2.69

281 44 15
                                    

Selamat membaca!

.

.

.

.

.

Cukup sulit untuk bergerak, tetapi Xiao Sa merasa harus melarikan diri pada detik itu juga. Tidak perlu repot-repot membersihkan diri sebab tubuh sudah bersih tanpa setitik pun noda yang menempel. Dia menduga bahwa Ye Mi telah melakukan perawatan intensif pasca bercinta. Jika dia tidak mendapatkan rasa sakit yang mematikan, mungkin dia akan menjadi salah tingkah sekarang. Namun, hal tersebut dibutakan oleh kenyataan yang ada. Kenyataan di mana Xiao Sa harus menyeret langkah dengan susah payah untuk berjalan, membuatnya merasa sebal seketika. Dia benar-benar ingin menjauhi Ye Mi untuk sementara waktu demi kebaikan pantatnya.

Tanpa menunggu sang kekasih bangun, Xiao Sa meninggalkannya sendirian. Menatap sejenak pada jiwa yang terlelap nyenyak, ringisan bercampur menjadi satu kesatuan dengan kekesalan di wajah lelaki manis itu. Dia tidak menduga bahwa Ye Mi akan bertindak sangat agresif hingga membuat pantatnya berdenyut nyeri dan bengkak. Dia juga tidak terima akan perbedaan rasa di antara mereka berdua. Terlihat jelas betapa bahagia wajah berseri Ye Mi saat ini, tampak puas telah melampiaskan nafsu yang selama empat tahun penuh ditahan. Xiao Sa juga sangat puas telah melampiaskan nafsu yang berusaha keras ditekan selama ini, tetapi kenapa dia merasa tersiksa alih-alih senang? Bagian pantatnya benar-benar sakit, seperti akan robek, bahkan dia tidak dapat menahan rasa nyeri yang menyebabkan air berlinang dari sudut mata.

"Sakit, sangat sakit. Bagaimana bisa Mama bertahan selama ini?" Xiao Sa berjalan lemah sembari membayangkan Xiao Zhan yang harus tersiksa akibat digempur setiap malam oleh Wang Yibo.

Sialnya, ketika Xiao Sa baru saja akan meraih gagang pintu, suara parau khas orang bangun tidur menghentikan segala pergerakan. "Mau ke mana?"

Mendengar suara itu, getaran demi getaran halus singgah di tubuh Xiao Sa yang menebal seiring waktu. Dia merasa takut, bahkan sedikit trauma. Dia berusaha keras berbalik badan demi menyembunyikan pantat. Dia tidak bisa membiarkan hasrat Ye Mi tergugah hanya dengan melihat pantat seksinya. Senyum kaku yang sangat dipaksakan menyambangi wajah Xiao Sa kala berkata terbata, "Ah, haha .... A-aku ingin--- ah, tidak. Aku ... aku akan pulang. Papa dan Mama pasti mencariku."

Salah satu alis Ye Mi terangkat tinggi-tinggi demi membiasakan rasa heran yang merasuk ke jiwa. Dia pun menyibak selimut, memberi perintah, "Tunggu sebentar." Kemudian, dia berkemas secara singkat sebelum bergerak menuju Xiao Sa.

Sementara kepanikan pada diri Xiao Sa semakin berlipat ganda. Ujung jari kaki menekuk secara tajam, tampak seperti berusaha menggali lubang di tanah setiap kali Ye Mi berjalan mendekat. Tangan secara otomatis bergerak ke bagian pantat, menutup rapat-rapat pantat tersebut. Gelengan kepala dipertontonkan seiring rasa takut semakin mencekam. Lidah Xiao Sa terasa kelu saat bersusah payah mengatakan, "Aku bisa pulang sendiri."

Ye Mi tidak mempercayai kata-kata tersebut, dipikirnya dia salah dengar. Namun, ketika Xiao Sa mengulangi perkataan tersebut sebanyak dua kali, dia benar-benar menjatuhkan tatapan tidak percaya. Langkah yang begitu terburu menjadi terhenti seketika, bahkan tangan yang berniat membelai surai sang terkasih pun berakhir dengan mengambang di udara.

Cukup lama mereka berada pada posisi tersebut. Beberapa menit kemudian, Ye Mi kembali pada sikap sempurna, berdiri tegak sembari menuntut penjelasan dari Xiao Sa, "Ada apa?"

Xiao Sa diam membisu sembari mengalihkan pandangan ke arah lain. Dalam pandangan Ye Mi, lelaki manis itu tampak diliputi amarah yang berusaha ditutup-tutupi sehingga dia semakin ingin memastikan. "Kamu marah?"

Xiao Sa hanya diam, membuat Ye Mi semakin yakin akan dugaannya sendiri. Dia mendekat secara perlahan, mengusap wajah manis sang kekasih yang terasa cukup dingin dan pucat, tidak ada lagi kehangatan yang menyinari. Dia takut kebodohannya tadi malam akan memperkaya jarak di antara mereka sehingga dia berusaha meyakinkan. "Maaf, aku akan bertanggung jawab. Semalam aku benar-benar tidak sengaja."

THE GLOOM S.2 (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang