Mentari bersinar cerah di ufuk timur
Kubuka jendela, menyambut hari baru
Kembang berseri di taman, merona merah jambu
Kupu-kupu beterbangan, menari di angkasaRimbun daun menghijau segar
Sehabis hujan rintik semalam
Kutatap cermin, mata sembab menahan sedih
Wajah murung kusembunyikan di balik senyum palsuLara kurawat sendiri dalam diam
Meski tak seorang pun peduli lagi
Aku melangkah, walau sendirian
Senyum palsu setia menemaniKurapikan serpihan hati yang hancur
Kusapa semua, sekalipun tak dihiraukan
Kututupi luka, seolah tak terjadi apa-apa
Sembunyi di balik topeng, meredam getir pedihJiwaku yang rapuh terperangkap
Dalam raga tanpa nyawa ini
Terkurung bak sangkar emas gemerlap
Namun tiada kebebasan kurasakan di siniHanya senyuman palsu kupasang setiap saat
Menyembunyikan gejolak dalam hati
Kerap ku rasakan ketakutan menghantui
Meski tak seorang pun mengetahui