"Iya ya canda"
"Tih, coba sekali lagi barangmu cek ada yang ketinggalan gak" Ucap Umi
Fatih mengecek barangnya "Alhamdulillah gak ada kok"
"Alhamdulillah... Ya sudah ayok berangkat ke bandara lee. Ntar ketinggalan pesawatnya" Abi sudah berdiri dari tempat duduknya
Dio mempunyai ide untuk menjahili abangnya lagi. Dio menyanyi-nyanyi didepan abangnya
"Bang.. bang.. tunggu bentar. Aku punya lagu buat Abang" Ucap Dio sambil mendekat kearah abangnya
"Udah gak usah, makasih" Fatih menghiraukan Dio dan dirinya langsung berdiri
"Ayolah bang... Dijamin Abang langsung ketagihan dan keinget" Ucap Dio sambil mengarahkan pandangannya Fatih ke Dio
"Suaramu terlalu cempreng" Fatih menutup rapat mulut Dio dengan kuat. Untung saja Dio bisa memberontak tangan Fatih yang menutupi mulutnya
"Ya Allah bang.. ngejek banget kau. Ntar aku suruh santri ke sini lho buat dengerin suaraku pas nyanyi" Ucap Dio
"Iya-iya Diooo" Fatih telah mengaku dan tidak ingin berpanjang lebar kata lagi dengan Dio
"Suara nya Fatih dan Dio pas nyanyi itu bagus banget. Apalagi pas vokalis Hadroh" Ucap Rifad
"Behh mlewehh... Suaranya Hubbyku tapi" Ucap Hafidzah
"2 in" Ucap Dio
"Jadi gak nyanyi" Ucap Rifad yang langsung ditanggapi oleh Fatih
"Rifad..... Dio jadi inget lagi tuh" Ucap Fatih dengan kesal
"Alhamdulillah.. Syukron Rifad udah ingetin" Dio melihat dan tersenyum ke arah Fatih
"Ternyata Hubby lucu juga ya... Hehe.. kayak boneka tau. Tapi sifatnya enggak kayak boneka. Cuma wajahnya aja" Batin Hafidzah sambil tersenyum
Fatih yang merasa Hafidzah tersenyum, langsung melihat ke arah Hafidzah "Kamu kenapa zau senyum-senyum gitu??"
"E-engga.. engga kenapa-kenapa"
"Okeh semua.. aku nyanyi sekarang" Ucap Dio sambil mengetes suaranya
"Tahun depan juga gak papa kok. Ikhlas aku" Ucap Fatih sambil memutar bola matanya
"Hafidzah, bayangin ini yang nyanyi bang Fatih" Ucap Dio. Hafidzah hanya mengangguk. Sedangkan Fatih sangat pasrah dengan Dio yang sudah memperlambat waktu untuk pergi ke bandara
"Sa titipkan dia
Ko janji jangan kas luka dia
Bahagiakan dia
Sa tra mau lihat air mata
Tolong jaga dia
Menyanyangi dia
Sayang dia apa adanya"Baru sampai situ, Fatih sudah menghentikan nyanyian Dio "Hustt udah-udah.. nih uang buat kamu"
"Nah gitu dong bang" Dio mengipasi wajahnya dengan uang yang Fatih berikan
"Aku keluar dulu" Ucap Fatih sambil berjalan cepat keluar ndalem
Semua yang berada disitu hanya penasaran, kenapa Fatih tiba-tiba berubah. Hafidzah yang mengetahui itu, langsung peka dianya
"Kenapa ya Hubby? Kok berubah banget sifatnya. Tiba-tiba lagi. Apa karena lagu yang dinyanyikan Dio itu? Langunya bagus sih. Nyentuh juga lagi. Apa Hubby sifatnya kayak gitu, itu karena nyanyian dari Dio itu? Aku samperin aja kali ya Hubby" Batin Hafidzah
"Umi.. Abi.. Hafidzah nyusul Hubby dulu ya" Ucap Hafidzah yang langsung dianggukinya
"Susul sana" Ucap Rifad
Hafidzah berlari dan menghampiri tempa dimana tempat itu yang menjadi tempat favorit hubby nya, yaitu di taman pondok. Setelah sampai ditaman, Hafidzah melihat hubbynya sedang duduk dan meratapi nasib. Tatapannya kosong, dan terlihat sedang memikirkan sesuatu.
![](https://img.wattpad.com/cover/354304609-288-k72707.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seorang Gus Dan Ning (ENDING)
SpiritualAssalamu'alaikum semua..... Hafidz dan Hafidzah adalah anak kembar yang sama-sama pintar agama serta penghafal Al-Qur'an. Bunda dan Ayah mereka juga seseorang yang faham agama. Lantas mereka pantas bersanding dengan orang yang memiliki ilmu agama ya...