Setelah kejadian pada malam itu, tak ada lagi kejadian serupa selama beberapa hari belakangan ini. Mungkin waktu itu hanya "keberuntungan" belaka saja bagiku yang baru pindah, entah lah. Sepanjang masa menunggu orientasi ini, aku mulai berkenalan dengan para penghuni homestay. Aku mengenali Kathrina karena kejadian malam itu, setelahnya aku jarang sekali berpapasan atau tak sengaja bertemu dengannya, lalu aku juga berkenalan dengan penghuni kamar nomor 11 yang kata Marsha "spesial" itu, ternyata ia bernama Fiony. Mendekatkan diri sebagai sesama penghuni, walau sebenarnya hanya dengan Ci Lia dan Kak Eli saja sih. Aku masih bertemu Marsha sesekali, tetapi ia lebih banyak menghabiskan waktu di kamar saja karena hobbynya bermain game dan menonton anime sehingga ia jarang sekali keluar kamar.
"Besok aku mulai ospek Ci..." ucapku pada Ci Lia, aku sudah tak lagi memanggilnya kak karena ia yang memintaku.
Katanya, semua orang memanggil dia Ci Lia, di kampus pun juga seperti itu sehingga ia memintaku untuk melakukan hal yang sama.
"Yang manggil aku kak, berarti gak deket" ucapnya waktu itu padaku, apakah kita sudah dekat?
Aku dan Ci Lia yang tengah berada di ruang tamu sedang berbicara mengenai perkuliahan besok, aku bercerita kalau ospek besok aku tak disuruh membawa apa-apa selain buku untuk mencatat.
"Aku kira, bakal disuruh pakai topi aneh atau pakai aksesoris apa gitu Ci" ucapku padanya, Lia terkekeh geli mendengarku."Old banget kamu... udah jarang deh kampus yang begitu" ujarnya meledek.
"Lagipula, kampus kita itu bagus, mereka pasti gak akan menerima adanya perpeloncoan dan bully di lingkungan kampus... kalau pun ada pasti hanya minor aja kok"
"Ya paling, akan ada satu dua orang yang akan dikerjain untuk menjawab pertanyaan atau diminta untuk perkenalan di depan orang-orang... selain itu gak ada kok" tambah Ci Lia sambil menepuk bahuku.Aku menghela nafas lega, ternyata tidak ada ospek-ospek seperti yang ada di film-film, yang cukup membuatku deg-degan untuk hari ospek besok. Ci Lia juga mengingatkanku untuk tetap menjaga diri agar tidak menjadi sok asik dan berlebihan karena mungkin saja akan membuat senior menjadi tak suka dan mengincar kita.
"Sayang, aku bukan bagian dari kepanitaan jadi aku gak bisa ikut ospek kamu" ucap Ci Lia padaku.
"Ah, kalau ada Ci Lia nanti aku malah dikerjain hahaha" balasku padanya, ia ikut tertawa.
"Iya lah, mumpung ada muka yang aku kenal pasti aku incer... aku suruh nyanyi heavy rotation biar dikira fans idol idol itu" ledeknya padaku, aku ikut tertawa karenanya.
"Parah, bukannya jagain aku biar gak diisengin Ci..." ucapku lagi, ia hanya terkekeh ke arahku.
"Yee, mau jagain gimana? Aku ajak ke ruang medis pura-pura sakit?" balasnya dengan wajah meledek.
"Ya gapapa yang penting aku gak ribet pas ospek hahaha"
"Kalo ruang medisnya sepi sih fine-fine aja, kalo rame nanti disangkanya apa sama orang" ujarnya membalas kata-kataku.
"Lah, kalo sepi malah mencurigakan, kan?" tanyaku bingung, Lia tersenyum ke arahku sambil terkekeh.
"Kalau sepi ya enak..." balasnya, aku memiringkan kepala karena tak mendapat apa yang dimaksud.
"Eh, udah siap kuliah tapi? 2 hari setelah ospek kan langsung perkuliahan pertama?" tanyanya padaku, aku langsung mengangguk cepat ke arahnya.
"Tenang! Aku udah rapihin semuanya kok" jawabku sambil mengacungkan jempol ke arahnya.
Suara langkah kaki membuat kami berdua menoleh ke arah datangnya suara, dari arah lorong muncul seorang gadis cantik berkulit sawo matang dengan rambut pendek yang digerai. Gadis itu sangat cantik, bertubuh mungil kira-kira tingginya tak sampai 160cm, wajahnya manis, stylenya terlihat vintage tetapi cocok sekali dengan dirinya. Ia tersenyum ke arah Ci Lia. senyumnya manis sekali, membuatku terpukau dan mematung beberapa detik sebelum tersadar kembali.
"Hai Fre... kapan sampe?" Sapa Lia kembali pada gadis tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Homestay48
FanfictionLiam, seorang pemuda yang memulai hidup barunya dengan tinggal di sebuah Homestay "Helisma". keadaan kuliahnya membuat ia harus memilih tinggal jauh dari orang tua. Tinggal di tempat baru dengan suasana baru justru membuat hidup Liam dipenuhi banyak...