what a plot twist

135 78 71
                                    

Hii semuaa!! First of all aku minta maaf akan menghapuskan glosarium untuk part ini dan part seterusnya, dikarenakan untuk kenyamanan membaca agar kalian tidak usah bulak balik scroll yaa, tapi aku tetap kasih terjemahan jikalau ada bahasa asing nya kokk <3
💌 happy reading !!

***

"Jullie, aku bisa jelasin, ini ga seperti apa yang kamu pikirkan." Ucap Dikey sembari memegang tangan Jullie.

"Aku ga butuh penjelasan, dengan melihat kamu mencium bibir perempuan di sebelah kamu itu udah jadi penjelasan yang sangat jelas untuk aku." Ucap Jullie menggebu-gebu.

"Hubungan kita sampai sini yaa, goodluck buat kalian." Lanjut jullie sembari tersenyum kecut pada keduanya.

Kilasan masa lampaunya kembali terputar bak kaset yang sengaja di putar dalam ingatannya.

Dengan segera ia menepis jauh-jauh pikirannya, mendistraksikan dengan memfokuskan kepada dua orang di depannya.

"Pardon mevrouw, dit is uw bestelling, geniet ervan." (Permisi nona, ini pesananmu, selamat menikmati.)  Ujar Seorang waiters tiba.

"Dankjewel." (Terima kasih.) Balas Jullie Sopan.

"Oh Hii Julle kita bertemu lagi." Sebuah suara menginterupsi kegiatan Jullie yang hendak memfoto makanan nya.

Julle mendongak, ternyata Joshua menyadari keberadaannya begitupun dengan wanita di sampingnya yang kini mulai memutar badan untuk melihat sosok yang di ajak bicara oleh Joshua.

"Haloo Josh, kebetulan sekali."

"Kamu sendirian?"

Jullie hanya berdeham, kemudian ia mengalihkan pandangannya kepada wanita disamping Joshua dengan tatapan yang sulit di artikan. Kini, suasananya berubah menjadi dingin, seolah mereka saling mengirimkan pesan tersirat tanpa suara.

Joshua yang menyadari itu pun mencoba untuk mencairkan suasana.

"Kau memesan bitterballen? Aku juga menyukai itu." Seru Joshua.

"Aah begitu."

"Oh iya, jika kamu sendirian lebih baik kamu bergabung bersama kami, setidaknya kamu tidak akan merasa sepi dan kita bisa mengobrol banyak hal. Benar kan Jess?" Tanya Joshua kepada wanita di sebelahya untuk memastikan.

"Uhm boleh." Jawab wanita tersebut kikuk.

Jullie menyeringai tipis, dengan segara ia bergabung bersama mereka, namun entah lah apa yang dipikirkan oleh gadis bersurai cokelat itu. Sikapnya tidak terlihat seperti biasanya dan tidak dapat di prediksi.

"Aku membawa seseorang bersama ku, tidak kah kalian ingin berkenalan satu sama lain?" Tanya Joshua ramah.

Jullie langsung menyodorkan tangan yang langsung disambut oleh lawan bicaranya, mereka bersalaman.

"Julle."

"Jesslyn."

"Ada apa dengan kalian hahaha sepertinya kalian canggung sekali."

" Karna pertama kali bertemu mungkin?" Ucap Julle santai, namun penuh penekanan.

" Baiklah, by the way Jesslyn ini adik ku."

Julle yang sedang menyeruput kopinya tiba-tiba tersedak mendengar statement yang keluar dari mulut Joshua.

Joshua dan Jesslyn yang melihatnya kaget, kemudian Joshua memberikan mineral yang ia punya, di ikuti oleh Jesslyn yang menawarkan sebuah tissue yang ia bawa.

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang