hai haii haiii
aku kambek walau ga ada yang nungguin😁
semoga suka yaaa sama part ini, dan buat yang baca jangan lupa votment 😻💘Happy Reading🌷
✯✯✯
Lampung, 11 oktober 2021
"Fan, mabar ML yok!" Ajak Dhifa yang sudah duduk anteng di lantai, ditemani Queen yang juga duduk disamping gadis itu.
"Ga bisa, hp ku tinggal." Sahut Fany yang sedang merebahkan kepalanya diatas meja, dengan tangan yang sibuk mencoret-coret kertas.
Sungguh, rasa nya sangat membosankan! Lagi pula, mengapa harus jamkos disaat dirinya lupa membawa handpone? Sangat tidak adil.
Fany mengangkat kepalanya, memperhatikan teman sekelasnya yang sibuk dengan benda pipih milik mereka masing-masing. Mendengus kasar, ia kembali merebahkan kepalanya.
Terhitung sudah satu bulan lebih Fany berada di sekolah ini, dan ia sudah kenal dengan semua teman sekelasnya; walau tak terlalu dekat. Ia juga memiliki dua teman dekat, Fany sangat bersyukur ada yang ingin berteman dengannya.
Biasanya ia akan menghabiskan waktu sekitar satu tahun lebih untuk mendekatkan diri kepada teman satu kelasnya, namun sekarang berbeda, dia hanya butuh beberapa minggu saja untuk mendekatkan diri. Mungkin salah satu faktor nya adalah karena teman sekelas nya yang sangat welcome dengan kedatangan dirinya, kecuali satu orang.
Lamunan Fany buyar kala seseorang menarik kursi disebelahnya lalu mendaratkan bokongnya dengan mantap di atas kursi kosong itu.
'Siapa sih? Ga sopan banget, numpang duduk ga ngomong-ngomong' Batin Fany melirik name-tag remaja laki laki yang duduk disebelahnya, Arshaka Biantara.
Fany dibuat bingung saat remaja itu menyodorkan handpone miliknya. "Kenapa?"
"Lu ga bawa hp kan? Pake aja hp gua, terserah mau buka apa." Tutur nya menyenderkan punggung lebarnya di kursi.
Kerutan muncul di kening Fany, menandakan si pemilik pipi gembul itu sedang kebingungan dengan tingkah remaja laki-laki disampingnya.
'Dia kenapa sih? Datang-datang nyodorin hp, walaupun niatnya baik, tapi kan aku sama dia ga kenal!' Lagi, Fany membatin lagi sembari melirik ragu handpone yang tergeletak diatas meja.
Jiwa bosannya meronta-ronta ingin mengambil handpone itu, namun ia malu. Apa kata orang saat melihat dia memainkan handpone milik laki-laki itu tapi yang punya tidak memainkannya? Bisa di cap 'gatau malu' dia.
Seakan tahu dan peka, Shaka berdiri dari duduknya. "Gua mau ke kelas sebelah, lu kalo mau make hp gua pake aja, gausah malu."
Setelah mengucapkan kalimat tersebut, laki-laki berbadan bongsor itu langsung berjalan menuju pintu kelas.
Melihat sang pemilik sudah hilang ditelan pintu kelas, dengan keraguan Fany mengambil hp yang sedari tadi tergeletak di atas meja. Sungguh! Ia tak berani membuka apapun kecuali aplikasi yang memiliki empat warna -hitam, biru, merah, putih- yaitu tokotok.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗧𝗮𝗸𝗱𝗶𝗿 𝗞𝗶𝘁𝗮
RandomPicture by Pinterest DIBACA YAAA DESK NYA JANGAN DI SKIPP, SOALNYA ADA BEBERAPA PERINGATAN YANG HARUS KALIAN TAU🤝 ❝𝙶𝚊 𝚙𝚎𝚛𝚕𝚞 𝚔𝚊𝚐𝚎𝚝 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚌𝚊𝚗𝚍𝚊𝚊𝚗 𝚝𝚊𝚔𝚍𝚒𝚛, 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚍𝚒𝚊 𝚖𝚊𝚗𝚝𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚕𝚊𝚠𝚊𝚔.❞ - 𝙰𝚞𝚝𝚑𝚘𝚛 𝚌�...