9. Night

48 6 0
                                    

"Gyokuken"

Dua ekor anjing dengan perbedaan warna yang sangat mencolok itu hadir. Ruangan yang semula sepi kini sedikit hangat dengan bulu bulu anjing itu merapat ke tuannya.

Di luar sana, salju turun begitu lebat seolah tak mengizinkan siapapun untuk keluar rumah.

Fushiguro Megumi, anak berusia 14 tahun itu berdiam di kamarnya sendiri. Ah tidak, dia memang di rumah sendiri mengingat kakak perempuannya sedang menginap di salah satu rumah temannya untuk mengerjakan tugas.

Tangan itu bergerak halus menyusuri bulu lebat milik anjingnya yang sedari tadi mengendus tubuhnya.

Matanya terpejam dan bibirnya tersenyum tipis ketika merasakan kehangatan dari shikigami miliknya.

Ah, rasanya sangat damai ketika rumah dalam keadaan tenang ditemani dengan cahaya temaram dari lampu jalan karena Megumi dengan sengaja mematikan semua lampu rumahnya.

Dirinya berniat untuk menghabiskan waktu bersama para shikigaminya.

Isi kepalanya memutar kembali kejadian demi kejadian yang dia lalui.

Mulai dari dirinya yang harus tinggal berdua dengan Tsumiki, Gojo yang tiba-tiba datang dan merawat mereka, kedatangan dirinya dan Gojo di rumah Zenin untuk menebus dirinya yang dijual oleh sang ayah. Semuanya terus berputar seperti kaset rusak.

Megumi hampir saja terlelap apabila telinganya tidak menangkap suara ketukan pintu.

"Siapa?" Tanya Megumi tanpa beranjak dari tempat tidurnya, dirinya berniat untuk mengabaikan siapapun yang datang.

Namun, tamunya kali ini tampaknya tidak memiliki etika. Pintunya terus diketuk bahkan terdengar seperti gedoran. Orang ini sepertinya tahu kalau Megumi berada di dalam rumah yang nampak kosong itu.

"Pengganggu" gumam Megumi dan beranjak keluar untuk membuka pintu dan di menemukan kekosongan

Ya, kosong tak ada siapapun disana.

"Apa ini?"

Megumi mengangkat 1 kardus besar yang ada di depan rumahnya. Tertera alamat rinci rumahnya dengan nama pengirim yang dikosongi.

Sekali lagi, Megumi melihat kanan kiri untuk memastikan apakah ada orang atau tidak tapi ternyata hanya kehampaan yang dia temui.

Merasa tak akan menemukan petunjuk apapun, Megumi membawa kardus besar itu dan menutup pintu rumahnya.

"Baiklah, sekarang apa?"

Rumah yang semula gelap itu kini terang dengan Megumi yang berkacak pinggang menatap bungkusan di depannya.

Mata biru itu meneliti seluruh bagian kardus hingga menemukan stiker kecil yang bertuliskan "open me"

"Aku mulai"

Berbekal 1 gunting hitam, Megumi membuka perekat dari kardus itu dan menemukan banyak sekali jajanan dengan beraneka macam rasa.

'Apa apaan ini?' Pikir Megumi dengan tangan yang masih mengacak berbagai snack di kardus itu.

Awalnya, Megumi berpikir itu adalah milik Tsumiki sebelum menemukan sebuah post card yang terjatuh ketika dia akan membawa kardus itu ke kamar Tsumiki.

Megumi mendengus keras, seharusnya dia sudah tau siapa pengirim jajanan sebanyak ini dengan stiker norak warna warni yang menghiasi isi surat.

Surat itu Megumi lipat dan dimasukkan ke dalam kantong celananya sebelum membereskan kekacauan tengah malam yang dia perbuat. Dirinya juga mengangkat kardus itu untuk dimasukkan ke dalam kamarnya.

Oneshoot MyGummyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang