemiliknya?Atau dia yang salah masuk kamar?Tapi tidak mungkin jika salah kamar.Perempuan mana yang mau menginap dirumah bordil?Kenapa tidak di penginapan saja.

"Kau tuli?"
Lagi-lagi suara itu mengisi pendengaran kaisar.
Berani sekali, wanita didepannya menghina seorang kaisar!

Yah,dia seorang wanita tidak-tidak dia masih terlihat muda.Dia seorang gadis.Tapi dia ditempat seperti ini,bukankah sebutan gadis tidak cocok?

Pipi chubby, bibir merah alami tapi terlihat kering dan tak diperhatikan sudah seperti rumah saja,rambut hitam diatas bahu,dan mata  bulat yang menyorot tajam.Menyorot tajam?

Gadis ini ah wanita.Iya wanita ini sudah sangat kelewatan.Sudah menghina kaisar secara tidak langsung ditambah menatap tajam seorang kaisar.Patut diacungi pedang.

"Berani sekali orang rendahan sepertimu masuk kedalam kamarku!"Walau berbicara tanpa nada yang cukup tegas,kalimat itu sudah menunjukkan ada kemarahan pada gadis itu.

Ini kedua kalinya,gadis itu menghina sang kaisar dan berani menatap tajam kaisar.
Tuli,Rendahan?!Bukankah kata rendahan lebih pas untuk gadis itu?Ah wanita itu?.

"Yang mulia,saya didepan pintu ruangan anda."

Mendengar telepati aron,kaisar langsung membuka pintu kamar itu. Mengabaikan tatapan tajam dari sang wanita.

Kriet
Suara pintu dibuka dari dalam.

"Apa yang kau lakukan disitu?"
Pertanyaan itu langsung saja mengarah pada aron, pasalnya dia bukan berdiri didepan pintu yang kaisar buka,tapi pintu yang ada di seberangnya.

Aron yang masih mengarahkan pandangan ke pintu yang lain,saat mendengar suara kaisar langsung saja menoleh.
Saat menyadari itu benar-benar kaisar,aron mengarahkan

"Yang mulia? Sedang apa anda dikamar itu?"
Tanya aron pelan,takut ada yang mendengarnya.

"Bukankah ini kamarku?Jadi tidak ada salahnya aku berada disini."

Pintu kamar itu sudah terbuka sepenuhnya.Memperlihat seorang gadis tanpa alas kaki, menggunakan pakaian hitam dan dengan tatapan tajam yang menusuk.Aron melihat itu.

"Lalu apa maksudnya,kau menaruh wanita itu disini?"

Aron yang sadar telah melakukan kesalahan, akhirnya angkat bicara.

"Maafkan atas kelalaian saya yang mulia, karena saya lupa memberitahukan anda letak posisi kamar anda.Kamar ini sebenarnya milik gadis itu."Aron berbicara pelan takut didengar oleh gadis yang ada didalam ruang kamar itu.Tak lupa pandangannya mengarah pada gadis itu.

Gadis itu sedikit mendengar pembicaraan kedua pria itu,dapat ia simpulkan bahwa pria yang masuk seenaknya diruang kamar ini sudah menyadari kesalahannya.

"Aku sudah tidak sudi menggunakan ruangan ini"gumam gadis itu,tapi dapat didengar oleh telinga tajam kedua pria yang adalah majikan dan anak buahnya.

Setelahnya dia menghilang.Teleportasi.Barang-barang milik gadis itu ikut menghilang,tapi tak disadari oleh kedua pria itu.

'siapa gadis itu?'pertanyaan itu yang bersarang di kepala kedua pria itu.

"Yang mulia,apakah anda akan pindah atau tetap disini?"tanya aron

RanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang