prolog

656 77 16
                                    

Tahukah kamu kalau ulat tidak akan menjadi berharga sampai mereka memintal sutra dan menjadi kupu-kupu?

Ulat mati dengan dua cara, dibunuh saat menjadi kepompong hanya untuk sehelai benang sutra. Yang kedua saat menjadi kupu-kupu, ulat akan mati suri untuk bermetamorfosis menjadi sebuah keindahan nan elok.

Maka dari itu, ulat harus mati terlebih dahulu untuk menjadi berharga.

Seperti dalam cerita ini, seseorang harus mati untuk menjadi berharga. Sisa kehidupannya akan menjadi sutra bagi orang lain dan jiwanya akan kembali hidup sebagai kupu-kupu.

----

Tanggal 30 Desember tahun 1890, Kuil Agung Arcana menyelenggarakan hukuman mati seorang Raja Pendamping atas hukuman percobaan pembunuhan kaisar dan juga sihir mandraguna untuk menghancurkan Kuil Agung Arcana di khalayak publik.

Taehyung Von Vegasius, bersimpuh di hadapan algojo, di atas panggung yang sudah tersedia alat pancung kepala dengan bilah pisau panjang terikat pada tali, siap diputuskan saat Pendeta agung selesai membaca lantang sederet dosa Taehyung di depan masyarakat ibu kota Kannopus.
"Terdakwa, Taehyung Von Vesalius, berdosa telah melakukan korupsi menggunakan pajak rakyat dengan membuat pesta mewah, penyuapan ke beberapa bangsawan, menggoda ksatria suci dan melakukan tindakan asusila lalu diduga melakukan tindakan perdukunan untuk menghancurkan kuil agung Arcana untuk memihaknya juga melakukan percobaan pembunuhan terhadap kaisar Jeon ke 4, Jeon Jungkook Raynardi Leonard dengan menuangkan racun di minuman yang mulia saat pesta dansa Yule 25 desember 1890."

Taehyung memejamkan mata saat mendengar sederet dosa yang dibacakan oleh sang pendeta. Bahkan dengan mata tertutup pun dia bisa merasakan tatapan hina dari orang-orang yang datang. Tua, muda, laki-laki, perempuan, omega sampai alpha menatap Taehyung seakan dia lebih rendah dari ulat.

Mungkin iya memang Taehyung rendahan. Lahir dari rahim seorang pelacur di pinggiran kota yang menjadi selingkuhan bangsawan dan pada akhirnya dijual oleh ibu sendiri dengan sekantong koin emas. Kelas bangsawan tidak serta merta membuatnya diterima oleh keluarganya sendiri bahkan oleh ayahnya sendiri yang seorang Adipati.
Saat ia kira hidupnya hanya sebagai anak gelap dari keluarga Vesalius, entah semesta sudah cukup kasihan dengan Taehyung yang malang, dia dijodohkan dengan pangeran putra mahkota, Jeon Jungkook yang umurnya terpaut lebih muda dua tahun dan Taehyung jatuh cinta pada pangeran dengan senyum secerah bunga matahari itu dalam pandangan pertama.

Taehyung kira, pertunangannya adalah arti dari roda takdir yang berputar. Perubahan nasib. Namun nyatanya tidak, entah semesta telah membenci Taehyung dan meninggalkannya, Taehyung selalu bernasib malang. Dia hanyalah boneka dalam pernikahan politik ayahnya dengan perdana menteri.
Kenapa bukan Karlina yang seorang wanita omega cantik yang sempurna? Seperti namanya, boneka. Ayah dan perdana menteri Jang membutuhkan seseorang yang tidak berharga, tidak mempunyai nilai untuk dibuang suatu hari nanti saat rencana mereka gagal.

Seperti sekarang. Taehyung berdiri dengan wajah pucat pasi di atas panggung menunggu ajal sambil ditonton masyarakat. Jika seperti ini apakah rencana ayah dan perdana menteri gagal? Jikalau berhasil, nyawa Taehyung juga akan berakhir di tangan sang penjagal. Sebegitu tidak berharganya Taehyung saat nyawanya ditimbang dengan mahkota emas.

“Yang Mulia, Apa anda ingin berkata sesuatu?”

Saat itulah Taehyung membuka matanya dan menghadap ke arah balkon, tempat bangsawan kerajaan duduk manis menyaksikan sebuah penjagalan bagai sebuah teatrikal seni.

Tatapan Taehyung yang sayu berhenti pada seorang lelaki dengan high neck hitam dan jubah sehitam malam. Pandangan mereka bertemu dan Taehyung bisa melihat ratusan emosi dari mata coklat itu yang tak bisa diucapkan oleh kata-kata kendati lelaki itu nun jauh diatas sana.

Kecewa. Marah.

Lalu sedih.

Sedih? Hubungan mereka bahkan hanya diisi oleh miskomunikasi yang tidak bisa diluruskan lagi. Namun, di detik-detik terakhir Taehyung bisa melihat setitik sedih dalam mata yang dulu selalu menatapnya benci itu?
Ah, Taehyung rasanya terharu. Cukup satu titik perasaan itu, cukup setitik saja dan satu kata terucap dan eksekusi matinya dapat dibatalkan. Cukup satu kata dari lelaki itu, cukup satu kata. Biarkan Taehyung mendengar suara, orang yang dia cintai untuk terakhir kalinya.

Hanya satu kata.

Namun, bibir Kaisar tertutup rapat, raut wajahnya kembali tenang dengan sorot mata dingin tak kenal belas kasih. Tanpa kata, Jungkook pergi bersama seorang omega muda yang menatapnya iba dengan kedua tangan bertaut.

Hati Taehyung hancur, jantungnya seperti berhenti berdetak sesaat dan saat itu pula Taehyung sudah mati rasa.

Seharusnya dia tidak berharap, seharusnya dia tidak meminta, seharusnya….

Seharusnya Taehyung tahu dia tidak dicinta.

“Taehyung Von Vesalius.” Satu algojo menarik tubuh Taehyung kasar ke atas guillotine dingin.

Pandangan Taehyung kosong, dia bahkan tidak bisa merasakan genggaman kuat dari sang algojo atau kayu dingin di sekitar lehernya.

“Lakukan!!” suara pendeta berkumandang, tanda yang sudah ditunggu penjegal untuk mengayunkan pedang dan memotong tali tipis yang menahan pisau tajam berat diatas kepala Taehyung.

Mata Taehyung terpejam, air mata yang dia kira sudah kering bermalam-malam menangis meminta pengampunan sang ayah di penjara tak sadar kembali keluar. Saat itu rasanya Taehyung bisa  melihat reka balik kehidupannya. Mulai dari ingatan masa kecil yang tidak ingat tentang sebuah janji dandelion, suara kantung koin emas saat ibunya  menjual Taehyung pada seseorang yang seharusnya Taehyung sebut ayah. Pelajaran keras tak masuk akal guru-guru yang disewa sang ayah, tatapan jijik dari Karlina. Tak ada dari ingatan itu yang sebenarnya ingin Taehyung kenang.

Oh, ternyata ada. Saat dia masuk ke istana pertama kali dan bertemu dengan putra mahkota di taman bunga penuh dengan edelweis putih. Saat Jungkook tersenyum padanya pertama kali. Ah, dada Taehyung ngilu, dia tidak ingin mati. Tidak sekarang. Tidak. Siapa yang akan membuatkan teh hangat pada Kaisar kelincinya yang suka bekerja larut malam? Siapa yang mengingatkan Jungkook soal undang-undang karena kaisar nya mudah sekali pelupa? Siapa yang…. siapa yang bisa mencintai Jungkook setulus Taehyung saat dia tidak ada?

Detik itu terasa lama dan tak terasa kecuali rasa dingin yang sekelebat melewati leher dan tenggorokan. Tak ada rasa sakit hanya dunia yang berputar dengan rasa penyesalan besar.

Andai saja Taehyung bisa mengembalikan waktu. Dia berjanji akan membuat keputusannya sendiri dan mengatakan pada Jungkook kalau dia mencintainya setulus hati.

----

Tags
- Regression
- Time Travel
- MCD
- angst
- ABO
- OmegaTae, AlphaJeon
- fix it
- Tae just want to live
- regret JK

TW // ABUSE , Attempt of Sexual Assault

Please READ

Awalnya mau ku jadiin PDF tapi karena banyak yang terjadi jadi aku up aja. Saat upload ini cerita belum tamat.

Mohon feedback nya biar semangat ^^

Tales Of Mariposa (KOOKV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang