Prolog ✨

6.1K 662 109
                                    


Dalam pelukan kabut kelabu, Nara menghadiri upacara pemakaman ayahnya yang kelam. Di tengah hening yang melanda, Nara bersaksi atas prosesi pemakaman yang memaksa dirinya untuk menyaksikan kepergian sang ayah.

Lima belas jam penuh, jasad tersebut ditindak dalam ruangan forensik. Selama itu Nara menunggu, beradu dalam pikirannya tentang bagaimana cara mengungkap kebenaran atas kematian sang ayah. Pelaku benar-benar menghilang dari tempat, sehingga banyak sekali pertanyaan untuk kasus ayahnya ini.

Ayahnya, seorang pemegang bisnis yang kotor, meninggalkan jejak yang tak pernah bisa dipadamkan. Meski mereka terikat oleh darah, hubungan Nara dengan sang ayah selalu terjaga oleh dingin dan jarak.

Wajah kaku dari gadis itu berdiri di tengah kepedihan yang mendalam, Nara tetap tak bergerak saat jasad ayahnya diturunkan kedalam tanah. Tatapan gadis berhijab hitam itu kosong, tubuhnya kaku, dan wajahnya tak menyelipkan ekspresi apapun.

Meskipun tangisan melingkupi makam, Nara tidak meneteskan air matanya setitik pun. Bagi Nara, ayahnya mungkin hanya seorang asing yang telah memutuskan tali kasihnya sejak lama. Namun, atas nama ayah, pemakaman itu tetap ia hadiri.

Di tengah upacara pemakaman yang sunyi, Prana, seorang ahli forensik yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir, memperhatikan wajah Nara yang terdiam dan kaku tanpa ekspresi. Terlihat jelas dari mata laki-laki itu menatap dalam wajah frustasinya, dan dorongan yang mendalam di mata Nara, membuat Prana merasa terpanggil untuk membantu, meskipun mereka berdua sama-sama cenderung bersikap dingin.

Nara, tanpa meneteskan air mata, menumbuhkan keberanian untuk dirinya mencari kebenaran atas kematian sang ayah yang telah terbunuh ini. Meskipun hubungan anak dan ayah tersebut membuat jarak yang dingin, ada keinginan dari Nara untuk mengungkap misteri yang mengelilingi kasus pembunuhan tersebut.

Dalam segala sisi, Nara tidak mempercayai siapapun dalam hidupnya, kepada ayahnya, bahkan dirinya sendiri. Lantas, dalam kasus ini kepada siapa Nara harus menaruh kepercayaan agar segala kalut yang membungkus dirinya dapat terselesaikan?

A Symphony for Justice and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang