CHAPTER 12

360 60 11
                                    

Di hari libur panjang, Gu Yiye dan Yang Zhen akan pulang ke rumah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di hari libur panjang, Gu Yiye dan Yang Zhen akan pulang ke rumah mereka. Tetapi Yang Zhen selalu berhenti dan menetap di pusat kota Beijing untuk bisa bersama Gu Yiye sebelum pulang ke rumah ayah dan ibunya. Namun laki-laki itu tetap tidak diperbolehkan untuk tahu rumah Gu Yiye, jadi dia selalu menginap di hotel.

Gu Yiye sudah pernah melihat orangtua Yang Zhen beberapa kali saat mereka menjenguk putranya di barak. Hanya melihat dari jauh karena tidak ingin ikut campur atau mengenal mereka. Pria itu hanya tahu Yang Zhen punya seorang adik, tidak lebih. Gu Yiye tidak pernah berpikir hubungannya dengan Yang Zhen akan bertahan selamanya. Mereka pasti harus berpisah cepat atau lambat.

Tanpa tahu, kalau Yang Zhen tidak berpikir sama. Laki-laki itu tidak pernah berniat melepaskannya apa pun yang terjadi, sejak pertama kali melihatnya.

Memasuki tahun kedua hubungan itu, mereka akhirnya dikirim untuk satu wilayah yang sama. Saat itu Gu Yiye baru melihat bagaimana Yang Zhen saat berada di medan pertempuran. Sama sekali tidak berbeda dari senior. Laki-laki itu bahkan lebih bagus dari kebanyakan mereka. Otaknya juga beberapa kali dipinjam untuk berbagai strategi oleh komandan. Tidak akan membuat siapa pun heran kalau satu atau dua tahun lagi, Yang Zhen sudah bisa menjadi komandan unit dengan kemampuan itu.

Tidak hanya satu kali, Gu Yiye dan Yang Zhen akhirnya selalu ditaruh di tim yang sama. Tidak pernah dipisahkan lagi. Komandan lama Gu Yiye sudah melihat bagaimana Yang Zhen bisa bekerja dengan seluruh kemampuannya jika ada pria itu di tim. Kemampuan memimpin Gu Yiye bisa mengendalikan Yang Zhen dengan sangat baik.

Setiap selesai dari setiap pertempuran, tentara akan pergi makan atau minum bersama di rumah senior atau komandan. Harus ikut tanpa pengecualian. Karena itulah Gu Yiye untuk pertama kali tidak bisa pulang di tahun baru setelah selesai dari sebuah misi. Tetapi pria itu membelikan hadiah natal untuk adiknya.

"Chunsheng belum punya telepon genggam?" tanya Yang Zhen, menemani pria itu membeli.

Gu Yiye menjawab sambil memilih, "Dia tidak suka diberi barang mahal karena katanya buang-buang uang. Tetapi telepon di rumah sering rusak dan kami tidak bisa bicara kalau seperti itu. Apalagi kalau aku pergi untuk tugas dalam waktu yang lama."

"Anak baik."

Pria itu menoleh dan menatap sinis, "Usianya sama denganmu. Tetapi Chunsheng memang anak baik, tidak sepertimu."

Gu Yiye membeli telepon genggam tersebut dan langsung mengirimnya di hari yang sama. Setelah itu mereka menyusul rekan-rekan lain ke rumah salah satu komandan senior.

"Kau juga punya saudara, bukan?" tanya Gu Yiye.

Laki-laki itu mengangguk, "Lei Yu, dia pilot."

Gu Yiye hanya mengangguk dan tidak bertanya lebih jauh. Pria itu sengaja tidak ingin tahu apa pun di luar diri Yang Zhen sendiri. Jadi ketika nanti mereka berpisah, tidak sulit untuknya lupa pada laki-laki itu.

More Than Blue Sky [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang