MY FUTURE HUSBAND 32

2.1K 108 1
                                    

"Romeo, kamu gak mau pulang nak?" Aria terus menatap putra kesayangannya berharap putra nya ikut ia pulang.

"Romeo akan pulang jika bunda anggap Kak Ara putri bunda, Romeo tau dia bukan anak dari Ayah Pandu Dewanata tapi dia lahir di rahim yang sama seperti Romeo."

Aria berdecak kesal, ia membalikan badan nya membelakangi Romeo tersenyum miring menatap langit yang cerah.

"Kamu jangan bodoh Romeo, jika Ara saya anggap putri maka dia bisa memanfaatkan kita mengambil semua harta Pandu."

"Pikiran bunda salah, Kak Ara tidak seperti itu."

"Buktinya suami nya selingkuh."

Romeo berjalan menghampiri bunda nya berhadapan langsung dengan nya menatap mata sang bunda sengit.

"Bunda ,Kak Ara sudah kembali sama suami nya, suami nya sekarang mencintai Ara. Bukan kah bunda juga sama? Bunda menikah dengan ayah demi harta, bukan kah bunda lebih kejam?."

"ROMEO!" Sentak Aria mulai emosi.

"Jangan marah Bun, jaga kesehatan bunda apalagi bunda punya darah tinggi...." Romeo yang hendak meninggalkan Aria itu mengehentikan langkah kaki nya, "... Oh iya, jangan pernah menemui Romeo lagi sebelum bunda berubah. Dan bunda jangan harap bisa bertemu cucu bunda" Sambung nya kini meninggalkan Aria yang tengah menahan emosi dan kekesalan nya.

"AAAAAA!!..." Teriak Aria tak terima," Ini semua salah Ara,Ara telah mencuci otak Romeo! Saya akan buat perhitungan dengan Ara!."

Ara menatap suami nya yang terus menatap nya. Terkekeh kecil melihat wajah Arvin yang mulai memerah.

"Kenapa? Gue harus masuk kelas sekarang."

"Iya."

"Gimana gue mau masuk kalo lo terus pegang tangan gue?" Ara menatap tangan nya yang tengah di genggaman erat oleh Arvin. Arvin terkekeh ia kini melepas genggaman tangan nya yang kini membiarkan Ara keluar mobil.

"Oh iya gue lupa" Ujar Ara yang kini masuk kembali ke dalam mobil,mencium bibir Arvin sekilas.

"Bye" Ujar nya yang kini Arvin terdiam mematung. Menatap kepergian Ara sampai hilang dari pandangan mata nya.

"Pak Arvin? Salting banget ya Pak? Sampai merah gitu pipi nya" Ledek supir mobil yang melihat Ara mencium bibir Arvin sekilas.

"Jalan.  Saya buru buru" Ucap nya sok cool padahal hati nya tengah berbunga bunga. Terlebih lagi melihat sikap Ara yang mulai manja dan begitu lengket dekat dengan nya.

Ara berjalan masuk kedalam kelas ia melihat kedua teman nya tengah fokus membaca buku, ulangan hari terakhir sekolah bagi semua nya ini akan menentukan kelulusan apalagi ulangan Indonesia. Bagi semua nya nilai Indonesia harus lumayan besar sebab mereka tidak mau di remedial oleh guru terlebih remedial Indonesia terkadang lumayan banyak.

"Ara, lo udah belajar?"

"U-udah" Ucap nya gagap.

"Loh kenapa?..." Ruka menatap mata Ara yang terlihat kantung mata Ara,Ruka tersenyum kecil membuat Ara merasa tidak nyaman, "... Lo habis bermalam sama sum-" Ara dengan cepat menutup mulut Ruka.

"Diem gak lo! Kalo ada yang denger gimana?."

"Gue denger!" Semprot Devan yang kini menatap Ara.

"Udah fokus aja sama buku nya gak usah liatin gue kaya gitu!!" Kesal Ara.

"Ada yang mau punya anak nih" Ledek Devan yang membuat Ara terdiam menunduk malu.

"Diem gak lo! Atau gue lem tuh mulut!" Kesal Ara yang kini dibalas cekikikan tawa dari kedua temanan nya kini pikiran Ara hanya terfokus pada ujian. Ara terdiam ia menatap ujian terkahir hari ini,Ara berharap ujian sekolah berakhir dan Aria bisa datang ke wisuda sekolah nya. Entah apa yang Ara harapan sampai sampai keinginan untuk Aria datang begitu besar.

My Future Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang