6.frostfire sadarkan diri

787 47 6
                                        

Happy reading

"A-akh, aku dimana?"

"Kamu dirumah sakit li"

"Hah, dokter Herman"

Hali menggerakkan kaki nya namun kaki sebelah kiri nya sangat terasa sakit

"A-akh, kaki saya kenapa dok"

"Kaki kamu patah li" mungkin 1 atau setengah bulan baru sembuh"

Cobaan apalagi yang harus Hali rasakan, ayah bunda nya sudah tidak ada, saudaranya salah paham dengannya, abang nya koma, dan kini ia harus merasakan kakinya yang sedang patah

"Nanti kamu pakai tongkat kruk ya"

"Hmm ok"

Halilintar pun pulang dengan kaki pincang

"Ups anak gatau diri udah pulang, hmm kenapa kaki nya patah kah aduh-aduh kenapa Ga sekalian mati aja wkwk" gentar

"Lama-lama lu banyak bacot juga ya"

"Lo ngomong begitu sama abang sendiri? Cih memang anak gatau diri" gentar

"Ooh sejak kapan lu jadi abang gue lagi? Bukankah supra pernah bilang kalau gue ga datang jangan pernah anggap gue abang otomatis kaliann semua kan"

Supra hanya terdiam

"Dahlah cape gue mau tidur"

"Makan dulu" supra

"Lo ga inget sup?"

"Inget apa?" Supra

"Kata-kata gentar"

"Yang apa?"

"Wah-wah anak gatau diri baru pulang yah? Gimana enak gak mencari UDARA SEGARnya. Ululu bawa apa itu mau bujuk kita pakai barang? Heh, ga mempan, GEMPA jangan kasih dia jatah makan".

" lu lupa memang ga ingat?"

"Cih"

Halilintar meninggalkan saudaranya lalu memasuki kamar

"Ayah bunda kaki hali patah, hali ga bisa beraktivitas seperti biasanya, bang frost kantorku kasih alih ke Steven sementara ya? Dengan kaki seperti ini aku ga mungkin bisa beraktivitas dengan mudah, dan sekolah aku harus izin selama kakiku patah"

//tok tok

"Sebentar"

//klek halilintar membuka pintu

"Ngapain lo sup?"

"Abang mau bawakan kamu makan dek, kamu belum makan malam"

"Cih ngapain perduliin gue, kan lo sendiri yang bilang kalau gue telat jangan anggap gue abang tapi sekarang lo manggil gue adek lo udah gila atau memang amesia?"

"Dek maafin abang ya? Abang gatau kalau kamu sudah berusaha datang"

Supra berusaha masuk dan mendorong pelan halilintar

"Ngapain lo masuk kekamar gue?"

"Temani kamu tidur"

"Ga perlu"

//klek supra mengunci pintu

Lalu kunci pintu kamar hali ia taruh disaku celananya

"Kenapa ga boleh seorang abang menemani adiknya?"

"Sayang nya sekarang lo bukan abang gue lagi sup"

"Lii... Perkataan gue terlalu menyakitkan hati kamu ya?"

"Menurut lu?"

"Maafkan gue li"

"ya"

"Beneran"

a Place to lean on?[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang