strawberry jam

🍒 a day with seulgi

Pagi itu schedule Seulgi adalah pergi bareng Kak Irene buat foto endorse. Seulgi udah rapi, dia cuma bawa shoulder bag yang muat barang seadanya karena semua printilan udah disediain disana.

Cewek itu kemudian keluar dari kamarnya sambil bawa ipad beserta tumbler kesayangannya di tangan.

"Mau kemana?" tanya papanya.

"Studio, pa. Biasalah endorse," jawab Seulgi.

"Sama siapa?"

"Kak Irene, dong, siapa lagi?"

"Uang kamu masih ada kan?" tanya papa lagi.

Seulgi cuman bisa nyengir sampai matanya menyipit.

Papa Seulgi yang udah ngerti kebiasaan anak bontotnya itu kemudian berdecak, lalu membuka ponselnya, mengetikkan sesuatu dan kemudian mendongak ke arah Seulgi.

Beberapa detik kemudian ponsel Seulgi berdering.

"Udah tuh."

"Hehe, thank you, pa."

"Ya, ya, have fun! Jangan lupa pamit ke mama kamu, nanti papa lagi yang kena semprot."

🍒

Bukan Seulgi namanya kalo enggak super ribet.

Hampir 5 menit mobil Seulgi masih belum keluar dari garasi rumahnya. Seulgi tuh tipikal yang always ribet kalo mau bawa mobil sendiri.

Dimulai dari nyari kacamata dulu lah, ribet naroh tumbler, tas, atau ipad, nyiapin uang receh buat parkir, sampai kartul toll yang jatuh ke bawah.

Pokoknya adaaaa aja kejadiannya.

Setelah ngabarin nyokapnya, Seulgi udah siap siap mau tancap gas buat keluarin mobil putihnya dari garasi. Tapi gak jadi lagi gara-gara Sehun nelpon.

Langsung kaget soalnya udah 10 harian mereka gak ada kabar-kabaran sama sekali semenjak terakhir kali makan ketoprak.

Terus bingung.

Terus deg-degan.

Terus salting.

Ok, calm down, Gi. Tenang. Tarik napas. Huuuft.

Seulgi lalu menekan tombol hijau di layar iphonenya.

"Halo?" sapanya pelan.

"Gi, sorry gue ganggu gak?"

ENGGAK, ENGGAK SAMA SEKALI SUMPAH.

Seulgi pengen banget jawab gitu tapi GENGSI.

"Gi?"

"Eh, sorry, Hun, gimana?"

"Lo...bisa nyamperin gue gak?"

HAH?

Long story short, Seulgi akhirnya beneran nyamperin Sehun. Untungnya sih jalan ke studio dan tempat Sehun sekarang searah. Jadi Seulgi gak perlu kerja ekstra buat puter balik.

Selama perjalanan nyamperin Sehun, mereka berdua masih tetep on call.

Sehun nyeritain panjang lebar soal motornya yang kena derek gara-gara parkir sembarangan, dan tentu aja Seulgi langsung ketawa ngakak.

Gak kaget karena that's so Oh Sehun of him.

"Kenapa malah ketawa sih?!" sungut Sehun.

"Lagian lo juga kenapa gak nelpon bokap lo, sih? Gunain, dong, power-nya as anggota dewan," ujar Seulgi sarkas.