..
..
🍁
..
..Olivia Annora, anak ke dua dari seorang pengusaha perdagangan gelap, ia juga memiliki bar di pusat kota yang mewah dan megah. Tanpa orang ketahui usaha sebuah bar hanyalah pengalihan belaka, pekerjaan Olivia adalah menjual ganja dan perdagangan manusia.
~~''•🍁•''~~
"Nona, ada yang menunggu di Seminterrato"
Olivia turun ke seminterrato yaitu ruang bawah tanah miliknya, ia berjalan sembari membawa segelas Vodka di genggamannya.
"Oww~ so cute" Olivia menatap lelaki tampan yang tertidur pulas di tumpukan karung berisi ganja miliknya.
Olivia mendekat ke arah lelaki itu dan meletakan Vodka miliknya di meja. Olivia menatapnya lalu berfikir kira-kira ia akan mendapatkan berapa lembar uang dari menjual lelaki ini.
"Kalian sudah mencari informasi tentang dia?" Tanya Olivia kepada para bodyguard dan pelayanannya
"Sudah nona" salah satu bodyguard menyerahkan selembar kertas berisi informasi terkait lelaki tampan itu.
"Namanya Erion Ryder, dia berumur 19 tahun, lalu....dia mantan seorang narapidana karena kasus pemakaian obat obatan terlarang dan pembunuhan. Ohh keren juga dia, dia juga... tidak memiliki orang tua dan tinggal di sebuah panti asuhan kecil, dan dia bekerja di perusahaan ilegal di ujung kota, sewaktu kecil ia sering di siksa oleh pemilik panti. Woww dia menarik" Olivia tersenyum dan memegang kedua pipi erion yang lebam.
"Aku suka dia, jangan jual. Dia milikku" pungkasnya lalu pergi dengan bodyguard yang membawa Erion di belakangnya.
"Letakkan dia di kamar ku, lalu bersihkan dia! Aku akan pergi ke bar" para bodyguard mematuhi ucapannya dan setelah itu Olivia pergi ke bar di antar oleh pengawal kepercayaannya.
Di perjalanan tak ada yang berbicara, suasana hening dan Olivia suka itu. Untuk pertama kalinya Olivia tertarik dengan barang dagangannya sendiri, itu cukup mengangetkan para suruhannya. Apa lagi pak Sam pengawal kepercayaannya yang sudah menjaga Olivia sejak ia masih berumur 1 tahun.
"Nona Olivia yakin tertarik dengan seorang pembunuh?" Tanya pak Sam
"Memangnya kenapa? Dia lucu menurutku, lagipula aku tak mungkin terbunuh oleh pecundang sepertinya" Olivia terkikik geli
"Jangan khawatir pak Sam aku bisa menjaga diri, aku sudah berumur 20 tahun" lanjutnya.
~~''•🍁•''~~
Mobil mewah milik Olivia terparkir didepan bar miliknya, ia turun dengan anggun di sapa oleh beberapa pengawal yang menjaga bar nya.
"Selamat malam nona, ada yang menunggu nona di dalam" ucap brily, pegawainya.
Brily menghantarkan Olivia ke ruang VIP di bar, saat membuka pintu Olivia melihat lelaki tampan sedang duduk bersama dengan beberapa bodyguardnya.
"Hai Bastian, sudah lama tidak bertemu" sapa Olivia sembari berjalan ke arah sofa.
"Hallo sayang kamu semakin cantik rupanya, terakhir kita bertemu saat kamu menolakku kan?" Bastian tertawa kecil sembari menghisap rokok miliknya.
"Jadi apa tujuanmu?"
"Aku ingin membeli ganja terbaik milikmu" Bastian tersenyum lalu mematikan rokok miliknya.
"Aku juga ingin perempuan dagangan terbaik milikmu, akan ku jual waktu lelang" lanjutnya.
"Akan ku kirimkan besok ke rumahmu" Olivia berucap lalu bangun dari duduknya untuk pergi, namun segera di hentikan oleh Bastian.
"Ooh Olivia, tidak bisakah kamu menjadi miliku? Aku akan memberikan setengah kekuasaanku padamu" ucapan Bastian langsung di tolak oleh Olivia, dan Olivia langsung pergi dari hadapan Bastian.
"Aku sepertinya gila karenamu Olivia" lirih Bastian sembari terkikik geli melihat pintu yang tertutup.
...
..
.Tepat jam 2 malam Olivia pulang ke rumah mewah miliknya, ia masuk kedalam rumah sembari memikirkan tentang lelaki yang bernama Erion itu.
"Dimana lelaki dagangan ku itu?" Tanya Olivia kepada bibi ran.
"Di kamar anda nona" ucap bibi ran sembari menunduk hormat.
Olivia yang melihat perlakuan bibi ran segera berdecak kesal "sudah berapa kali aku bilang?? Panggil aku Olivia saja dan jangan sopan begitu kepadaku, bibi ran dan pak Sam sama saja!" Olivia kesal dan berlari pergi ke kamarnya.
Saat membuka pintu kamar, hal pertama yang Olivia lihat adalah Erion yang duduk di tepi ranjang sembari memegang kepalanya. Melihat itu, Olivia tersenyum dan segera menghampiri Erion.
"Hallo" sapa Olivia, namun di beri tatapan sinis oleh Erion.
"Orang gila, kamu yang menculikku?" Ungkapan marah terdengar jelas di setiap perkataan Erion.
"Menculikmu?? Itu terdengar kejam, aku membawamu kesini" Olivia tersenyum.
"Sama saja" erion merebahkan tubuhnya diatas kasur, ia merasa aneh dengan wanita di sampingnya.
"Kamu sepertinya bukan orang sembarangan, kamu ingin menjualku?" Tanya Erion sembari melirik ke arah Olivia.
"Tadinya iya, namun sekarang tidak"
"Mengapa?"
"Karena kamu menarik, oh iya perkenalkan namaku Olivia Annora"
"Aku tidak perduli"
Olivia sedikit kesal dengan tanggapan Erion, namun entah mengapa dia tidak bisa marah padanya.
"Tinggal bersamaku, aku akan memberimu pekerjaan tetap dan tempat tinggal yang nyaman" tawar Olivia.
"Berapa bayarannya?" Sepertinya Erion sedikit tertarik
"300jt sebulan??" Tawar Olivia
"Oke deal" Erion tersenyum mendengar nominal uang yang akan ia dapatkan.
"Baiklah, tentang pekerjaan mu akan ku suruh pak Sam untuk menjelaskan kepadamu besok. Dan untuk tempat tidur akan di urus oleh bibi ran, aku akan memanggilnya" pungkas Olivia.
"Baiklahhh" ucap Erion lalu menatap Olivia yang berjalan ke arah telepon rumah, lalu menelepon seseorang.
"Kamu selalu seperti ini??" Tanya Erion setelah Olivia mematikan telepon
"Maksudmu?"
"Menculik seseorang dan membawanya ke kamarmu" Erion duduk lalu menatap Olivia
"Tidak, ini pertama kalinya aku baik dengan barang daganganku"
"Mengapa?"
"Tidak tau"
Keheningan terasa setelah itu, namun hanya bertahan beberapa detik sebelum....
"Kamu tau malesub?"
>>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
Marijuana
Teen Fictionmarijuana adalah nama lain dari ganja, tanaman yang memiliki efek candu bagi penggunanya. sama halnya seperti Erion Ryder yang selalu menjadi candu untuk Olivia Annora. #GXB!! #🔞 yang ga suka ga usah baca!!