hari pertama

28 6 0
                                    

Fakta bahwa cewek makin keliatan bersinar kalau udah jadi mantan terbukti benar.

Tapi mereka gak putus. Hanya...

"Siapa nama orang itu? Dari kelas mana?" Pandangan Haruto masih lurus pada dua manusia di bawah sana. Haruto gak akan marah sama pacarnya. Liz memang menarik, maka dari itu banyak yang suka. Tapi lain halnya dengan laki-laki yang baru aja ngasih cokelat ke Liz.

"Namanya Alex. Dari Mipa 2." Jeongwoo ikut memperhatikan. Cowok itu seolah tersihir saat Liz masang senyum manis untuk cowok di depannya yang ngasih Liz cokelat. Jeongwoo mendecak, "Eliztyasa emang cakep ya. Kapan lo... "

"Kapan apa maksud lo?" Haruto gak nangkap maksud pertanyaan Jeongwoo.

"Kapan putusnya." Berikutnya Jeongwoo tertawa keras ngeliat muka masam Haruto.

"Babi lo," umpat Haruto.

"Lo bekantan." Jeongwoo mengatai balik.

Haruto berbalik jadi bersandar di pembatas begitu Liz mulai melangkah hingga eksistensinya hilang di balik koridor. Ini hari pertama Haruto untuk ngejalanin harinya tanpa ada Liz di dalamnya.

Usulan ide gila itu nyatanya di setujui oleh Liz. Yang Haruto lihat, Liz terlihat bahagia saja tanpanya. Tapi sebaliknya, mengapa Haruto susah untuk itu. Apa Liz sudah menjadi sebagian bentuk di hari Haruto?

"Asem banget tuh muka. Kenapa sih," komentar Jeongwoo. Cowok berkulit Tan itu buat gelembung dari permen karet yang dikunyahnya.

"Gue.." Haruto keliatan ragu buat ngomong. Bikin Jeongwoo natap Haruto. "Gue sama Liz sepakat buat gak saling bersinggungan dulu." Dan gelembung di mulut Jeongwoo meledak tepat di wajah Haruto.

"Si anjir." Haruto makin banyak dosa kalau udah deketan sama Jeongwoo. Mulutnya seakan gak ke kontrol buat ngomong jelek. "Jorok sialan."

"Lo masih waras?" Jeongwoo nanya. Gak merasa bertanggung jawab sama apa yang udah dia lakuin sebelumnya.

"Ya masihlah bangsul." Haruto lepasin kemejanya buat di jadiin lap muka. Jadinya cowok jangkung itu cuman pake kaos putih aja. "Titip absen dulu. Gua mau ke wc."

"Lo masih waras ngelepasin Liz. Kalau si Ricky tau jangan marah kalau dia mepetin Liz lagi."

Ucapan Jeongwoo sempat ngebuat Haruto tertahan selama beberapa detik. Tapi kemudian cowok itu melangkah seolah itu bukan hal yang serius.

Jeongwoo hela napas liatnya, "si dongo, ngelepasin Liz cuman karena bosen."

...

"Kok bisa?" Seruan itu datang dari cewek cantik berambut badai yang selalu mengurai rambut panjangnya. Dia yang paling gak terima sejak Liz ngumumin perihal putusnya hubungannya dengan Haruto. "Liz. Gue tuh tau banget seberapa bucin Haruto sama lo. Jadi gak mungkin kalo dia tiba-tiba ada cewek lain. Kek bukan Haruto banget itu hei."

"Lho, siapa yang tahu sih Wony." Si rambut bondol, Yujin, menanggapi pembelaan Wonyoung terhadap Haruto. "Cowok tuh ya sebelas duabelas sama kucing. Ada ikan di depan mata ya pasti langsung di 'HAP'."

Wonyoung geleng-geleng. Menolak tegas omongan Yujin. "Gue tuh gede barengan sama Haruto sama Jeongwoo. Jadi tau banget sifat tuh anak berdua kayak gimana." Wonyoung menatap Liz lekat. "Percaya sama gue. Haruto gak selingkuh dari elo."

Liz ngangguk-ngangguk aja karena Wonyoung natap dia penuh yakin. "Iya percaya kok." Liz cuman pengen semuanya berhenti bahas masalah dia sama Haruto. Jadi setuju-setuju aja dengan Wonyoung.

Lain halnya dengan Yujin yang menolak. "Jangan percaya gitu aja Liztya." Yujin tuh agak gemes pengen getok kepalanya Liz. Cewek satu itu emang polosnya kebangetan. Mana mudah banget percaya sama orang alias mudah dibegoin.

"Yujin diem ya." Wonyoung ngasih ngode ke Yujin buat berhenti memprovokasi kepercayaan Liz. Wonyoung gak mau usahanya yang udah yakinin Liz berubah lagi karena Yujin.

"Gak bisa dong Wony. Walau dikata Haruto itu temen deket lo, bukan berarti gue harus percaya gitu aja." Selama setahun ini, Yujin diemin aja karena liat Liz happy-happy aja sama Haruto. Tapi kalau nyangkut orang ketiga, Yujin udah gak bisa diem di tempat.

"Haruto tuh gak mungkin ngelakuin itu. Gue tau dia..." Ucapan Wonyoung kepotong karena Yujin nyerobot gitu aja.

"Emang lo ngawasin Haruto dua puluh empat jam sampai yakin banget dia gak ngapa-ngapain di luar sana HAH. Lo gak lupa kan kalau Haruto punya geng dimana orang-orangnya dari luar sekolah kita. Siapa yang tau darisana dia punya yang lain selain Liz." Kalimat itu diselesaikan dalam satu tarikan napas.

Wonyoung cuman diem setelah itu. Gak di pungkiri ada rasa kecewa karena Yujin terlalu mandang rendah temen kecilnya.

"Yujin. Lo kelewatan." Gaeul bersuara.

Atmosfer jadi berubah menegangkan. Ada Yujin yang menata emosinya, Wonyoung yang jadi pendiem, Gaeul yang tadi melerai ngerasain jelas kecanggungan di antara keduanya, sedang Leeseo mematung di pojokan gigitin jari. Rada syok karena baru kali ini ngeliat temen-temennya saling marah-marah. Di samping itu oknum yang jadi objek pembicaraan anteng-anteng aja di atas meja nyemilin keripikik singkong nya.

"Kalian terlalu serius deh," Ucap Liz tanpa beban.

Kompak membuat teman-temannya tercengang menatap Liz dengan raut bingung yang kentara.

"Maksudnya apa Liz?" Gaeul bertanya.

Liz menjilati sisa bubuk balado di jempol dan telunjuknya. Lalu menunjuk mereka satu-satu sambil geleng-geleng. "Siapa sih yang ngomong kalo Haruto mutusin gue karena dia selingkuh?"

Liz menatap keempatnya yang kini mengerjap. Baru kepikiran kalau sejak tadi Liz belum membeberkan alasan putusnya. Melihat keterdiaman teman-temannya Liz sangat yakin kalau yang tadi cuman kira-kira mereka semata.

Yujin yang lebih dulu sadar menoleh ke arah Leeseo. "Seo," Panggilnya dengan nada paling mengerikan di telinga Leeseo.  Gaeul cuman hela napas karena lagi-lagi si paling muda salah informasi.

Wonyoung sendiri bergerak mendekati Liz memeluk cewek bertubuh berisi itu erat. "Tuh kan gue juga bilang apa. Haruto tuh gak mungkin selingkuh." Wonyoung hampir aja nangis. Ya gimana ya Haruto sama Jeongwoo selain merangkap jadi tetangganya, mereka juga temen kecil Wonyoung. Gak heran kalau Wonyoung sesayang itu sama mereka.

"Lo harus tau. Selama hidupnya, Haruto cuman punya satu pacar dan itu elo, Liztya. Lo tuh se spesial itu tau dimatanya," Lanjut Wonyoung yang kini cuman meluk pinggang Liz. "Percaya gak, kalo gue bilang elo tuh pacar pertamanya Haruto."

...

Bronkitis

Bronkitis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yampyun ini pendek sekali ternyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yampyun ini pendek sekali ternyata

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BREAK (RURANYE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang