2

107 9 8
                                    

Mereka berdua duduk di kursi yang sudah di sediakan oleh minimarket dengan masing-masing satu meja dan dua kursi, Takemichi duduk di kursi sebelah kiri dan Rei yang berada di kursi sebelah kanannya

"A-anu..! Sebelumnya.. terima kasih banyak sudah menolongku..!" ucap Takemichi yang langsung berdiri dari duduknya dan membungkukkan badannya

"Sudahlah.. santai saja... aku tadi juga kebetulan lewat...!" Jawab Rei

"Lagi pula.. aku juga mendapat minuman gratis... berkat menyelamatkan mu.. haha...!" jawab Rei tertawa kecil

"Oh begitu ya..! syukurlah kalau begitu...!" Balas Takemichi dan kembali duduk

Keheningan pun mulai terasa di antara mereka padahal beberapa saat lalu mereka baru saja mengobrol, mereka hanya diam dengan pandang mereka yang melihat ke segala arah dan pastinya kalian tau mereka tidak punya topik untuk dibicarakan

pada akhirnya suasana hening yang kaku itu di cairkan oleh Rei yang menyadarinya akan suasana tersebut

"Apa aku boleh merokok" tanya Rei

"A-ahh.. si-silahkan.. silahkan...!" jawab Takemichi canggung

Rei pun mulai meraba-raba saku celananya dan mendapati rokoknya lalu menyalahkannya ia yang menghisap rokoknya penuh kenikmatan dengan hembusannya yang berat

( Author : lah katanya gak ada rokok,itu kok ada? Lu boong ya
Rei : aku gak pernah bilang kalau gak punya rokok, situ aja yang sok tau
Author : penipuan tadi lunya,dah malak anak orang,mau minta beliin rokok lagi
Rei : itu kan bentuk terima kasih,diapun juga GK masalah,kalau GK ada gw gak bakalan selamat dia
Author : iddihh sok-sokan, gw juga bisa kali kalau GK ada gw mungkin juga gak bakalan ada eluuuuuu dan ni cerita
Rei : serah kau lah Thor mending lanjut aja tu cerita,males gw ngeladenin lu
Author : ya sama gw cih
Author : oke lanjuttttt )

"Neee, Takemichi" lirih Rei yang memanggil Takemichi
"Haikk kenapa Rei-kun? Jawab Takemichi
"Apa.. kau sudah punya pacar...?" Tanya Rei dengan ia menatap langit malam dengan menghisap rokoknya

"K-kenapa! kau mempertanyakan hal itu?" Tanya Takemichi dengan raut wajah bingung dengan ia yang memiringkan kepalanya ke arah Rei

"Ya.. gak papa sih.. aku cuma nanya saja..! " jawab Rei sambil tersenyum ke arah Takemichi sampai gigi taringnya terlihat

Takemichi yang melihat Rei tersenyum seketika matanya melebar Takemichi seperti sangat familiar dengan senyuman itu tapi dia tidak bisa mengingatnya, dan Takemichi yang masih memandang Rei dengan sangat dalam hingga Rei memanggilnya berkali-kali

"Oi Takemichi!? Oiiiiiiii...!? Ta-ke-mi-chiiiiii...!? Takemichi oii?" Panggil Rei berkali-kali tapi tidak ada respon dari Takemichi

"Kenapa dah ni anak, oiii...!? Takemichi Takemichi oiii..!" Panggil Rei

"TAKEMICHI..!" panggil Rei keras dengan ia yang sudah capek memanggil Takemichi tapi tidak di respon, langsung menjitak dahi Takemichi keras

TUAKKK

"iittaaa...!" Teriak takemichi yang merintih kesakitan dengan ia yang memegangi dahinya karena dahinya di jitak Rei, keras

"Ada apa si.. Tiba-tiba kau njitak dahiku...? Sakit tau!?" Ucap Takemichi marah menghadap ke arah Rei dengan ia mengelus-elus dahinya dengan air mata yang terlihat di matanya

"Ya.. salah situ sendiri... ku panggil berkali-kali.. gak denger...!" Jawab Rei dengan memasang muka kesal

"Ya.. gak gitu..juga kali...!" Tegas Takemichi yang tidak terima dengan memasang muka cemberut

Rei yang melihat Takemichi cemberut seketika terdiam dengan pupil matanya yang mengecil dan ia yang mengerutkan dahinya dengan wajahnya menjadi sedikit memerah seketika langsung memalingkan wajahnya

Takemichi And Death Wish Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang