Nama aslinya adalah Pimchanok tetapi orang-orang selalu memanggilnya dengan nama Mrs. Khan. Suaminya yang bernama Khan. Tapi ia tidak keberatan dipanggil Mrs. Khan. Sejujurnya ia memang sudah lama tidak menyukai nama panggilannya dulu. Siang ini ia berniat menemui suaminya yang sedang rapat direksi di salah satu rumah sakit paling bergengsi dan nomer 1 yang ada di Bangkok. Seperti biasa, jalanan Bangkok selalu macet. Hanya saja kali ini kemacetan itu membuatnya sakit kepala. Mrs. Khan kemudian meminta sopirnya untuk mencari jalan alternatif lain sebelum kepalanya terasa meledak.
Sopirnya menuruti perintah majikannya dan melajukan mobilnya melewati jalanan yang lebih sempit dan berliku. Melewati ruko dan pemukiman padat penduduk. Kemudian mata Mrs. Khan yang tajam menangkap sebuah pemandangan yang membuatnya terkejut. Mrs. Khan buru-buru meminta sopirnya untuk menepi mendekati orang itu.
Orang itu terkejut saat Mercedez putih mewah itu berhenti di sisi luar tubuhnya. Ia yang tadinya berjalan pelan di pedestrian ikut berhenti kala melihat kaca di bagian penumpang belakang terbuka dan menampilkan wajah Mrs. Khan yang tersenyum ke arahnya.
"Selamat siang, Tuan Nattawat." Sapa Mrs. Khan lembut.
"Selamat siang, Nyonya." Jawab Fourth pelan. Kebingungan dengan situasi itu.
"Kamu mau kemana?"
Selama beberapa saat Fourth ragu untuk menjawabnya. Pertama, ia tidak kenal wanita ini. Kedua, darimana dia tau namanya?
Melihat kebingungan dan keraguan di wajah Fourth, Mrs. Khan tersenyum. Ia memilih keluar dari mobil untuk menyapa dengan benar.
Mrs. Khan mengulurkan tangan kanannya untuk memperkenalkan dirinya yang diterima Fourth dengan ragu. "Namaku Pimchanok Luevisadpaibul Khan. Semua orang biasa memanggilku Mrs. Khan. Rekan kerja Mr. Norawit Titicharoenrak. Suamimu."
"Dulu."
"Maaf?"
"Mr. Norawit sudah bukan suami saya. Kami sudah bercerai." Jawab Fourth pelan. Yah secara administrasi memang mereka belum benar-benar berpisah tapi toh secara teknis mereka sudah bukan pasangan dan ia rasa ia tidak perlu memberitahu secara detail soal ini pada wanita itu.
"Ah benar." Ekspresi Mrs. Khan menjadi aneh walaupun tetap tampak ramah. Wanita itu teringat jelas kejadian malam itu. Malam perayaan ulang tahun pernikahan 10 tahun Mr. Norawit.
Malam itu Mrs. Khan juga hadir disana. Menjadi salah satu tamu yang menyaksikan dengan mata kepala sendiri kejutan luar biasa dari keluarga terpandang itu. Dulu Mrs. Khan (sebelum ia menjadi Mrs. Khan tentunya) juga menghadiri pernikahan Mr. Norawit dan Fourth.
Sejujurnya Mrs. Khan tidak terkejut dengan apa yang terjadi. Beberapa kali ia melihat dan bertemu dengan Mr. Norawit yang dengan bangga memamerkan manajer cabangnya seperti trophy wife seolah wanita itulah pasangan hidupnya. Madam Titicharoenrak pun tidak tampak mengoreksi sikap putranya. Malah ia tampak puas dan jumawa. Mengenal wanita tua itu, Mrs. Khan sama sekali tidak kaget dengan apa yang terjadi malam itu. Ia justru merasa kasihan dengan Fourth. Laki-laki di hadapannya ini.
Hampir semua pernikahan keluarga konglomerat terjadi untuk mempertahankan dinasti kekayaan mereka atau sekedar menjadi trophy wife atau husband. Hanya sedikit yang betul-betul menikah karena cinta karena itulah pernikahan Mr. Norawit dengan Fourth 10 tahun lalu, sejujurnya menjadi sebuah obyek menarik bagi kalangan 'kelas atas' ini untuk mengetahui kelanjutan kisahnya.
Pernikahan seperti cinderella yang miskin dengan pangeran hanyalah imajinasi. Hal itu tidak akan pernah terjadi di dunia nyata kecuali si cinderella memiliki sesuatu untuk dijual sebagai timbal balik.
Mrs. Khan sebenarnya ingin tahu apa hasil yang diharapkan Fourth untuk tindakannya malam itu. Hidup ini kejam. Apalagi dunianya konglomerat, pejabat dan selebriti papan atas seperti mereka. Membuka aib keluarga Titicharoenrak malam itu memang menimbulkan bahan gunjingan baru untuk beberapa waktu tapi setelah itu? Semuanya akan kembali seperti tidak ada kejadian apa-apa. Bagi orang-orang itu, Fourth hanyalah laki-laki miskin tanpa nama yang dinikahi oleh Mr. Norawit mungkin karena parasnya dan kini didepak dari keluarga Titicharoenrak. Bagi mereka, Fourth hanyalah mantan suami yang tidak terima kalau ia tidak setara dengan Mr. Norawit dan posisinya sudah tergantikan oleh orang yang lebih layak. Ya mereka sekejam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Ok, I have Myself
RomanceDi ulang tahun pernikahan mereka yang ke 10 ini, Fourth memberanikan diri untuk menyampaikan apa yang sudah ia pendam selama 15 tahun belakangan. Bila nanti semua orang meninggalkannya, ia sudah siap karena pada hakikatnya manusia itu lahir sendiria...