Homestay : 1

8.8K 151 22
                                    

"Biar saya tunjukkan apa saja fasilitas yang ada di sini" ucap kak Eli padaku, seorang gadis muda nan cantik yang adalah anak dari pemilik homestay ini.

Kami beranjak dari ruang tengah rumah yang begitu besar ini, rumah homestay ini sangat besar dengan banyak kamar. Sebenarnya, tempat ini adalah kost-kostan namun tak layak disebut kost-kostan karena memang aslinya tempat ini adalah sebuah rumah yang sudah tak terpakai. Kak Eli mengantarku untuk menjelajahi seisi rumah, ia menunjukkan pintu-pintu kamar tempat penghuni lain tinggal. Mengapa aku mengatakan tempat ini adalah homestay, karena posisi kamar yang tak berjajar rapi dan ukuran yang berbeda-beda karena bekas sebuah rumah tinggal.

"Ini kamar mandi depan, ada kamar mandi tengah, ada kamar mandi belakang, total ada 3 kamar untuk mandi dan 2 ruang toilet yang dapat digunakan untuk membuang air." jelas kak Eli padaku, aku mengangguk-angguk mendengarkan dia.

"Lalu ada dapur, ini dapur dekat ruang tengah dan menyambung ke arah halaman belakang jadi bisa dibilang dapur ini ada di luar..."
"Semi outdoor lah" sepertinya ia malas menjelaskannya, atau memang sudah kehabisan kata.

"Ada taman di belakang, ada gazebo juga, ada kolam renang juga... lengkap lah pokoknya rumah bapakku ini" tambahnya, aku tertawa mendengarnya.

"Ya gitu deh, nanti kamu cari tau sendiri aja... intinya kalau ada nomor dan namanya itu berarti kamar, bukan ruang umum" kak Eli kembali menjelaskan agar aku mudah mengerti.

"Kalau di atas?" tanyaku pada kak Eli, ia menolehkan matanya ke arah atas mengikuti kata-kataku.

"Plafon..." balasnya, membuatku kaget.

"Di atas itu ruang jemur tapi ada balkon, bisa buat duduk-duduk juga... enak banyak angin" katanya seakan tak peduli dengan kata-kata sebelumnya.

"Yaudah gitu aja... intinya jangan telat bayar dan jangan rese, gampang kan?"
"Aku mau ngerjain tugas, semoga nyaman tinggal disini" ia langsung meninggalkanku begitu saja dan masuk ke dalam kamar yang paling dekat dengan ruang tengah.

Di sini lah aku saat ini, menjadi penghuni baru sebuah homestay "Helisma". Aku tinggal di kost ini karena keperluan pendidikanku, ya aku baru berkuliah di sebuah kampus swasta yang sangat dekat dengan homestay ini. Cukup berjalan tak sampai 5 menit aku sudah dapat mencapai kampusku sehingga homestay ini menjadi pilihan utamaku untuk tinggal. Apalagi fasilitas yang lumayan lengkap dengan harga yang terjangkau membuatku semakin tertarik untuk menetap di tempat ini.

"Kamu beruntung, kamar di sini tinggal 1 di paling belakang, walaupun gak terlalu besar." ujar kak Eli tadi.

"Tapi nyaman kok, emang udah disiapkan buat jadi kamar kost. Ada ac juga tenang aja" tambahnya.

Aku menyusuri lorong yang berisi kamar-kamar, ada sekitar 6 kamar di tiap sisi dengan 1 kamar menyendiri di paling ujung yang merupakan kamarku. Total ada 13 kamar di lorong ini dengan kamar kak Eli berada di paling depan, kalau dibilang kamar kak Eli adalah kamar nomor 1 dan merupakan kamar paling besar. Dengan menggeret koper hitam besar milikku, aku memperhatikan nama nama pada tiap kamar yang menandakan pemilik kamar tersebut.

"Kamar 2 namanya Aurellia" kataku sambil memperhatikan papan nama yang berwarna pink dengan hiasan-hiasan karakter lucu.

"Kamar 3 namanya Kath... Kath doang?" tanyaku dalam hati, namun aku terus melangkah menuju kamarku dengan perlahan.

"Kamar 4, Jessica."

Aku terus menyusuri kamar-kamar tersebut, ada yang bernama Jeane, ada yang bernama Oline, ada pula yang bernama Freya. Tetapi aku baru sampai di depan kamar nomor 8 saat seorang gadis keluar dari dalam kamar tersebut. Gadis itu terkejut melihatku yang sama terkejutnya dengan dirinya, ia memperhatikanku dari pucuk kepala sampai keujung kaki lalu memberikan sebuah senyuman yang manis. Senyumannya membuat jantungku berdegup kencang. Aku tak menyangka selain pemiliknya yang cantik, ternyata penghuninya tak kalah cantik. Giginya menggemaskan seperti kelinci, lesung pipinya cuma 1 dan itu menggemaskan.

Homestay48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang