"Caaa..."
"Apa." Salma yang sedang berkutat didapur menjelang siang ini begitu terkejut mendengar teriakan lelakinya. Entah ada apa? Kecoa kah?
"Mas."
"Masuk."
"Kamu gak ngerjain aku kan? "
"Enggak."
Salma masuk dengan ragu kedalam kamar mandi, ia melihat Rony hanya bertelanjang dada mengenakan celana pendek saja, boxer. Mengingat lelaki itu memang mau mandi, 'lagi'.
Rony menatap Salma dengan senyum cerianya sedangkan yang ditatap mengernyitkan kening, bingung. Salma menaikan sebelah alisnya seolah bertanya 'kenapa? '
Si empu menunjukan benda bulat kecil yang selama dua hari belakangan ini mereka cari. Ya, cincin.
"Hah? Ketemu dimana? " Salma tentu saja terkejut.
Bukannya menjawab Rony justru memeluk Salma, rasa bahagianya membuncah seiring luruhnya gelisah.
Gelisah karena memikirkan pasal mitos cincin nikah yang hilang akan berdampak buruk bagi kelangsungan rumah tangga mereka. Sekarang rasanya tenang, entah kenapa. Rony merasa rumah tangganya akan baik-baik saja, meski Rony tidak percaya sepenuhnya mengenai mitos tersebut. Hanya misalkan...Tapi sekarang benda itu sudah ditemukan tanpa harus pusing mencari-cari, seolah datang dengan sendirinya. 'Masih rezekinya' kata orang tua. Percaya bahwa yang ditakdirkan untuk seseorang tak akan melewati seseorang tersebut, pun sebaliknya. Rony percaya itu. Ah, akhirnya ketemu...
Tapi, sebelumnya lelaki itu sempat berkutat dengan ponselnya. Kemarin. Lebih tepatnya setelah mimpi Salma meminta cerai padanya. Hal yang diingat pertama kali setelah sadar dari mimpinya adalah, cincin. Mitos itu menggerogoti pikirannya, mendorong kegelisahan itu untuk mencari tahu.
Rony sampai berselancar di internet mengapa barang bisa hilang, lebih tepatnya ia yang lupa. Anjuran yang muncul pertama kali adalah, berdoa. Itu sudah pasti lalu mengingat dengan benar.
Namun ada satu istilah yang menarik perhatiannya. Disappearing Object Phenomenon (DOP). Fenomena yang sulit dideskripsikan.
Dimana, saat mencari benda yang sudah dicari ke mana-mana tetap tidak ada. Benda yang semula hilang, tiba-tiba muncul lagi setelah beberapa saat atau bahkan beberapa hari. Bisa di tempat yang sama, atau bahkan di sudut rumah lain yang tidak terpikirkan.
Fenomena DOP sampai membuat peneliti fisika bernama Mary Rose Barrington membuat klasifikasi untuk menjelaskannya. Barrington menyebutnya sebagai Just One of Those Things (JOTT), yang terdiri dari enam kategori, teorinya dijabarkan secara panjang namun jelas. Mengenai pendapatnya mengapa benda tersebut bisa hilang. Meskipun sebagian pendapatnya mengaitkan dengan hal janggal. Katanya, dicuri hantu... Rony jadi parno sendiri, apa iya dicuri hantu?
Tapi fenomena aneh tersebut ternyata masih bisa dicerna oleh nalar, selagi berfikir dengan logis. Persetan dengan semua itu, yang jelas cincinnya sudah kembali. Begitu pikir Rony, peneliti fisika itu membuatnya pusing. Dia lebih percaya takdir dan perkataan orang tua, 'Masih rezekinya.'
Salma tak membalas pelukan itu, masih bingung. Kikuk. Tapi detik selanjutnya Salma merasakan rasa bahagia. Ya, bahagia karena cincin itu ditemukan. Cincin sakral mereka. Sesederhana karena lelakinya kembali dilabeli, berpemilik. Salma justru berpikir cincin ini seperti label pada telinga sapi, atau semprotan nomor pada kulit sapi yang menandakan sudah berpemilik, hak paten.
Pemikiran aneh, Salma menyamakan lelakinya dengan sapi kurban. Hanya istilah katanya, tapi tak urung membuat Salma ngakak akan pikirannya sendiri.
Salma mengusap punggung dingin itu dengan kaku, entah kenapa sedikit...malu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Switzerland (END)
Teen Fiction#Karya 4 [Romance Funfiction] Sequel You're SPECIAL ●○●○●○●○ Switzerland is a dream country bagi seorang gadis untuk melanjutkan pendidikannya disana, namun orang tuanya melarang jika ia hanya pergi seorang diri. Jalan pintasnya adalah ia dinikahkan...