4. Injury

74 7 0
                                    

Eps -



Mata bulat itu berkedip pelan, posisinya tidak berubah dari 10 menit yang lalu. Memandangi kakinya yang diperban dari telapak kaki hingga pergelangannya.

'Patah tulang'

Dua kata yang tidak ingin Megumi dengar sebenarnya meskipun dia sudah merasakan sakit teramat sangat saat kejadian itu.

Kini, di ruang dominan putih dan pemandangan dari jendela yang langsung menuju ke lapangan sekolah, Fushiguro Megumi sendirian meratapi nasib kakinya. Membayangkan betapa merepotkannya dirinya nanti untuk sang kakak. Belum berpikir terlalu jauh, Megumi mendengar beberapa orang berbicara di luar ruang kesehatan dan beberapa kali menyebut namanya.

'Sraak'

Tirai putih pembatas tempat tidur itu terbuka, menampilkan seseorang dengan baju serba hitam, kacamata hitam dan rambut putih yang mencolok.

"Yo! Megumi-kun"

"S-sensei?"

"Hmm sepertinya lukamu lumayan parah, bagaimana? Kau mau ke rumah sakit atau pulang? Aku punya kenalan seorang dokter" ucap Gojo Satoru mengamati perban yang melingkari kaki Megumi

Anak berusia 7 tahun itu hanya diam dan melihat Satoru dalam.

"Kenapa?"

"Bagaimana kau bisa datang?"

Gojo Satoru tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya, dirinya mengambil kursi dan duduk untuk kemudian memamerkan hp nya.

"Wali kelasmu menghubungiku, dia berkata kau terjatuh ketika bermain dengan temanmu"

Megumi hanya mengangguk meskipun dia tak paham bagaimana wali kelasnya mendapat nomor Satoru.

Merasa terusik, Megumi melirik ke arah lapangan yang kosong karena sudah tengah hari. Waktunya semua murid mendapat makan siang di kantin

"Apa kau terluka karena itu?" Tanya Satoru ketika merasa Megumi terus menerus menatap lapangan

Anggukan kecil didapatkan Satoru dari Megumi kecil, membuat kerutan samar nampak di dahinya.

"Yosh, aku akan membereskannya. Nah Megumi, ayo kita pulang. Kau harus beristirahat dengan nyaman agar segera sembuh, dokter kenalanku akan datang memeriksamu nanti sore"

Megumi mengangguk lagi dan dengan malu-malu mengulurkan tangannya untuk meminta bantuan turun dari ranjang. Alih alih menurunkannya, Satoru langsung menggendong Megumi dengan tangan kanannya dan tangan kirinya mengambil tas milik Megumi.

"H-heh??!"

"Kau belum bisa berjalan menggunakan tongkat, ini juga agar kita cepat sampai rumah" ucap Satoru sebelum Megumi protes. Alhasil, Megumi hanya memasang muka masam dan berdecak halus membuat Satoru tersenyum

"Semoga cepat sembuh, Megumi-kun!" Dokter penjaga itu membungkukkan badannya, mengantar kepergian Satoru dan Megumi.

Sepanjang perjalanan hanya keheningan yang tercipta. Namun, remasan Megumi terhadap baju Gojo semakin kuat.

"Dia tidak bisa mendekat, tenang saja. Kau aman disini Megumi" ucap Satoru tenang tanpa menoleh ke arah Megumi.

"Tapi itu mendekat" balas Megumi, suaranya tenang namun Satoru berhasil menangkap nada ketakutan di sana.

Hanya dengan menjentikkan jarinya, kutukan yang terus saja mengikuti mereka berdua langsung lenyap tanpa jejak.

"Caaa, sekarang sudah tidak ada"

Rematan itu perlahan mengendur, Satoru juga merasakan tubuh Megumi yang perlahan rileks.

"A-ano, Sensei?"

"Ha'i?"

"Apa aku boleh di rumahmu sampai kakiku sembuh, aku rasa aku tidak bisa merepotkan Tsumiki. Aku juga yakin dia pasti akan libur sekolah besok untuk mengurusku"

Pemuda berusia 18 tahun itu tersenyum tipis, tangan kirinya membenarkan tas Megumi dipundaknya.

"Tentu, tapi aku tinggal di asrama sekolah. Kau tidak keberatan?"

Megumi mengangguk ribut, asalkan tidak mengganggu sekolah Tsumiki maka dia tidak keberatan dimana pun. Megumi merasa dirinya akan sangat merepotkan kakak tirinya itu jika memaksa untuk tetap di rumah.

"Hahahaha, yosh yosh kita ke asrama. Tsumiki akan ditemani oleh salah satu temanku nanti malam hingga kau sembuh"

Tersenyum kecil, anak itu menyembunyikan wajahnya di leher Satoru

"Arigatou, Papa" gumam Megumi

Perlahan senyum Gojo satoru mengembang mendengar ucapan dari anak yang ditinggalkan oleh Toji itu.

"Nah Megumi-kun, kau mau apa untuk makan malam?"

Mereka berdua meyusuri jalan yang terasa sejuk karena musim gugur dengan berdebat kecil masalah menu makan malam dan sesekali terdengar suara tawa dari Gojo Satoru ketika berhasil menggoda Megumi yang memang tsundere. Melewati beberapa pohon dan daun yang mulai menutupi jalanan

Oneshoot MyGummyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang