1

153 11 2
                                    

Di sepanjang jalanan gang perumahan yang sepi terlihat di ujung jalan ada sekelompok orang-orang berkumpul mereka seperti sedang mabuk karena di tangan mereka memegang sebuah botol minuman keras dan dari tampangnya mereka seperti preman

dari arah sekumpulan preman-preman tersebut ada seseorang dengan paras yang manis dengan surai pendek berwarna kuning berlari dengan cepat

" Kenapa..! bisa.. jadi gini sihh aaaahhh... siaalaaannnn....! " Teriaknya sambil berlari dengan memejamkan matanya dan tiba-tiba

Bugkk

"Ahh, ittehhh " ia yang merintih karena terjatuh ia seperti menabrak seseorang, begitu juga dengan orang yang ia tabrak juga terjatuh
" Jangan.. berhenti di tengah.. jalan lah bodoh... " gumamnya pelan dengan nada kesal dengan ia memegang kepalanya dengan matanya yang menyipit karena kepalanya seperti terkena sesuatu

Preman yang di tabraknya lalu bangun dengan terhuyung-huyung karena ia juga sedang mabuk , preman itu berjalan
Lalu pemuda yang menabraknya melihat ke atas dan membuka matanya, seketika matanya melebar dengan pupil mata mengecil, sontak raut wajahnya berubah drastis menjadi ketakutan ia tidak tau bahwa orang yang ditabraknya adalah seorang preman yang mukanya dan tubuhnya sangat seram dan bertubuh besar nan kekar

" Hey.. brengsek apa kau buta " ucap premen itu dengan nada marah preman itupun mencengkeram kerah baju pemuda tersebut yang membuatnya mendongak ke atas dan badannya sedikit terangkat
" Ti-tidak... K-kau tadi ada di tengah jalan tadi ja-jadi aku tidak sengaja menabrak mu karena aku tak melihatmu " ucap nya dengan mulutnya yang gemetaran takut
" Haaah! Apa katamu? Kau ingin ku hajar haaa " ucap preman itu yang masih mencengkeram kerah bajunya
" To-tolong j-jangan pukul aku " ucapnya dengan nada ketakutan dan nada gemetar yang membuatnya ingin menetes air matanya

" Heeehh... di lihat-lihat kau lumayan manis " jawab preman itu tersenyum cabul dengan teman-temannya yang tertawa
" Kau.. seorang laki-laki... Tapi wajahmu sangat manis dan cantik...! " ucap teman preman tersebut dengan tersenyum cabul dengan teman-temannya yang lain

"Kau.. tidak perlu merasa takut dengan kami,kami ini orang baik kok"
Ucap preman itu dengan mengusap lembut pipi pemuda itu

Ia yang tau bahwa dia dalam bahaya,tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena ia kalah tenaga dengan preman itu
" T-tolong jangan apa-apakan aku, a-aku mohon " ucap pemuda itu memohon dengan air mata yang mulai menetes ke pipinya tapi di dalam dirinya ia ingin mengumpat ke preman itu tapi ia tahan karena ia tak ingin terjadi hal yang tak ingin ia alami

" Hei..heii.. manis... jangan menangis, nanti cantik mu hilang lo hahaha " ucap preman itu dengan tertawa begitu juga teman-temannya
" Lebih baik kau menjadi anak yang baik dan bermainlah bersama kami " ucap teman preman yang lainnya dengan menyeringai mesum yang di mana mereka semua dalam pengaruh alkohol

" Lepaskan aku preman brengsek dan juga jangan sentuh aku dengan tangan kotor mu itu " ucapnya dengan air mata yang mengalir deras dan ia juga mencoba melawan untuk melepaskan diri dari cengkraman premen tersebut
" Hei sialan! Jangan melawan brengsek! "tanpa aba-aba preman itu langsung meninjunya yang membuatnya terpental lumayan jauh dan terlihat bibirnya mengeluarkan darah dengan pipi kanannya yang memerah akibat pukulan preman itu

" Kami sudah berbicara baik-baik dengan mu,tapi kau malah melawan, jika itu mau mu tanggung sendiri akibatnya " ucap preman yang mulai menghampirinya dengan wajah marah, yang di mana ia sedang dalam pengaruh alkohol dan ia pastinya ingin melakukan hal-hal aneh kepadanya bersama teman-temannya

Orang itu yang melihat preman yang memukul nya barusan mendekatinya dan ia mencoba untuk lari, tapi sialnya rambutnya malah di tarik oleh preman tersebut yang membuatnya terduduk di tanah dan merintih kesakitan

Takemichi And Death Wish Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang