first meet!

0 0 0
                                    

"Jika bukan kamu mungkin endingnya akan berbeda, jika aku sedikit lebih pintar mungkin pertemuan ini tidak akan pernah terjadi, untuk sesaat aku merasa senang mengenalmu.."













Setelah beberapa drama akhirnya aku melewati 4 semester dan penentuan untuk semester 5 aku harus melakukan remedial salah satu mata pelajaran yang diganti menjadi acara pembagian takjil karena ini sudah memasuki bulan Ramadhan dan guru tersebut mengganti tugas remedial.

Untuk kelas farmasi aku menjadi perwakilan begitupun ada perwakilan di setiap jurusannya, aku menunggu dikelas bawah dengan temanku shilla sedangkan yang lainnya sedang sibuk diatas mempersiapkan makanan yang akan dibagikan hari ini




Disini aku dan shilla dipinggir jalan untuk membagikan beberapa makanan pada orang yang membutuhkan, kami memberikannya pada pemulung, pengemis dan beberapa orang yang lewat.

Setelah melihat makanan yang dibawa kami habis kami segera kembali kesekolah karena tas kami tinggalkan disana, kosong dan sepi tentu saja semua orang pasti sudah kembali kerumah masing masing ditambah jam sudah menunjukkan pukul 17:30 yang artinya sebentar lagi waktu berbuka akan tiba

Aku dan masuk kedalam kelas mengambil tas kami dan berniat untuk segera pulang sebelum langkah kami terhenti saat suara seorang laki-laki memanggil kami

"Kalian bagi-bagi nya kemana sampai baru balik?"

"Ohh kita bagiin ke lampu merah Deket alun alun" jawab shilla aku hanya memperhatikan beberapa dari mereka yang tersenyum kearah kamu

"Gila! Jauh banget, yaudah sana cepet pulang udah mau magrib"

Aku mengangguk lalu menyeret shilla dari sana..







Sebenernya sudah tidak mata pelajaran hanya saja ini pembekalan untuk persiapan PKL kami, aku mendapat PKL disalah satu rumah sakit yang cukup terkenal dan tentu membuatku sedikit gugup karena ini seperti melakukan perkerjaan hanya saja tidak mendapatkan gaji haha

"Eh Lia" suara shilla menginterupsiku untuk melihat kearahnya

"Lo sadar gak sih kalau si Reyhan ngeliatin Lo sebegitunya?"

Suara shilla yang cukup antusias membuatku mengerutkan keningku bingung dengan maksud pembicaraannya, maksudku bukankah setiap orang memiliki penglihatan untuk melihat? Lalu salahnya dimana?

"Kalau kata gue sih dia suka sama lo"

Mendengar pernyataan yang dilontarkan shilla jelas membuatku tertawa, menyukaiku? Bukankah sangat aneh aku mengenalnya hanya lewat WhatsApp dan kami pun jarang berkomunikasi entah itu untuk mengobrol langsung atau lewat chat sekalipun

"Ngaco! Mana ada sih hahaha"

"Ihh iya tau, cara dia natap Lo tuh beda! Nanti liat nih ya kalau ketemu diluar dia ngeliatin Lo sampe bayangan dia ikut ilang!"

~~~


Sialan shilla setelah ucapannya aku beberapa kali memastikannya dan benar saja terlihat seperti itu, namun kita tidak boleh menafsirkannya begitu saja bukan?

Ini hari pertamaku di rumah sakit dan wow ini sangat berbeda dengan teori yang dijelaskan disekolah, aku mulai memahami cara kerja di rumah sakit ini sebelum akhirnya tim kami dibagi ke beberapa ruangan mengikuti apoteker yang ditempatkan..

Setelah semua unit dicoba tidak ada perbedaan saat berada di unit rawat inap anak dan dewasa semua alurnya sama, mungkin beberapa perbedaan saat berada di unit ICU operasi dan kanker.

Contoh saat di unit kanker kita memerlukan pakaian dan ruangan khusus untuk meracik obat lalu harus segera mandi setelahnya untuk menghindari efek keras dari obat kanker dan setiap pagi kita diberikan susu murni dan juga telur rebus agar mensterilkan tubuh kita.

Dan aku memiliki hal tidak begitu bagus saat di unit operasi, saat aku ditugaskan disana operasi mata sedang berlangsung dan salah satu obat yang akan dipakai rusak sedangkan diunit farmasi operasi tidak menyimpan stok obat tersebut mau tidak mau aku berlalu melewati tangga darurat dari lantai 3 menuju basemen karena gudang obat berada dibasemen rumah sakit. 2 kali aku bulak balik basemen dan lantai 3 karena barang yang diminta pertama kali tidak sesuai.

Apa kalian terbayang lelahnya naik turun tangga 2 kali balikan? Tapi sudahlah kita anggap semua itu warna dari dunia PKL haha


Ah iya omong-omong soal Reyhan kita beberapa kali saling chatting Karena mereplay status WhatsApp satu sama lain dan terkadang menceritakan hal-hal yang terjadi ditempat PKL, tidak intens tapi cukup sering


|WhatsApp chat|

•Reyhan

- ehh nanti kamu ikut studytour?

Hmm gak tau deh kayanya engga -

- loh tapi wajib ikut loh

Iya sih, bantu doain deh semoga bisa ikut - juga hehe

- iya, aku doain..

/End chat/


Setelah itu kami jadi lebih sering membalas pesan entah membicarakan apa tapi seingatku itu cukup sering dilakukan seorang teman kadang kita bercanda atau sekedar melukan deep talk? Seperti itulah..


• Reyhan

- ya udah latihan dulu

Latihan apa? -

- assalamualaikum pak

Aku tertawa melihat balasan terakhirnya dan kemudian mencoba mengikuti apa yang akan dia lakukan.


Waalaikumsalam, siapa ya? -

- Saya Reyhan pak, temennya Lia

Ohh, ada perlu apa ya? -

- saya mau aja Lia keluar pak

Punya apa kamu bawa anak saya keluar? -

- sekarang baru punya KTP sih pak

Aku tertawa melihat jawaban terakhir yang Reyhan berikan, terkadang tanpa sadar aku menjadi lebih terbuka dan bisa merasa nyaman membalas pesannya

Karena jujur saja aku tidak dekat dengan lelaki lebih tepatnya aku sulit untuk dekat dengan lawan jenis, tapi dengan Reyhan aku merasa lebih aman dan nyaman seakan kita sudah kenal cukup lama padahal hanya beberapa bulan ini.







“ Tuhan jika bisa, apakah bahagia seperti ini bisa selamanya? Apakah bisa iya terus bersamaku? Tuhan jika aku boleh egois bisakah berikan dia padaku? ”

crush uncrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang