Chapter 2. Open BO 🔞

70.4K 81 1
                                    

Satu minggu berselang sejak keributanku dengan Kia waktu itu. Hingga saat ini aku masih belum juga mendapatkan jatahku. Aku sampai bingung dengan istriku ini, bagaimana bisa ia tidak memiliki keinginan untuk berhubungan intim dengan pasangannya. Apa dia wanita yang tidak normal? Atau apa ada yang salah dengan fisikku? Apa kejantananku tidak cukup memuaskan baginya? Ah sudahlah, buat apa aku pikirin. Semakin aku pikirin, pikiranku semakin kemana-mana. Yang terpenting sekarang adalah bagaimana caranya supaya aku dapat menyalurkan nafsuku yang sudah sebulan ini bergejolak terus.

Bermain sendiri sudah aku lakukan, tapi hal itu tidak cukup untuk membuat gairahku ini mereda. Dalam benakku selalu muncul hasrat untuk berhubungan intim dengan wanita meskipun aku baru saja bermain sendiri. Akhirnya aku pun berkenalan dengan sebuah aplikasi pertemanan. Di sana aku tidak mencari teman melainkan mencari wanita yang open BO.

Tak perlu waktu lama bagiku untuk menemukan sosok wanita yang aku inginkan. Pilihanku pun jatuh pada Anna. Dari fotonya aku bisa melihat kecantikan dan kemolekannya. Bukan sosok yang sempurna bak artis namun bagiku Anna termasuk salah satu wanita yang menarik perhatianku. Aku pun berkenalan dengannya. Hingga akhirnya aku pun berhasil memintanya untuk menjadi teman mainku di ranjang. Namun hal tersebut belum bisa terlaksana saat ini. Aku masih harus menunggu waktu yang tepat. Aku pun berjanji kepada Anna untuk memberitahunya apabila waktunya sudah tiba.

Hari berganti hari. Akhirnya kesempatan itu tiba. Hari ini aku mendapat kabar dari Kia kalau dirinya dalam dua hari lagi akan pergi dinas ke luar kota. Hari itu akan menjadi kesempatan emas bagiku untuk bertemu dengan Anna. Aku pun tidak membuang-buang waktu lagi dan langsung menghubungi Anna. Kami berjanji untuk bertemu dua hari lagi di sebuah pusat perbelanjaan.

Akhirnya hari yang kunantikan pun tiba. Pagi itu Kia pergi ke luar kota bersama dengan rekan sekantornya sesuai dengan rencana. Sementara itu aku bergegas membereskan rumah agar tidak terlihat berantakkan, karena nanti aku berencana untuk membawa Anna ke rumah.

Tepat pukul setengah sepuluh akhirnya aku pergi ke pusat perbelanjaan yang sudah dijanjikan. Siang itu jalanan menuju ke pusat perbelanjaan itu sangatlah sepi. Aku pun tiba 10 menit lebih awal dari waktu yang sudah kami tentukan. Di dalam pusat perbelanjaan itu aku langsung menuju ke sebuah toko kopi dan aku pun memesan kopi untuk menemaniku menunggu kedatangan Anna.

Waktu kini telah menunjukkan pukul setengah sebelas, namun aku masih belum melihat kehadiran Anna. Aku masih berusaha untuk sabar menunggu kedatangannya meskipun dalam hatiku sebenarnya aku sudah sangat tidak sabar. Selama menunggu aku sudah membayangkan kecantikan dan keindahan tubuh Anna.

Kurang lebih 15 menit kemudian aku mendengar suara langkah kaki dari seorang wanita yang sedang berjalan dengan tergesa-gesa menuju ke arah tempatku duduk. Ketika sudah dekat akhirnya aku bisa mengenali wajah cantik itu. Wanita itu adalah Anna. Wajahnya sangat cantik seperti yang aku lihat di foto. Dengan napas yang terengah-engah ia pun menyapaku.

"Hah...hah...hah... Mas Bagas yah?" tanya Anna.

Aku langsung berdiri dan kuulurkan tangan dan menyapanya.

"Iya, Anna yah?" tanyaku kepadanya, meskipun aku yakin wanita itu adalah Anna.

Wanita itu mengangguk dan menjabat tanganku.

"Iya Mas, maaf loh aku terlambat."

"Iya, gak apa-apa. Kamu lari dari mana? Kok sampe keringetan kaya gitu?"

"Dari depan Mas. Aku ga enak soalnya telat jadi aku lari dari depan ke sini." jawab Anna.

"Waduh, padahal santai aja. Ya udah sekarang kamu pesan minum dulu yah."

Aku pun mengantarkannya untuk memesan minuman. Setelah itu aku langsung mengajak Anna ke mobilku untuk pulang. Aku tidak mau berlama-lama berada di tempat umum bersama dengan Anna karena aku tidak mau ada kenalanku yang melihatku bersama dengannya.

Gairah Tabu: Mertuaku Teman Ranjangku (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang