4.Mina-san

96 11 0
                                    

Sebagai permintaan maafnya karena tidak bisa mengajak Jennie pada saat Weekend kemarin . Bang Chan berinisiatif untuk menjemput Jennie agar mereka berangkat ke kampus bersama .

Jennie tentu saja senang bukan main , tapi mengingat orang tuanya tidak pernah menyukai hubungannya dengan siapapun , Jennie meminta agar Bang Chan menunggu di depan pagar rumahnya .

Tapi lagi-lagi kesiangan membuat Jennie hampir saja mengubah moodnya pagi ini , untung saja jarak rumahnya dan Bang Chan yang cukup jauh , membuat Jennie sempat untuk bersiap-siap .

"Jennie-ya , kau belum sarapan!" Teriak Eommanya saat melihat sang anak yang berlari melewati ruang makan .

Perdebatan antara mereka kemarin lenyap begitu saja seperti tidak terjadi apapun , karena sebenarnya mereka juga tidak menyukai jika hubungan mereka tidak baik-baik saja . Ketika Lisa mengantarnya pulang waktu itu , Jennie sudah memeluk Eommanya .

"Aku sudah terlambat Eomma , aku pergi dulu eoh! Aku mencintai kalian" Jennie hendak pergi secepatnya setelah selesai mengenakan sepatu , tapi Eommanya menahan sambil menyuapkan sepotong sandwich dengan paksa ke mulut Jennie .

Dan tanpa Jennie sadari Eommanya sudah memasukkan sekotak bekal pula untuk Lisa .

"Kau begitu semangat hanya beberapa jam saja , saat kau ingat telah melewatkan sarapan mu . Kau akan mendadak lemas" gerutu Eommanya sambil melihat ulang penampilan Jennie dari atas "Oke , sudah cantik"

Jennie tersenyum sambil memeluk sang Eomma "Kau yang paling mengenal aku!" Lalu meninggalkan kecupan kecil disana "Kalau begitu aku pergi sekarang!"

Ck , padahal mereka sebelumnya berdebat karena merasa tidak mengerti tentang perasaan satu sama lain .

"Tentu saja karena kau adalah darah daging ku . Berhati-hatilah hm" Eomma Jennie melambaikan tangannya pada Jennie dengan begitu senang . Tanpa menyadari bahwa anaknya tidak berangkat bersama Lisa .

Dia juga tidak akan heran kenapa Lisa tidak akan turun untuk mampir terlebih dulu , karena dia sudah terbiasa .

Ketika berada di depan gerbang , Jennie melihat mobil sport milik Bang Chan terparkir disana . Saat melihat sang pujaan hati keluar dari istananya , Bang Chan dengan gentle keluar sambil membawa setangkai bunga mawar merah , dan sebatang coklat .

"Happy Valentine Day! Maaf hanya ini , aku membelinya saat di perjalanan menuju kesini , itu pun karena aku melihat di sepanjang jalan selebaran tentang Valentine! Jika tidak , mungkin aku akan lupa"

Dengan senang hati , Jennie menerima pemberian Bang Chan , memeluk sebatang coklat tersebut di dadanya lalu mencium setangkai bunga mawar yang di genggamnya "Yang penting bagi ku , bukanlah apa yang kau berikan . Tapi usaha mu , terima kasih hm ! Kau sangat romantis" puji Jennie mendekati Bang Chan lalu memeluk lengannya .

Penjaga gerbang nyatanya menyadari bahwa orang yang menjemput Jennie pagi ini bukanlah Lisa , saat melihat keduanya , penjaga gerbang tersebut tau bahwa pria ini adalah kekasih baru dari Nona Mudanya .

'Kenapa Nona Jennie memilih pria seperti itu , sama sekali tidak cocok!' Tutur penjaga gerbang dalam hati 'Sungguh , dari segi fisiknya saja tidak bisa dibandingkan dengan Tuan Muda Manoban . Semoga saja itu hanya cinta monyet' harapnya .

Bang Chan menggaruk kepalanya "Hm , bukankah kita harus berangkat sekarang ?" Tanya Bang Chan .

"Ah kau benar!"

Jennie lalu melepaskan tangannya dari Bang Chan , membiarkan pria tersebut berlari ke arah lain . Dan membiarkan Jennie membuka pintu untuk dirinya sendiri.

'Aku pikir dia akan membukakan pintu untuk ku'

Saat mobil mereka melaju , dibelakang mobil Bang Chan terlihat mobil Lisa terparkir tidak jauh dari gerbang rumah Jennie .

The LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang