"ayo buat perjanjian. kamu engga akan pernah ninggalin aku" feiliyas_
"jangan menatapku seperti itu, kamu yang meminta ku untuk tidak meninggalkanmu, kan" pitterjix_
"apa kau bahagia dengan hidup seperti itu?" christopher_
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✺÷✺
kemarin piter hanya mengantarkan iliyas kerumah dimana dirinya langsung pergi.
pagi ini mobil mereka sudah ada di depan gerbang sekolah iliyas. "nanti kalau abang gabisa ikut jemput kamu, paman kim sendiri yang kesini jemput kamu gapapa, kan??"
Sebetulnya mata iliyas gabisa bohong kalau anak itu kurang suka, walau akhirnya mengangguk setuju.
"yauda, kamu hati-hati. tadi bekel nya uda abang lebihin" kata piter seraya memasangkan tas iliyas ke punggungnya.
pintu mobil pun bergeser. dari luar nampak piter yang mencium sayang pipi kembar mudanya tanpa tau kalau ada yang mengawasi mereka.
iliyas turun dengan muka sedikit tertekuk. sedang mobil yang berisikan piter dan sang driver bergerak menjauh.
"heuwaaa~a~a~a~"
wajah iliyas yang berjalan menunduk itu pun seketika terangkat mendengar tangisan tersebut.
bingung sudah pasti. mata lentiknya melihat lusy, sam, chaeryeong, yeonjun dan anak-anak lain yang mungkin tak iliyas ingat muka teman-teman barunya kemarin.
Tapi yang jelas tak ada seungmin dalam kumpulan anak-anak yang berjejer berdiri di dalem gerbang.
Iliyas yang tak mengerti pun menoleh ke belakang, barang kali ada sesuatu. sialnya tak ada apapun, ataupun seseorang.
"itu beneran iliyaa~aaass~" Sam dan lusy berpeluk dalam tangisan.
Ragu dan was-was iliyas kembali mengangkat tungkai.
ketika hampir melewati gerbang, iliyas mencoba untuk bertanya mereka kenapa. "eu...akh?!!" tapi sebelum pertanyaan itu muncul, tangan lusy dengan cepat menarik lengan iliyas hingga anak itu tersentak kaget.
"terus kenapa mereka terlihat kecewa padaku?" inner iliyas bertanya-tanya saat dirinya telah di dudukkan dengan paksa di kursi entah milik siapa, tapi itu dalam kelas iliyas. delapan B.
"Jelasin, tadi itu siapa?? beneran pacar lo??" nyolot chaeryeong.
kening iliyas mengeryit "Ha????"
"Heeeuuuu gue gasanggup~" Kali ini bukan drama keknya, karena lusy beneran nangis.
air mata beneran keluar dari mata cantik gadis itu.
"Lu-lusy, kamu kenapa nangis? "
lusy menangkis tangan iliyas yang mencoba menyentuh dirinya "gausa sok peduli, lo jahat yas!" Katanya yang kemudian menyembunyikan wajah ke dada bidang yeonjun.
dengan tangan terbuka, yeonjun pun menyentuh kepala lusy seakan menyembunyikan gadis itu dengan memberikan tatapan dengki pada iliyas yang tentunya semakin membuat anak baru itu bingung tak mengerti.