Di ruangan itu sampah-sampah berserakan, buku terkapar di mana-mana, bulatan kertas dilempar kesana kemari, teriakan dan tertawaaan terdengar memekakakan telinga bahkan ada yang menangis entah karena apa.
"LO SIAPA SIH BANGSAT!"
Bahkan ada seorang gadis berteriak tepat di depan seorang remaja laki-laki, yang lainnya hanya menoleh sekilas lalu melanjutkan mengobrol dan mericuh. Ada juga dua orang lelaki yang dengan dramatis nya menangis entah kerena apa, tak sampai disitu bahkan ada yang berkumpul dan meminum kopi seperti di tempat tongkrongan.
Sangat amburadul.
Dua orang remaja yang berdiri melihat kekacauan itu di samping meja guru, masih memandangi mereka. Seorang gadis yang masih bingung dan seorang remaja laki-laki yang menatap mereka dengan malas.
Akhirnya dua orang itu saling tatap, si remaja laki-laki menaikan alis pada si gadis.
"Kelas apaan ini...."
Ucap gadis itu dengan wajah tertekan, sementara si laki-laki menaikan bahu acuh.
"Katanya A²."
***
Prolog aja dulu, next nya kapan² lagii
KAMU SEDANG MEMBACA
Duty of the Heart
Teen Fiction~Kisah ini tertulis karena sebuah tugas yang di bebankan pada mereka. Rian Sa Alvian, seorang cowok malas bicara dan seolah tidak tertarik dengan dunia malah di tugaskan menjadi pemimpin sebuah kelas amburadul bersama Merica Almera yang cerewet dan...